Wujudkan Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc Berkolaborasi Berikan Akses Layanan Kesehatan Gratis
loading...
A
A
A
Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan keluarga, orangtua memiliki peran yang sangat penting. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, penerapan pola hidup sehat menjadi hal yang paling utama sebab setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Memahami Hal Tersebut, Lifebuoy meluncurkan kampanye Perlindungan Keluarga Sehat dengan memberikan layanan konsultasi dokter secara gratis dan informasi tersebut disampaikan melalui talkshow bertajuk Perlindungan Keluarga Sehat.
Dalam talkshow yang digelar melalui Zoom tersebut, turut mengundang sejumlah pembicara seperti, Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, lalu Felicia Kawilarang, Chief Marketing Officer Halodoc, kemudian dr Devie Kristiani seorang dokter Spesialis Anak serta Selebritis cantik sekaligus ibu dari dua anak, Nagita Slavina.
Kolaborasi tersebut tentunya memberikan kemudahan bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter terpercaya serta mendapatkan penanganan kesehatan yang cepat, mudah dan tepat bagi anak kapanpun dan dimanapun melalui platform aplikasi halodoc.
Erfan Hidayat, Head Of Skin Cleansing Unilever Indonesia menyatakan sebagai sabun kesehatan No.1 di dunia, Lifebuoy memiliki komitmen untuk menjadi sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit.
"Kini kami juga ingin memberikan solusi yang tepat bagi orang tua di saat anak jatuh sakit. Kami memahami bahwa perlu ada usaha edukasi yang berkelanjutan dalam mengimbau masyarakat Indonesia untuk membiasakan diri berkonsultasi ke dokter," ujarnya.
Hal itulah yang mendasari inisiatif kolaborasi Lifebuoy bersama halodoc dalam kampanye perlindungan keluarga sehat untuk menyediakan layanan konsultasi dokter gratis tersebut.
“Kami juga percaya bahwa peran telehealth seperti halodoc mampu menjawab kebutuhan orang tua akan pelayanan kesehatan yang bisa diakses secara cepat, mudah, dan terpercaya,” tuturnya.
Hal yang sama pun dikatakan oleh Felicia Kawilarang yang merupakan Chief Marketing Officer Halodoc. Ia mengatakan sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi yang menyediakan solusi kesehatan lengkap, team halodoc merasa senang dapat bekerja sama dengan Lifebuoy yang memiliki fokus sejalan dalam menjaga anak dan keluarga agar tidak mudah jatuh sakit.
"Sebagai ekosistem kesehatan digital, kami mengamati bahwa orang tua memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan keluarga. namun, kami juga melihat bahwa masih terdapat pain poin yaitu terkait bagaimana orang tua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang terpercaya dan dapat diandalkan," kata Felicia.
Dengan begitu lanjut Felicia, kolaborasi tersebut juga membantu halodoc dalam memperluas pemanfaatan telehealth, yang mampu menjadi kotak P3K bagi para orangtua dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta memberikan perlindungan keluarga sehat yang optimal.
Tak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orangtua terhindar dari perilaku swamedikasi yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orangtua yang tinggi mengenai kesehatan anak. Hal ini tentu sangat beralasan, dikarenakan tingkat kecemasan orangtua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform halodoc dengan lebih dari dua juta users per bulan yang mengakses artikel dengan topik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dr Devie Kristiani yang merupakan dokter spesialis anak menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.
“Pada umumnya, tingkat kecemasan orangtua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orangtua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orangtua yang sedemikian besar untuk anaknya," ujar dr Devie.
Namun perlu diingat bahwa anak bukan 'miniatur' orang dewasa sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. selain itu, ia juga mengatakan jika dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orangtua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan halodoc yang bisa membantu orangtua agar terhindar dari praktik swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit," tuturnya.
Sebagai penutup, Nagita Slavina mengatakan dalam kampanye ini juga menyadarkan para orangtua supaya lebih aware terhadap kesehatan keluarga. Sebab, di era digital ini segalanya sudah dimudahkan, termasuk berkonsultasi dengan dokter bisa melalui aplikasi halodoc.
"Pastinya sukses terus buat halodoc dan juga Lifebuoy, seneng banget ini ada campaign kaya gini gitu ya. Jadi bener-bener Insyaallah kedepannya mungkin banyak masyarakat indonesia yang lebih aware lagi," katanya.
Dalam kampanye perlindungan keluarga sehat kolaborasi Lifebuoy dan halodoc ini menyediakan layanan konsultasi dokter gratis, cukup dengan mengakses platform halodoc yang tersedia hingga pertengahan tahun 2023 nanti.
Memahami Hal Tersebut, Lifebuoy meluncurkan kampanye Perlindungan Keluarga Sehat dengan memberikan layanan konsultasi dokter secara gratis dan informasi tersebut disampaikan melalui talkshow bertajuk Perlindungan Keluarga Sehat.
Dalam talkshow yang digelar melalui Zoom tersebut, turut mengundang sejumlah pembicara seperti, Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, lalu Felicia Kawilarang, Chief Marketing Officer Halodoc, kemudian dr Devie Kristiani seorang dokter Spesialis Anak serta Selebritis cantik sekaligus ibu dari dua anak, Nagita Slavina.
Kolaborasi tersebut tentunya memberikan kemudahan bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter terpercaya serta mendapatkan penanganan kesehatan yang cepat, mudah dan tepat bagi anak kapanpun dan dimanapun melalui platform aplikasi halodoc.
Erfan Hidayat, Head Of Skin Cleansing Unilever Indonesia menyatakan sebagai sabun kesehatan No.1 di dunia, Lifebuoy memiliki komitmen untuk menjadi sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit.
"Kini kami juga ingin memberikan solusi yang tepat bagi orang tua di saat anak jatuh sakit. Kami memahami bahwa perlu ada usaha edukasi yang berkelanjutan dalam mengimbau masyarakat Indonesia untuk membiasakan diri berkonsultasi ke dokter," ujarnya.
Hal itulah yang mendasari inisiatif kolaborasi Lifebuoy bersama halodoc dalam kampanye perlindungan keluarga sehat untuk menyediakan layanan konsultasi dokter gratis tersebut.
“Kami juga percaya bahwa peran telehealth seperti halodoc mampu menjawab kebutuhan orang tua akan pelayanan kesehatan yang bisa diakses secara cepat, mudah, dan terpercaya,” tuturnya.
Hal yang sama pun dikatakan oleh Felicia Kawilarang yang merupakan Chief Marketing Officer Halodoc. Ia mengatakan sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi yang menyediakan solusi kesehatan lengkap, team halodoc merasa senang dapat bekerja sama dengan Lifebuoy yang memiliki fokus sejalan dalam menjaga anak dan keluarga agar tidak mudah jatuh sakit.
"Sebagai ekosistem kesehatan digital, kami mengamati bahwa orang tua memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan keluarga. namun, kami juga melihat bahwa masih terdapat pain poin yaitu terkait bagaimana orang tua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang terpercaya dan dapat diandalkan," kata Felicia.
Dengan begitu lanjut Felicia, kolaborasi tersebut juga membantu halodoc dalam memperluas pemanfaatan telehealth, yang mampu menjadi kotak P3K bagi para orangtua dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, serta memberikan perlindungan keluarga sehat yang optimal.
Tak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan upaya aktif kedua belah pihak agar orangtua terhindar dari perilaku swamedikasi yang cenderung disebabkan oleh tingkat kecemasan orangtua yang tinggi mengenai kesehatan anak. Hal ini tentu sangat beralasan, dikarenakan tingkat kecemasan orangtua terhadap kesehatan anak juga tercermin dari adanya traffic tinggi pada artikel dan informasi kesehatan terkait kesehatan anak dan keluarga di platform halodoc dengan lebih dari dua juta users per bulan yang mengakses artikel dengan topik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dr Devie Kristiani yang merupakan dokter spesialis anak menjelaskan lebih jauh mengenai risiko swamedikasi yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.
“Pada umumnya, tingkat kecemasan orangtua ketika anak sakit itu tinggi, sehingga orangtua ingin secepatnya memberikan obat kepada si kecil. Tentu kita pahami bahwa itu adalah refleksi dari kasih sayang orangtua yang sedemikian besar untuk anaknya," ujar dr Devie.
Namun perlu diingat bahwa anak bukan 'miniatur' orang dewasa sehingga obat-obat yang aman diberikan kepada orang dewasa belum tentu aman untuk anak-anak. selain itu, ia juga mengatakan jika dosis pada anak harus dihitung sesuai usia dan berat badan anak, sehingga alangkah baiknya, bila orangtua berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada si kecil.
"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kolaborasi Lifebuoy dan halodoc yang bisa membantu orangtua agar terhindar dari praktik swamedikasi yang kurang tepat dengan memberikan kemudahan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang benar di saat anak jatuh sakit," tuturnya.
Sebagai penutup, Nagita Slavina mengatakan dalam kampanye ini juga menyadarkan para orangtua supaya lebih aware terhadap kesehatan keluarga. Sebab, di era digital ini segalanya sudah dimudahkan, termasuk berkonsultasi dengan dokter bisa melalui aplikasi halodoc.
"Pastinya sukses terus buat halodoc dan juga Lifebuoy, seneng banget ini ada campaign kaya gini gitu ya. Jadi bener-bener Insyaallah kedepannya mungkin banyak masyarakat indonesia yang lebih aware lagi," katanya.
Dalam kampanye perlindungan keluarga sehat kolaborasi Lifebuoy dan halodoc ini menyediakan layanan konsultasi dokter gratis, cukup dengan mengakses platform halodoc yang tersedia hingga pertengahan tahun 2023 nanti.
(atk)