Seperti di Indonesia, Mobilitas Masyarakat di Singapura Kembali Meningkat ketika Covid-19 Melandai

Sabtu, 11 Juni 2022 - 15:31 WIB
loading...
Seperti di Indonesia,...
Mulai meredanya kasus Covid-19 membuat banyak masyarakat yang kembali beraktivitas di luar rumah. / Foto: SINDOnews/Wahyu nugroho
A A A
SINGAPURA - Mulai meredanya kasus Covid-19 membuat banyak masyarakat yang kembali beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut juga terlihat di sejumlah wilayah di Singapura .

Hampir serupa dengan di Indonesia, aktivitas maupun mobilitas masyarakat di Negeri Singa sudah tampak mulai kembali normal .

"Sekarang sudah semakin ramai lagi. Seakan-akan kita hidup sudah normal walaupun Covid masih ada," ujar seorang permanent residence, Budianto Widjaja kepada SINDOnews, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 7 Tempat Kuliner yang Cozy di Marina Bay Sands, Nomor 5 Bisa Sambil Nikmati Matahari Terbenam

Kendati demikian, masih ada sejumlah kantor dan sekolah yang menjalani pekerjaan maupun kelas melalui daring.

Dalam pengamatan, sejumlah titik di Singapura memang tampak cukup ramai, seperti di wilayah bandara, hotel dan pusat perbelanjaan di Marina Bay Sands.

Seperti di Indonesia, Mobilitas Masyarakat di Singapura Kembali Meningkat ketika Covid-19 Melandai


Namun begitu, hampir seluruhnya masih tetap menjaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker hingga menjaga jarak.

Bahkan, terdapat gerai di sana yang masih membatasi jumlah pengunjung yang masuk ke dalam toko. Sehingga mereka harus menunggu giliran masuk dengan tertib di depan gerai.

Sementara, semenjak kasus Covid-19 mulai melandai, Singapura sendiri sebenarnya juga telah melonggarkan warganya untuk tidak memakai masker di luar ruangan.

Budianto pun membenarkan pelonggaran tersebut. Menurutnya, saat ini sudah lebih bebas ketimbang sebelumnya.

"Alat Trace Together (semacam aplikasi PeduliLindungi) sudah tidak terlalu digalakkan untuk dipakai lagi. Dan sekarang kita semua boleh melepaskan masker bila di outdoor," ungkap pria yang bekerja di salah satu restoran di kawasan Jurong East itu.

Seperti di Indonesia, Mobilitas Masyarakat di Singapura Kembali Meningkat ketika Covid-19 Melandai


Kondisi tersebut tentunya jauh berbeda dengan ketika pandemi Covid-19 masih mengganas. Selama pandemi, seluruh kegiatan, seperti sekolah, perkantoran, serta ibadah dilakukan secara online.

"Semua orang bila berpergian harus memakai mask setiap saat kecuali makan atau minum. Semua orang diwajibkan untuk memakai Trace Together," tutur Budianto, yang melalui masa kecilnya di Indonesia.



Dia menerangkan jika penggunaan Trace Together ini berfungsi agar bila ada orang yang positif terinfeksi Covid-19, maka pihak berwajib bisa memantaunya, dan mengharuskannya melakukan isolasi di rumah.

Sementara itu, belum lama ini, The Straits Times melaporkan bahwa Singapura tengah mewaspadai gelombang baru Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada Juli atau Agustus mendatang.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung menyebutkan jika hal itu berpotensi terjadi karena tingkat antibodi masyarakat yang sudah divaksin maupun yang pernah terinfeksi menurun.

Baca juga: 4 Makanan Terunik dan Teraneh di Dunia, Nomor 2 Bau Busuk

Di samping itu, subvarian baru Omicron, BA.4 dan BA.5 juga tengah mengintai. Hal ini bisa mendorong kenaikan kasus Covid-19.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)