Desa Banyubiru Kembangkan Wisata Gununggono
A
A
A
MAGELANG - Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mengembangkan objek wisata alam Gununggono. Rencananya tahun ini, objek wisata alam yang indah itu akan di-launching secara resmi.
Keindahan alam Gununggono ini semakin menarik dengan jejak-jejak peninggalkan Hindu dan tentunya sejarah lokasi pemantauan Gunung Merapi pertama.
Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, untuk menuju ke lokasi tidak sulit. Sesampaikan di Muntilan, cari arah jalan menuju Pasar Talun. Dari Muntilan, kurang 3 kilometer, akan ada papan nama Wisata Alam Gununggono.
Untuk memasuki wisata alam Gununggono ini para turis masih belum dipungut biaya. Wisatawan cukup membayar uang parkir sepeda motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000. Setelah itu, bisa menikmati wisata dengan melawati jalan setapak untuk sampai di Gununggono.
Nantinya, wisatawan bisa selfie di panggung dengan latar belakang Gunung Merapi maupun Merbabu. Konon kawasan tersebut merupakan lokasi pertama untuk pemantauan Gunung Merapi serta ada peninggalkan Yoni dan Arca Ganesha.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Tirta Biru Fatkhul Mujib mengatakan, di kawasan tersebut dibangun panggung dari bahan bambu untuk lokasi selfie. “Tempat-tempat selfie yang kami buat tersebut makin menambah kekhasan wisata alam di bukit yang ditumbuhi beragam jenis pohon bambu,” kata Fatkhul.
Saat ini tercatat 100 wisatawan setiap harinya datang dan untuk hari libur bisa mencapai 500 pengunjung. Mereka bukan saja wisatawan local dan luar kota, juga mancanegara. Biasanya datang bersama keluarga.
“Para pengunjung kebanyakan berburu sunrise dan mencari ketenangan untuk lebih dekat dengan alam. Selain itu, Gununggono merupakan destinasi wisata yang sarat sejarah,” ujar dia.
Keindahan alam Gununggono ini semakin menarik dengan jejak-jejak peninggalkan Hindu dan tentunya sejarah lokasi pemantauan Gunung Merapi pertama.
Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, untuk menuju ke lokasi tidak sulit. Sesampaikan di Muntilan, cari arah jalan menuju Pasar Talun. Dari Muntilan, kurang 3 kilometer, akan ada papan nama Wisata Alam Gununggono.
Untuk memasuki wisata alam Gununggono ini para turis masih belum dipungut biaya. Wisatawan cukup membayar uang parkir sepeda motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000. Setelah itu, bisa menikmati wisata dengan melawati jalan setapak untuk sampai di Gununggono.
Nantinya, wisatawan bisa selfie di panggung dengan latar belakang Gunung Merapi maupun Merbabu. Konon kawasan tersebut merupakan lokasi pertama untuk pemantauan Gunung Merapi serta ada peninggalkan Yoni dan Arca Ganesha.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Tirta Biru Fatkhul Mujib mengatakan, di kawasan tersebut dibangun panggung dari bahan bambu untuk lokasi selfie. “Tempat-tempat selfie yang kami buat tersebut makin menambah kekhasan wisata alam di bukit yang ditumbuhi beragam jenis pohon bambu,” kata Fatkhul.
Saat ini tercatat 100 wisatawan setiap harinya datang dan untuk hari libur bisa mencapai 500 pengunjung. Mereka bukan saja wisatawan local dan luar kota, juga mancanegara. Biasanya datang bersama keluarga.
“Para pengunjung kebanyakan berburu sunrise dan mencari ketenangan untuk lebih dekat dengan alam. Selain itu, Gununggono merupakan destinasi wisata yang sarat sejarah,” ujar dia.
(tdy)