Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Selasa, 27 September 2022 - 22:56 WIB
loading...
Serunya Memanen Buah...
Ada beragam aktivitas menarik yang bisa dijajal saat berwisata Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Salah satunya melihat secara langsung proses budidaya kakao. Foto/Dimas Andhika Fikri
A A A
JAKARTA - Ada beragam aktivitas menarik yang bisa dijajal saat berwisata Kabupaten Pinrang , Sulawesi Selatan. Salah satunya melihat secara langsung proses budidaya kakao . Jika beruntung, pengunjung juga dapat merasakan sensasi memetik kakao yang sudah matang.

Belum lama ini MNC Portal Indonesia sempat mencoba langsung kegiatan seru tersebut. Lokasinya berada di Desa Kasa, Kecamatan Batu Lapa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Meski belum dinyatakan secara gamblang sebagai desa wisata, pengunjung yang datang ke tempat ini tetap akan diterima dengan baik oleh warga lokal. Infrastruktur di Desa Kasa terbilang lengkap karena termasuk dalam program Cocoa Life besutan Mondelez Indonesia.

Program ini memberdayakan para petani kakao lokal dengan mengedepankan konsep berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah mendukung kesejahteraan petani serta komunitas kakao di Kabupaten Pinrang.

Sebelum menjelejah hamparan kebun kakao yang luas, pengunjung akan diberi edukasi seputar budidaya kakao yang mengusung konsep Good Agricultural Practices (GAP).

Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Foto/Dimas Andhika Fikri



Bukan tanpa alasan, kondisi perkebunan kakao di Pinrang sendiri memang tidak seprima 1990-an. Kala itu Pinrang memang berada di masa kejayaannya sebagai salah satu produsen terbesar kakao di Indonesia.

Namun saat ini, pemerintah kabupaten Pinrang tengah berupaya untuk membangkitkan kembali kejayaan kebun kakao mereka. GAP sendiri dimulai dari proses pembibitan. Pengunjung akan diajak menyambangi area ED Farm & Nursery area binaan Cocoa Life. Di tempat ini, akan dijelaskan secara singkat tentang pembibitan tanaman kakao.

Menurut Rudi salah satu petani binaan Cocoa Life, proses pembibitan kakao di Kabupaten Pinrang telah mengalami pergeseran. Jika dulunya bibit ditanam secara hybrid, dari biji lalu disemai hingga tumbuh tunas baru ditanam, sekarang proses pembibitan dilakukan secara dua tahap.

"Biji akan disemai lalu dibiarkan selama 3 bulan, lalu akan dilakukan teknik penyambungan (stek). Cara ini rupanya ampuh untuk mempercepat proses pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas tanaman," kata Rudi.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, Kabupaten Pinrang memang tengah fokus melakukan peremajaan tanaman untuk menggantikan tanaman-tanaman yang sudah menua.

Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Foto/Dimas Andhika Fikri



Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Foto/Dimas Andhika Fikri

Di mana rata-rata umur tanaman kakao di Pinrang telah mencapai usia 30 tahun. Alhasil produktivitasnya sudah tidak maksimal dan cenderung menurun. "Di sini ada 8 nursery untuk menyuplai sejumlah kelompok tani di Pinrang. Satu nursery bisa menyuplai 25 ribu bibit," jelas Rudi.

Setelah menyimak paparan Rudi, tim MNC Portal Indonesia langsun diajak untuk menjajal langsung sensasi memanen kakao di kebun milik Suardi yang juga merupakan petani binaan Cocoa Life. Suardi sebetulnya sudah cukup lama menjadi petani kakao, namun pada 2018 dia memutuskan bergabung dengan program besutan Mondelez International untuk membuka lahan baru.

Lahan tersebut telah mengikuti standar GAP sehingga pohon kakao milik Suardi lebih banyak menghasilkan buah-buah kakao berkualitas. Semuanya tentu tidak terlepas dari kerja keras Suardi. Setiap hari dia datang ke kebun mulai pukul 07.00 - 10.00 WITA. Lalu di siang hari dia mengurus ternak. Saat sore tiba, sekira pukul 16.00 WITA dia kembali ke kebun sampai lantunan adzan Maghrib menggema.

Semua rasa lelah Suardi terbayar lunas ketika melihat kebunnya tumbuh subur dan dipenuhi buah-buah kakao berkualitas. Dalam kesempatan ini, Suardi mengajak MNC Portal Indonesia untuk memetik buah kakao yang sudah matang. Ternyata ada satu teknik sederhana untuk mengetahui buah kakao yang sudah matang. Kakao matang ditandai dari warna kulitnya yang sudah menguning atau jingga.

Cara petik kakao juga tidak boleh sembarangan. Buah harus dipetik di dekat pangkalnya. Tidak boleh memotong habis tangkai, karena di tangkai inilah calon bunga kakao akan tumbuh lagi. Setelah buah berhasil dipetik, kini tiba saatnya untuk memisahkan buah dari kulitnya. Prosesnya juga tidak kalah seru.


Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan

Foto/Dimas Andhika Fikri

Buah kakao akan dijepitkan di sebuah alat berbentuk dua bilah kayu panjang, kemudian ditekan hingga terbelah sempurna. Daging buah lalu dipisahkan dari plasenta sebelum akhirnya disortir untuk dikeringkan. Suardi mengatakan, dalam satu bulan, dia bisa panen dua kali. Totalnya bisa mencapai 40 kg untuk dijual kepada pembeli dengan harga berkisar Rp27 ribu - Rp30 ribu per kg.

"Hasilnya digunakan untuk biaya pendidikan anak saya yang sekarang masih duduk di bangku kelas 4 SD," tandasnya.

Puas memanen kakao di kebun, MNC Portal Indonesia diajak makan siang bersama dengan komunitas ibu-ibu petani yang tergabung dalam Village Savings and Loans Association (VSLA).).
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1129 seconds (0.1#10.140)