Ajinomoto Indonesia Edukasi Calon Chef dan Pengusaha Kuliner untuk Kreasikan Produk Sehat namun Profitable
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT Ajinomoto Indonesia melalui Horeka Department menggelar seminar bertema "Modern Cooking" di Poltekpar NHI Bandung belum lama ini. Seminar tersebut merupakan upaya Ajinomoto dalam mendukung calon chef dan pengusaha kuliner menciptakan aneka kreasi makanan lezat sekaligus sehat, namun tetap bisa menguntungkan.
Tak ketinggalan, seminar juga memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG).
Katarina Larasati, Product and Nutrition Manager, PR Department PT Ajinomoto Indonesia mengatakan, penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
“Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG adalah solusinya. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” ungkap Katarina dalam seminar tersebut.
"Jadi, sebagai penentu tren kuliner di masa depan, para calon chef ini sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya," tambah dia.
Katarina mengatakan, saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kemenkes terkait pengurangan asupan GGL dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," ujar Katarina.
"Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi," lanjutnya.
Pada sesi berikutnya, Horeka Dept Ajinomoto membagikan tips dalam mengkreasikan menu makanan yang tetap menerapkan Bijak Garam, pedoman gizi seimbang, dan juga sangat profitable. Tips dan materi tersebut disajikan dalam informasi Product Knowledge Horeka dan tes rasa menu Tori no Suimono (sup ayam khas Jepang) yang dipresentasikan oleh Ryo Nakamura, Head of Horeka Dept serta Chef Wisnu Wicaksono, Corporate Chef Ajinomoto.
“Dalam penyajian tes rasa untuk menu Tori no Suimono yang simpel ini kami turut menyertakan sumber protein dari ayam, dan sumber serat juga tersedia dari sayuran seperti brokoli dan wortel. Menu tes rasa ini kami ajukan menggunakan bumbu Ajinomoto Plus yang dapat meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan dibanding MSG biasa sehingga mampu mengurangi 30% penggunaan garam dapur sebanding dengan penurunan natrium dalam masakan sebesar 12%. Dengan level yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, yakni seperempat dari MSG biasa sehingga lebih hemat biaya produksi,” beber Chef Wisnu.
Dalam acara seminar ini, Ajinomoto juga memberikan produk-produk Horeka untuk kegiatan praktikum mahasiswa/i di Prodi Manajemen Tata Boga Poltekpar NHI Bandung selama 6 bulan. Ajinomoto menghadirkan pula guest lecture Chef Muhammad Aliyana, Chef De Partie dari Botanica Dining Resto, Jakarta, serta alumni Poltekpar NHI Bandung Angkatan 2012.
Lihat Juga: Pengusaha Kuliner RI Terkendala Bumbu Nusantara di Mancanegara, Menparekraf: Saya Dengar Langsung
Tak ketinggalan, seminar juga memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG).
Katarina Larasati, Product and Nutrition Manager, PR Department PT Ajinomoto Indonesia mengatakan, penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
“Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG adalah solusinya. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” ungkap Katarina dalam seminar tersebut.
"Jadi, sebagai penentu tren kuliner di masa depan, para calon chef ini sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya," tambah dia.
Katarina mengatakan, saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kemenkes terkait pengurangan asupan GGL dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," ujar Katarina.
"Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi," lanjutnya.
Pada sesi berikutnya, Horeka Dept Ajinomoto membagikan tips dalam mengkreasikan menu makanan yang tetap menerapkan Bijak Garam, pedoman gizi seimbang, dan juga sangat profitable. Tips dan materi tersebut disajikan dalam informasi Product Knowledge Horeka dan tes rasa menu Tori no Suimono (sup ayam khas Jepang) yang dipresentasikan oleh Ryo Nakamura, Head of Horeka Dept serta Chef Wisnu Wicaksono, Corporate Chef Ajinomoto.
“Dalam penyajian tes rasa untuk menu Tori no Suimono yang simpel ini kami turut menyertakan sumber protein dari ayam, dan sumber serat juga tersedia dari sayuran seperti brokoli dan wortel. Menu tes rasa ini kami ajukan menggunakan bumbu Ajinomoto Plus yang dapat meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan dibanding MSG biasa sehingga mampu mengurangi 30% penggunaan garam dapur sebanding dengan penurunan natrium dalam masakan sebesar 12%. Dengan level yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, yakni seperempat dari MSG biasa sehingga lebih hemat biaya produksi,” beber Chef Wisnu.
Dalam acara seminar ini, Ajinomoto juga memberikan produk-produk Horeka untuk kegiatan praktikum mahasiswa/i di Prodi Manajemen Tata Boga Poltekpar NHI Bandung selama 6 bulan. Ajinomoto menghadirkan pula guest lecture Chef Muhammad Aliyana, Chef De Partie dari Botanica Dining Resto, Jakarta, serta alumni Poltekpar NHI Bandung Angkatan 2012.
Lihat Juga: Pengusaha Kuliner RI Terkendala Bumbu Nusantara di Mancanegara, Menparekraf: Saya Dengar Langsung
(tsa)