Tetap Aktif Secara Fisik Dapat Menurunkan Risiko Kematian hingga 30%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olahraga memberikan sejumlah manfaat kesehatan, mulai meningkatkan suasana hati, menurunkan tekanan darah hingga memberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman.
Berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan 1 Juli di BMJ, olahraga juga dapat menurunkan risiko kematian. John Jakicic, PhD, seorang ahli fisiologi olahraga di School of Education University of Pittsburgh dilansir dari Healthline mengatakan aktivitas fisik menjadi gaya hidup yang lebih penting.
"Ini adalah penelitian yang bagus dan mendukung gagasan bahwa aktivitas fisik menjadi perilaku gaya hidup yang penting yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan," kata John.
Physical Activity Guidelines for Americans merekomendasikan olahraga, setidaknya 150 menit seminggu olahraga intensitas sedang, atau 75 menit seminggu aktivitas fisik intensitas kuat, atau kombinasi keduanya. Disarankan juga untuk melakukan aktivitas penguatan otot intensitas sedang atau kuat pada 2 hari atau lebih dalam seminggu.
Dalam studi baru, para peneliti melihat tanggapan terhadap Survei Wawancara Kesehatan Nasional AS (NHIS) tahun 1997 hingga 2014 untuk melihat apakah orang memenuhi pedoman aktivitas fisik. Penelitian ini melibatkan hampir 480.000 orang Amerika berusia 18 tahun ke atas.
Para peneliti juga melihat catatan kematian nasional untuk mengidentifikasi berapa banyak dari orang-orang ini telah meninggal pada akhir tahun 2015. Hasil penelitian pun menunjukkan, bahwa dibandingkan orang yang tidak memenuhi tingkat aktivitas yang disarankan, orang yang terlibat dalam aktivitas aerobik yang cukup, 29% lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun.
Mereka yang memenuhi tingkat aktivitas penguatan otot yang direkomendasikan memiliki risiko 11% lebih rendah meninggal karena sebab apa pun. Selain itu, orang yang memenuhi rekomendasi untuk aktivitas aerobik dan penguatan otot mencapai manfaat yang lebih besar yakni risiko kematian 40% lebih rendah dari penyebab apa pun.
"Hasilnya menunjukkan bahwa latihan aerobik atau latihan resistensi pada tingkat yang direkomendasikan bermanfaat. Namun, tampaknya kombinasi (dari keduanya) bahkan lebih bermanfaat dalam mengurangi kematian karena semua penyebab," jelas Jakicic. (Baca juga: Masyarakat Harus Tetap Waspada Potensi Penularan Covid-19 di Zona Hijau ).
Manfaat serupa diamati untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit saluran pernapasan bawah kronis. Studi ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk sifat pengamatannya, yang berarti para peneliti tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat. Orang-orang juga melaporkan sendiri seberapa aktif mereka, yang tidak seakurat menggunakan monitor aktivitas (akselerometer).
Berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan 1 Juli di BMJ, olahraga juga dapat menurunkan risiko kematian. John Jakicic, PhD, seorang ahli fisiologi olahraga di School of Education University of Pittsburgh dilansir dari Healthline mengatakan aktivitas fisik menjadi gaya hidup yang lebih penting.
"Ini adalah penelitian yang bagus dan mendukung gagasan bahwa aktivitas fisik menjadi perilaku gaya hidup yang penting yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan," kata John.
Physical Activity Guidelines for Americans merekomendasikan olahraga, setidaknya 150 menit seminggu olahraga intensitas sedang, atau 75 menit seminggu aktivitas fisik intensitas kuat, atau kombinasi keduanya. Disarankan juga untuk melakukan aktivitas penguatan otot intensitas sedang atau kuat pada 2 hari atau lebih dalam seminggu.
Dalam studi baru, para peneliti melihat tanggapan terhadap Survei Wawancara Kesehatan Nasional AS (NHIS) tahun 1997 hingga 2014 untuk melihat apakah orang memenuhi pedoman aktivitas fisik. Penelitian ini melibatkan hampir 480.000 orang Amerika berusia 18 tahun ke atas.
Para peneliti juga melihat catatan kematian nasional untuk mengidentifikasi berapa banyak dari orang-orang ini telah meninggal pada akhir tahun 2015. Hasil penelitian pun menunjukkan, bahwa dibandingkan orang yang tidak memenuhi tingkat aktivitas yang disarankan, orang yang terlibat dalam aktivitas aerobik yang cukup, 29% lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun.
Mereka yang memenuhi tingkat aktivitas penguatan otot yang direkomendasikan memiliki risiko 11% lebih rendah meninggal karena sebab apa pun. Selain itu, orang yang memenuhi rekomendasi untuk aktivitas aerobik dan penguatan otot mencapai manfaat yang lebih besar yakni risiko kematian 40% lebih rendah dari penyebab apa pun.
"Hasilnya menunjukkan bahwa latihan aerobik atau latihan resistensi pada tingkat yang direkomendasikan bermanfaat. Namun, tampaknya kombinasi (dari keduanya) bahkan lebih bermanfaat dalam mengurangi kematian karena semua penyebab," jelas Jakicic. (Baca juga: Masyarakat Harus Tetap Waspada Potensi Penularan Covid-19 di Zona Hijau ).
Manfaat serupa diamati untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit saluran pernapasan bawah kronis. Studi ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk sifat pengamatannya, yang berarti para peneliti tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat. Orang-orang juga melaporkan sendiri seberapa aktif mereka, yang tidak seakurat menggunakan monitor aktivitas (akselerometer).
(tdy)