Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan
loading...
A
A
A
"Biji akan disemai lalu dibiarkan selama 3 bulan, lalu akan dilakukan teknik penyambungan (stek). Cara ini rupanya ampuh untuk mempercepat proses pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas tanaman," kata Rudi.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan, Kabupaten Pinrang memang tengah fokus melakukan peremajaan tanaman untuk menggantikan tanaman-tanaman yang sudah menua.
Foto/Dimas Andhika Fikri
Foto/Dimas Andhika Fikri
Di mana rata-rata umur tanaman kakao di Pinrang telah mencapai usia 30 tahun. Alhasil produktivitasnya sudah tidak maksimal dan cenderung menurun. "Di sini ada 8 nursery untuk menyuplai sejumlah kelompok tani di Pinrang. Satu nursery bisa menyuplai 25 ribu bibit," jelas Rudi.
Setelah menyimak paparan Rudi, tim MNC Portal Indonesia langsun diajak untuk menjajal langsung sensasi memanen kakao di kebun milik Suardi yang juga merupakan petani binaan Cocoa Life. Suardi sebetulnya sudah cukup lama menjadi petani kakao, namun pada 2018 dia memutuskan bergabung dengan program besutan Mondelez International untuk membuka lahan baru.
Lahan tersebut telah mengikuti standar GAP sehingga pohon kakao milik Suardi lebih banyak menghasilkan buah-buah kakao berkualitas. Semuanya tentu tidak terlepas dari kerja keras Suardi. Setiap hari dia datang ke kebun mulai pukul 07.00 - 10.00 WITA. Lalu di siang hari dia mengurus ternak. Saat sore tiba, sekira pukul 16.00 WITA dia kembali ke kebun sampai lantunan adzan Maghrib menggema.
Semua rasa lelah Suardi terbayar lunas ketika melihat kebunnya tumbuh subur dan dipenuhi buah-buah kakao berkualitas. Dalam kesempatan ini, Suardi mengajak MNC Portal Indonesia untuk memetik buah kakao yang sudah matang. Ternyata ada satu teknik sederhana untuk mengetahui buah kakao yang sudah matang. Kakao matang ditandai dari warna kulitnya yang sudah menguning atau jingga.
Cara petik kakao juga tidak boleh sembarangan. Buah harus dipetik di dekat pangkalnya. Tidak boleh memotong habis tangkai, karena di tangkai inilah calon bunga kakao akan tumbuh lagi. Setelah buah berhasil dipetik, kini tiba saatnya untuk memisahkan buah dari kulitnya. Prosesnya juga tidak kalah seru.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan, Kabupaten Pinrang memang tengah fokus melakukan peremajaan tanaman untuk menggantikan tanaman-tanaman yang sudah menua.
Foto/Dimas Andhika Fikri
Foto/Dimas Andhika Fikri
Di mana rata-rata umur tanaman kakao di Pinrang telah mencapai usia 30 tahun. Alhasil produktivitasnya sudah tidak maksimal dan cenderung menurun. "Di sini ada 8 nursery untuk menyuplai sejumlah kelompok tani di Pinrang. Satu nursery bisa menyuplai 25 ribu bibit," jelas Rudi.
Setelah menyimak paparan Rudi, tim MNC Portal Indonesia langsun diajak untuk menjajal langsung sensasi memanen kakao di kebun milik Suardi yang juga merupakan petani binaan Cocoa Life. Suardi sebetulnya sudah cukup lama menjadi petani kakao, namun pada 2018 dia memutuskan bergabung dengan program besutan Mondelez International untuk membuka lahan baru.
Lahan tersebut telah mengikuti standar GAP sehingga pohon kakao milik Suardi lebih banyak menghasilkan buah-buah kakao berkualitas. Semuanya tentu tidak terlepas dari kerja keras Suardi. Setiap hari dia datang ke kebun mulai pukul 07.00 - 10.00 WITA. Lalu di siang hari dia mengurus ternak. Saat sore tiba, sekira pukul 16.00 WITA dia kembali ke kebun sampai lantunan adzan Maghrib menggema.
Semua rasa lelah Suardi terbayar lunas ketika melihat kebunnya tumbuh subur dan dipenuhi buah-buah kakao berkualitas. Dalam kesempatan ini, Suardi mengajak MNC Portal Indonesia untuk memetik buah kakao yang sudah matang. Ternyata ada satu teknik sederhana untuk mengetahui buah kakao yang sudah matang. Kakao matang ditandai dari warna kulitnya yang sudah menguning atau jingga.
Cara petik kakao juga tidak boleh sembarangan. Buah harus dipetik di dekat pangkalnya. Tidak boleh memotong habis tangkai, karena di tangkai inilah calon bunga kakao akan tumbuh lagi. Setelah buah berhasil dipetik, kini tiba saatnya untuk memisahkan buah dari kulitnya. Prosesnya juga tidak kalah seru.