Keberdayaan Diri Terbangun lewat Sikap Rendah Hati

Jum'at, 15 April 2022 - 22:05 WIB
loading...
Keberdayaan Diri Terbangun...
Sikap rendah hati lekat dengan perilaku orang baik. Untuk menjadi orang baik, sejatinya dibutuhkan keberanian. Foto Ilustrasi/Parade
A A A
JAKARTA - Sikap rendah hati lekat dengan perilaku orang baik. Untuk menjadi orang baik, sejatinya dibutuhkan keberanian.

Hal itu diungkapkan Muhammad Supriadi, seorang Personal Power Specialist dari Asosiasi Tempa Trainers Guild (TTG) dalam webinar Gerakan #akuberdaya bertajuk Dare to Good, Pribadi Berkelas Memperlakukan Diri Sendiri dan Orang Lain dengan Penuh Penghargaan, baru-baru ini.

Penulis buku berjudul Two Win Heart ini kemudian memberi contoh sosok pedagang nasi megono yang kerap ditemui saat melakukan olahraga pagi di sekitar tempat tinggalnya. Pakde Yono, begitu Supriadi menyapa, tak seperti pedagang kebanyakan yang kerap ditemuinya di sepanjang jalan yang dilalui saat jogging pagi.

“Saya kenal Pakde Yono karena tempat mangkal gerobaknya kerap saya lalui. Saya suka sarapan nasi megono di sana. Nah, tak jauh dari pangkalan Pakde, tiba-tiba ada yang jualan dengan produk yang sama. Saya bertanya, Pakde apa nggak marah, ada pesaing? Dia jawab, biar saja Pak. Orang itu kan juga punya anak, punya istri. Biarkan nanti orang yang menilai. Kalau mereka suka taste masakan yang saya jual, pasti mereka akan bertahan di sini," kisah Supriadi.

"Saya terharu mendengarnya. Ternyata dia juga nggak mengeluh ke sekuriti yang menjaga daerah itu. Sikap baik Pakde ini membawanya pada kerendahan hati. Kemudian menjadi orang yang bijaksana,” tambahnya.

Jika diibaratkan, tangan kanan memegang teko berisi air mineral, sebelah kiri gelas. Orang yang rendah hati meletakkan hatinya lebih rendah dari teko. Pada saat air mineral dituangkan, akan masuk ke dalam gelas.

Tetapi orang yang tinggi hati, dia letakkan gelasnya lebih tinggi dari air mineralnya. Maka apa yang terjadi, air itu tidak akan pernah masuk ke dalam gelas dan dia tidak mendapatkan apa-apa kecuali kesombongan.

Terkait memberdayakan diri, Supriadi memberi pertanyaan pada audiens yang mengikuti webinarnya itu.

“Bayangkan diri Anda dalam 5 tahun yang akan datang? Kalau ditanyakan hal ini, imajinasi apa yang muncul dalam benak Anda?” tanya Supriadi, serius.

Namun, hanya beberapa orang yang memberi jawaban. Menurut Supriadi, orang yang tidak mendesain apa-apa pada kehidupannya di masa depan, dapat dikatakan sebagai orang yang jahat terhadap diri sendiri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)