Vaksin Booster di Daerah Langka, IDI: Pemerintah Harus Segera Tindaklanjuti

Selasa, 27 September 2022 - 19:30 WIB
loading...
Vaksin Booster di Daerah...
Ketua Umum PB IDI dr Adib Khumaidi menjelaskan vaksin booster atau dosis ketiga di beberapa daerah telah terjadi kelangkaan. Foto/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi menjelaskan vaksin booster atau dosis ketiga di beberapa daerah telah terjadi kelangkaan.

Menurut dr Adib hal ini diketahui berdasarkan laporan yang diterimanya dan telah disampaikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ada beberapa daerah yang melaporkan itu dan itu pun langsung segera kita tindaklanjuti berkomunikasi dengan pihak terkait (Kementerian Kesehatan)," ujar dr Adib di Gedung Dr R Soeharto, Kantor PB IDI, Jakarta Pusat Senin (26/9/2022).

Lebih lanjut, Adib mengatakan jika ketersediaan vaksin booster perlu dijaga. Apalagi di tengah antusiasme masyarakat untuk mendapatkan booster masih tinggi.



Hal ini menjadi program pemerintah juga, yang ingin meningkatkan cakupan vaksinasi booster di Indonesia. Sebagaimana diketahui booster memiliki peran penting yaitu memberikan perlindungan tambahan kepada masyarakat.

"Saya rasa ini pernah kami sampaikan juga kepada Kementerian Kesehatan dan ini segera akan ditindaklanjuti, karena penting pada saat respon masyarakat masih tinggi terhadap vaksinasi Booster. Tolong ketersediaannya bisa terjamin, harus ada vaksin yang terdistribusi," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengungkapkan kadar antibodi masyarakat yang telah divaksin booster, meningkat sampai 6 kali lipat.

"Pada populasi yang diberikan bosster kadar antibodi ini naik 4-6 kali lipat. Jadi kita berharap semua masyarakat memerlukan dukungan untuk percepatan booster ini," kata dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers diChannel YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (16/9/2022).

Sebagai tambahan informasi, hanya 3 daerah atau provinsi yang tinggi capaian vaksinasi boosternya, antara lain Provinsi Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8%, DKI Jakarta dengan 66,0% dan Kepulauan Riau 52,1%.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)