Sudah Stadium 3, 14 Pasien Gangguan Ginjal Akut Dirawat Intensif di RSCM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka kasus gangguan ginjal akut (GGA) di Indonesia tidak mengalami pertambahan. Akan tetapi, menurut Kementerian Kesehatan, terdapat 14 pasien GGA yang dirawat dengan kondisi sudah stadium lanjut.
Kondisi ginjal para pasien tersebut sudah parah. "Kondisi secara umum dari 14 pasien di RSCM, memang saya sampaikan tadi masuk dalam kategori stadium 3, ini paling berat. Ini memang kerusakan ginjalnya cukup parah," ungkap juru bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara daring, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, para pasien tersebut adalah anak-anak, dan mereka semua tidak memiliki penyakit penyerta atau bawaan sebelum terkena GGA.
Baca juga: Hindari Gangguan Ginjal Akut, Begini Cara Cek Obat-obatan yang Ditarik BPOM
"Sebenarnya tidak ada komorbid yang lain karena masih anak-anak, mereka masih di PICU ya dirawat intensif," ujar dr. Syahril.
Berdasarkan data pasien yang dirawat, jumlahnya lebih banyak dari DKI Jakarta. Berikut rincian ke-14 pasien yang dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dari berbagai provinsi.
- DKI Jakarta: 4 orang
- Jawa Barat: 3 orang
- Aceh: 2 orang
- Banten: 2 orang
- Sumatera Utara: 1 orang
- Nusa Tenggara Timur: 1 orang
- Kepulauan Riau: 1 orang
Baca juga: Mengenal Perbedaan Virus Corona XBB dan Omicron, Waspadai Gejalanya
Sebagaimana diketahui, penyebab terjadinya gangguan ginjal akut pada anak-anak diduga akibat dari obat sirup yang kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melampaui ambang batas.
Kondisi ginjal para pasien tersebut sudah parah. "Kondisi secara umum dari 14 pasien di RSCM, memang saya sampaikan tadi masuk dalam kategori stadium 3, ini paling berat. Ini memang kerusakan ginjalnya cukup parah," ungkap juru bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara daring, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, para pasien tersebut adalah anak-anak, dan mereka semua tidak memiliki penyakit penyerta atau bawaan sebelum terkena GGA.
Baca juga: Hindari Gangguan Ginjal Akut, Begini Cara Cek Obat-obatan yang Ditarik BPOM
"Sebenarnya tidak ada komorbid yang lain karena masih anak-anak, mereka masih di PICU ya dirawat intensif," ujar dr. Syahril.
Berdasarkan data pasien yang dirawat, jumlahnya lebih banyak dari DKI Jakarta. Berikut rincian ke-14 pasien yang dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dari berbagai provinsi.
- DKI Jakarta: 4 orang
- Jawa Barat: 3 orang
- Aceh: 2 orang
- Banten: 2 orang
- Sumatera Utara: 1 orang
- Nusa Tenggara Timur: 1 orang
- Kepulauan Riau: 1 orang
Baca juga: Mengenal Perbedaan Virus Corona XBB dan Omicron, Waspadai Gejalanya
Sebagaimana diketahui, penyebab terjadinya gangguan ginjal akut pada anak-anak diduga akibat dari obat sirup yang kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melampaui ambang batas.
(nug)