KBRI Addis Ababa Lakukan Diplomasi Eceng Gondok dan Tempe di Ethiopia
loading...
A
A
A
ADDIS ABABA - Kedutaan Besar RI Addis Ababa menyelenggarakan kegiatan “diplomasi” eceng gondok dan tempe di empat kota besar Ethiopia yaitu Ziway, Hawassa, Arba Minch dan Bahir Dar tanggal 19-26 September 2022.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama Indonesia-Ethiopia dengan memperkenalkan pengalaman Indonesia sekaligus mengadakan pelatihan membuat pupuk organic, biogas dan kerajinan tangan dari bahan tumbuhan eceng gondok dan membuat tempe.
Ethiopia belum mengenal cara pengolahan bahan yang bernilai ekonomi tinggi tersebut, sementara kedua bahan banyak sekali tumbuh di Ethiopia. Pelatihan diikuti oleh ratusan orang, terdiri dari akademisi, pengusaha, pejabat pemerintah, pemuda dan wirausaha di kota-kota tersebut.
“Eceng gondok bahkan sering dipandang sebagai ‘musuh’ oleh masyarakat Ethiopia karena tumbuh begitu banyak dan cepat di danau-danau dan sungai Ethiopia”, kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur.
“Sering masyarakat Ethiopia bergotong royong dan bekerja keras untuk menyingkirkan eceng gondok dari danau dan sungai karena dinilai sangat mengganggu,” tambah Al Busyra Basnur.
Sementara itu Ethiopia juga penghasil kacang kedele bahkan diekspor ke berbagai negara, namun belum mengenal cara mengolah kacang kedele menjadi tempe.
Ahli dan pelatih eceng gondok sengaja didatangkan dari Indonesia, yaitu Dr. Mulawarman dari Universitas Sriwijaya Palembang, sementara pelatihan dan cara membuat tempe disampaikan oleh Adi Putra Candra, chef Indonesia yang bekerja di kediaman Duta Besar RI di Addis Ababa.
Dalam pelatihan tersebut KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan Oromia State University, Ethiopia-Indonesia Friendship Club, Arba Minch University, Bahir Dar University dan pemerintah kota Bahir Dar.
Salah satu tindak lanjut “diplomasi” eceng gondok dan tempe tersebut, sejumlah pengusaha Ethiopia akan ke Indonesia menyaksikan dari dekat pusat-pusat pengolahan eceng gondok dan pembuatan makanan tempe. Mereka juga akan menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 19-23 Oktober 2022. **
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama Indonesia-Ethiopia dengan memperkenalkan pengalaman Indonesia sekaligus mengadakan pelatihan membuat pupuk organic, biogas dan kerajinan tangan dari bahan tumbuhan eceng gondok dan membuat tempe.
Ethiopia belum mengenal cara pengolahan bahan yang bernilai ekonomi tinggi tersebut, sementara kedua bahan banyak sekali tumbuh di Ethiopia. Pelatihan diikuti oleh ratusan orang, terdiri dari akademisi, pengusaha, pejabat pemerintah, pemuda dan wirausaha di kota-kota tersebut.
“Eceng gondok bahkan sering dipandang sebagai ‘musuh’ oleh masyarakat Ethiopia karena tumbuh begitu banyak dan cepat di danau-danau dan sungai Ethiopia”, kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur.
“Sering masyarakat Ethiopia bergotong royong dan bekerja keras untuk menyingkirkan eceng gondok dari danau dan sungai karena dinilai sangat mengganggu,” tambah Al Busyra Basnur.
Sementara itu Ethiopia juga penghasil kacang kedele bahkan diekspor ke berbagai negara, namun belum mengenal cara mengolah kacang kedele menjadi tempe.
Ahli dan pelatih eceng gondok sengaja didatangkan dari Indonesia, yaitu Dr. Mulawarman dari Universitas Sriwijaya Palembang, sementara pelatihan dan cara membuat tempe disampaikan oleh Adi Putra Candra, chef Indonesia yang bekerja di kediaman Duta Besar RI di Addis Ababa.
Dalam pelatihan tersebut KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan Oromia State University, Ethiopia-Indonesia Friendship Club, Arba Minch University, Bahir Dar University dan pemerintah kota Bahir Dar.
Salah satu tindak lanjut “diplomasi” eceng gondok dan tempe tersebut, sejumlah pengusaha Ethiopia akan ke Indonesia menyaksikan dari dekat pusat-pusat pengolahan eceng gondok dan pembuatan makanan tempe. Mereka juga akan menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 19-23 Oktober 2022. **
(wur)