Gandeng Ryuji Utomo, Ortuseight Rilis Koleksi Montreal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Didirikan di Jakarta pada 2018, Ortuseight semakin tajam dalam memainkan perannya, tidak hanya pada perlengkapan olahraga, namun juga pada lini pakaian dengan style urban, brand lokal Indonesia ini terus melawan gravitasi mendorong ke atas tanpa batas. Salah satu yang menjadi keunggulan adalah detail artistik dan permainan bahan tak terduga, yang dinilai penggunanya selalu segar menghadirkan perspektif baru pada siluet sepatu-sepatu yang diluncurkannya.
Montreal, seri sneakers terbaru edisi kolaborasi ketiga PT Vita Nova Atletik dengan atlet Ryuji Utomo , digadang mengetengahkan kenyamanan, tanpa mengurangi sisi estetis yang direpresentasikan oleh ornamental layer of patches pada bagian upper badan sepatu yang secara cermat pula menginjeksi sisi fungsionalitas pada DNA sepatu.
Keseimbangan teknologi dan fashion diwakili oleh Montreal yang dibuat secara seimbang dengan intensi mendukung aktivitas dan gaya hidup pemakainya yang selalu aktif selama 24 jam secara maksimal. Seri ini mengharapkan pemakainya untuk dapat bertransisi dengan mulus dari pagi ke malam sepanjang hari ketika berperforma tanpa mengorbankan kinerja, visual ataupun kenyamanan.
Ide dan konsep awal yang diinisiasi oleh Ryuji Utomo di atas disambut baik oleh Ortuseight, di mana pada proses aktualisasinya dirasa oleh Ryuji memberi kesan tersendiri. “It’s a fun challenge ya ketika saya harus mengomunikasikan apa yang ada di kepala saya, but that’s a fun part, (actually) this whole part (was a fun part) karena tim Ortuseight sangat suportif dan ketika (produknya) final, saya ngerasa itu saya banget dan ortuseight banget, dan jadi hasil akhirnya emang kita banget," kata Ryuji.
Ryuji Utomo yang sekarang sedang berfokus bersama timnya menjalani Liga Indonesia ini menyebutkan bahwa dia ingin menunjukan bahwa sepatu ini dapat dikenakan untuk aktivitas sehari-hari dan tetap easy to match. “Kenyamanan sama style harus bersinergi. Karena pede harus setone sama kenyamanan. Jadi kita cari detail dan referensi yang dapet buat keduanya. Dan pemilihan warna dasar grey itu karena saya rasa sangat versatile ya, oke buat casual sekaligus formal,” jelas Ryuji.
Sisi kalem abu-abu yang merupakan dominan warna pada sepatu ini dipulas dengan striking color yang kontras, di mana dual split-tone hijau terang bertujuan memberi kesan standout yang menularkan energi sekaligus memberi kesan sporty. Ryuji mengatakan bahwa pemilihan warna acid lime dan abu-abu pada seri ini merupakan perpaduan warna yang sangat mewakili personal style dirinya.
“Acid lime pada bagian outsole memberi kesan eksentrik, sementara highlight lainnya yang krusial ada di bagian quarter, disana terdapat mesh yang bertujuan memberi kenyamanan bagi pemakainya walau dipakai jalan seharian,” ujar Head of Product Design Ortuseight Octrisany D. Putra.
Selain warna, fungsi dari outsole tebal yang dimiliki sneaker ini pula menarik untuk dikulik. "Ketika sepatu dipakai berjalan maka tumpuan kaki akan terkonsentrasi di bagian tumit, di mana getaran langsung mengangkat ke lutut, jika bantalan sneakers pendek dan keras apalagi jika sepatu tidak bertumit, akan tidak nyaman karena tidak ada fungsi peredam," ujar Product Development Ortuseight Teguh Sarwoko.
Fungsi peredam ini pada Montreal juga ditampung oleh Sandwich Mesh yang memiliki ketebalan sekitar 4 mm, empuk dan tidak kaku, sementara outsole dengan style chunky juga dipilih dengan pertimbangan tersendiri. “Bahan outsole memang didesain tebal bermaterial Pyhlon Compress. Sepatu ini juga dilengkapi rubber dibagian bawah agar tidak licin dan abrasinya lebih kuat. Mesh supaya tidak panas karena berpori-pori; mesh Montreal dibuat agak rapat agar tidak cepat kotor, kemudian dilayer dengan PU agar lebih menarik dan agar shapenya terbentuk dan bisa lebih nyaman dikaki," tutup Teguh Sarwoko.
Tumpukan material mesh, synthetic PU dan synthetic splite suede yang tersebar pada upper sepatu membuat siluet Montreal berada pada level impresif yang sangat menarik dipandang mata, dan bersama-sama, tiap elemen pada Montreal terasa relatif dapat dikenali oleh konsumen secara instan karena sanggup menjadi sebuah statement fashion walau berdiri sendiri.
Montreal juga diberi variasi punching hole, pvc injected eyelet, heel webbing dengan warna senada, tpr glossy backcounter dan printing emboss logo naga otentik Ryuji Utomo yang mewakilkan effort untuk memenuhi rasa kontemporer yang patut diapresiasi. “Untuk logonya sendiri inisial nama saya, konsepnya pedang katana yang melambangkan perjuangan, lalu di huruf U ada gambar naga diambil dari nama Ryuji. Naga juga melambangkan makhluk mitologi yang kuat di dalam cerita dari berbagai belahan dunia,” papar penyuka buku Haruki Murakami yang selalu mengikuti tren fashion terkini ini.
Semangat mendukung brand lokal juga sangat kuat terpancar dari atlet muda ini, “Menurut saya, Ortuseight merupakan brand lokal dengan visi misi, produk dan kualitas internasional. Teman, lawan, sampai fans selalu nanya sepatu yang saya pakai, dan mereka tidak percaya kalau kualitas (lokal) bisa sebagus itu, dan saya bangga menjadi bagian dari Ortuseight," ujar Ryuji.
“Fashion represent diri kita dan represent satu generasi, jadi kalau generasi kita bangga represent brand lokal itu hal yang luar biasa karena bisa dibilang kita punya jati diri kita sendiri,” imbuh Ryuji.
Ryuji berharap agar produk lokal dapat menjadi tuan rumah di tanah sendiri dan mampu untuk terus maju, terus berkembang, terus menjadi besar, agar bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang, demikian adalah harapan dari seorang Ryuji Utomo untuk PT Vita Nova Atletik yang ketika ditanya arti sepakbola bagi dirinya, menjawab lugas bahwa sepakbola adalah hidup dan mati seorang Ryuji.
“Sepakbola bukan sekadar olahraga, dari kecil udah cinta dengan sepakbola, lewat sepakbola saya belajar banyak hal, lewat sepakbola saya bisa keliling dunia, lewat sepak bola saya bisa mengenal arti kehidupan. Ditiap 90 menit dalam pertandingan yang saya jalananin juga mengajari saya banyak hal dan impactnya sangat besar,” papar Ryuji.
Sementara highlight Ortuseight pada Montreal Ryuji Utomo x Ortuseight ini yaitu di antaranya adalah QuickFit yang terdapat di bagian upper sepatu dengan material pelapis dalam upper sepatu yang lembut agar fitting sepatu pas dan langsung mengikuti bentuk kaki pemakai, membuat sepatu terasa nyaman ketika digunakan, bahkan pada pemakaian pertama tanpa butuh penyesuaian terlebih dahulu. Disematkan pula teknologi ortshox pada bagian sockliner di mana ortshox adalah insole yang didesain dengan teknologi 3D molded untuk memberikan kenyamanan dan grip pada telapak kaki agar pemain dapat memberikan gerakan-gerakan spontan.
Terakhir adalah Cumulus foam, yang merupakan salah satu ortus technology favorit untuk seri footwear. Cumulus foam adalah midsole berbahan injection phylon yang sangat empuk sekaligus ringan yang memberikan kenyamanan luar biasa bagi pemakainya, seperti berjalan di atas awan. Teknologi ini juga mampu meredam benturan kaki ke permukaan tanah sehingga mencegah cedera lutut.
Dengan ketersedian ukuran dari size 37 hingga 46, Montreal Ryuji Utomo x Ortuseight dibanderol dengan harga Rp499 ribu. Produk ini tersedia secara online di official online store Ortuseight dan juga secara offline pada official distribution channel Ortuseight - PT Vita Nova Atletik di setiap kota seluruh Indonesia.
Montreal, seri sneakers terbaru edisi kolaborasi ketiga PT Vita Nova Atletik dengan atlet Ryuji Utomo , digadang mengetengahkan kenyamanan, tanpa mengurangi sisi estetis yang direpresentasikan oleh ornamental layer of patches pada bagian upper badan sepatu yang secara cermat pula menginjeksi sisi fungsionalitas pada DNA sepatu.
Keseimbangan teknologi dan fashion diwakili oleh Montreal yang dibuat secara seimbang dengan intensi mendukung aktivitas dan gaya hidup pemakainya yang selalu aktif selama 24 jam secara maksimal. Seri ini mengharapkan pemakainya untuk dapat bertransisi dengan mulus dari pagi ke malam sepanjang hari ketika berperforma tanpa mengorbankan kinerja, visual ataupun kenyamanan.
Ide dan konsep awal yang diinisiasi oleh Ryuji Utomo di atas disambut baik oleh Ortuseight, di mana pada proses aktualisasinya dirasa oleh Ryuji memberi kesan tersendiri. “It’s a fun challenge ya ketika saya harus mengomunikasikan apa yang ada di kepala saya, but that’s a fun part, (actually) this whole part (was a fun part) karena tim Ortuseight sangat suportif dan ketika (produknya) final, saya ngerasa itu saya banget dan ortuseight banget, dan jadi hasil akhirnya emang kita banget," kata Ryuji.
Ryuji Utomo yang sekarang sedang berfokus bersama timnya menjalani Liga Indonesia ini menyebutkan bahwa dia ingin menunjukan bahwa sepatu ini dapat dikenakan untuk aktivitas sehari-hari dan tetap easy to match. “Kenyamanan sama style harus bersinergi. Karena pede harus setone sama kenyamanan. Jadi kita cari detail dan referensi yang dapet buat keduanya. Dan pemilihan warna dasar grey itu karena saya rasa sangat versatile ya, oke buat casual sekaligus formal,” jelas Ryuji.
Sisi kalem abu-abu yang merupakan dominan warna pada sepatu ini dipulas dengan striking color yang kontras, di mana dual split-tone hijau terang bertujuan memberi kesan standout yang menularkan energi sekaligus memberi kesan sporty. Ryuji mengatakan bahwa pemilihan warna acid lime dan abu-abu pada seri ini merupakan perpaduan warna yang sangat mewakili personal style dirinya.
“Acid lime pada bagian outsole memberi kesan eksentrik, sementara highlight lainnya yang krusial ada di bagian quarter, disana terdapat mesh yang bertujuan memberi kenyamanan bagi pemakainya walau dipakai jalan seharian,” ujar Head of Product Design Ortuseight Octrisany D. Putra.
Selain warna, fungsi dari outsole tebal yang dimiliki sneaker ini pula menarik untuk dikulik. "Ketika sepatu dipakai berjalan maka tumpuan kaki akan terkonsentrasi di bagian tumit, di mana getaran langsung mengangkat ke lutut, jika bantalan sneakers pendek dan keras apalagi jika sepatu tidak bertumit, akan tidak nyaman karena tidak ada fungsi peredam," ujar Product Development Ortuseight Teguh Sarwoko.
Fungsi peredam ini pada Montreal juga ditampung oleh Sandwich Mesh yang memiliki ketebalan sekitar 4 mm, empuk dan tidak kaku, sementara outsole dengan style chunky juga dipilih dengan pertimbangan tersendiri. “Bahan outsole memang didesain tebal bermaterial Pyhlon Compress. Sepatu ini juga dilengkapi rubber dibagian bawah agar tidak licin dan abrasinya lebih kuat. Mesh supaya tidak panas karena berpori-pori; mesh Montreal dibuat agak rapat agar tidak cepat kotor, kemudian dilayer dengan PU agar lebih menarik dan agar shapenya terbentuk dan bisa lebih nyaman dikaki," tutup Teguh Sarwoko.
Tumpukan material mesh, synthetic PU dan synthetic splite suede yang tersebar pada upper sepatu membuat siluet Montreal berada pada level impresif yang sangat menarik dipandang mata, dan bersama-sama, tiap elemen pada Montreal terasa relatif dapat dikenali oleh konsumen secara instan karena sanggup menjadi sebuah statement fashion walau berdiri sendiri.
Montreal juga diberi variasi punching hole, pvc injected eyelet, heel webbing dengan warna senada, tpr glossy backcounter dan printing emboss logo naga otentik Ryuji Utomo yang mewakilkan effort untuk memenuhi rasa kontemporer yang patut diapresiasi. “Untuk logonya sendiri inisial nama saya, konsepnya pedang katana yang melambangkan perjuangan, lalu di huruf U ada gambar naga diambil dari nama Ryuji. Naga juga melambangkan makhluk mitologi yang kuat di dalam cerita dari berbagai belahan dunia,” papar penyuka buku Haruki Murakami yang selalu mengikuti tren fashion terkini ini.
Semangat mendukung brand lokal juga sangat kuat terpancar dari atlet muda ini, “Menurut saya, Ortuseight merupakan brand lokal dengan visi misi, produk dan kualitas internasional. Teman, lawan, sampai fans selalu nanya sepatu yang saya pakai, dan mereka tidak percaya kalau kualitas (lokal) bisa sebagus itu, dan saya bangga menjadi bagian dari Ortuseight," ujar Ryuji.
“Fashion represent diri kita dan represent satu generasi, jadi kalau generasi kita bangga represent brand lokal itu hal yang luar biasa karena bisa dibilang kita punya jati diri kita sendiri,” imbuh Ryuji.
Ryuji berharap agar produk lokal dapat menjadi tuan rumah di tanah sendiri dan mampu untuk terus maju, terus berkembang, terus menjadi besar, agar bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang, demikian adalah harapan dari seorang Ryuji Utomo untuk PT Vita Nova Atletik yang ketika ditanya arti sepakbola bagi dirinya, menjawab lugas bahwa sepakbola adalah hidup dan mati seorang Ryuji.
“Sepakbola bukan sekadar olahraga, dari kecil udah cinta dengan sepakbola, lewat sepakbola saya belajar banyak hal, lewat sepakbola saya bisa keliling dunia, lewat sepak bola saya bisa mengenal arti kehidupan. Ditiap 90 menit dalam pertandingan yang saya jalananin juga mengajari saya banyak hal dan impactnya sangat besar,” papar Ryuji.
Sementara highlight Ortuseight pada Montreal Ryuji Utomo x Ortuseight ini yaitu di antaranya adalah QuickFit yang terdapat di bagian upper sepatu dengan material pelapis dalam upper sepatu yang lembut agar fitting sepatu pas dan langsung mengikuti bentuk kaki pemakai, membuat sepatu terasa nyaman ketika digunakan, bahkan pada pemakaian pertama tanpa butuh penyesuaian terlebih dahulu. Disematkan pula teknologi ortshox pada bagian sockliner di mana ortshox adalah insole yang didesain dengan teknologi 3D molded untuk memberikan kenyamanan dan grip pada telapak kaki agar pemain dapat memberikan gerakan-gerakan spontan.
Terakhir adalah Cumulus foam, yang merupakan salah satu ortus technology favorit untuk seri footwear. Cumulus foam adalah midsole berbahan injection phylon yang sangat empuk sekaligus ringan yang memberikan kenyamanan luar biasa bagi pemakainya, seperti berjalan di atas awan. Teknologi ini juga mampu meredam benturan kaki ke permukaan tanah sehingga mencegah cedera lutut.
Dengan ketersedian ukuran dari size 37 hingga 46, Montreal Ryuji Utomo x Ortuseight dibanderol dengan harga Rp499 ribu. Produk ini tersedia secara online di official online store Ortuseight dan juga secara offline pada official distribution channel Ortuseight - PT Vita Nova Atletik di setiap kota seluruh Indonesia.
(dra)