Mengenal Lebih Jauh Tentang Gangguan Tidur Insomnia
A
A
A
JAKARTA - Gejala susah tidur atau insomnia memang kerap dialami oleh banyak orang. Di Inggris, dari tiga orang, satu di antaranya diketahui mengalami hal itu.
Insomnia didefinisikan oleh The National Health Service (NHS) Inggris sebagai kondisi sulit tidur. Gejala insomnia termasuk sulit tertidur, terbangun dalam waktu lama di malam hari, terbangun beberapa kali setiap malam dan tidak merasa segar saat Anda bangun.
Terlepas dari kelelahan mereka, penderita mungkin juga sulit tidur siang hari, dan mungkin berjuang untuk berkonsentrasi atau menjadi lebih mudah tersinggung daripada biasanya karena kurang tidur.
Bagi beberapa orang, serangan insomnia sesekali akan datang dan pergi. Sementara bagi yang lain, bisa menyerang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Penyebab insomnia sampai saat ini tidak terlalu jelas. Tapi stres dan kecemasan adalah pemicu yang umum.
Lingkungan tidur yang buruk, seperti tempat tidur yang tidak nyaman atau kamar tidur yang bising, juga bisa menjadi penyebabnya. Bagi sebagian kalangan, kondisi kesehatan fisik dan mental bisa menjadi pemicu juga.
Penderita insomnia biasanya mengira bahwa obat tidur bakal membantu mereka mengatasi masalah ini. Tapi, ini pun bukan tanpa efek samping. Obat tidur bisa menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan bagi pengonsumsinya.
Yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah sulit tidur adalah berkonsultasi dengan dokter. Para dokter biasanya menyarankan untuk menyimpan buku harian tidur dan akan memeriksa riwayat kesehatan Anda karena suatu alasan jika tindakan di atas tidak membantu meringankan insomnia Anda.
Selain itu, para pakar biasanya juga akan menyarankan penderita insomnia untuk mengatur waktu reguler untuk tidur dan bangun. Penderita juga disarankan agar bersantai sebelum tidur dengan cara mandi dengan air hangat atau mendengarkan musik.
Saat hendak tidur, penderita bisa menggunakan tirai tebal, masker mata dan penutup telinga untuk mencegah terbangun oleh cahaya dan kebisingan yang bisa mengganggu tidur mereka. Selain itu, mematikan televisi atau gawai bisa membantu untuk cepat tertidur.
Sebelum tidur, penderita hendak tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, nikotin, alkohol serta tidak makan makanan berat. Menghindari tidur di siang hari juga akan membantu penderita insomnia mengatasi masalah gangguan tidur di malam hari.
Efek yang ditimbulkan insomnia tergolong berat. Apalagi, jika seseorang menderita insomnia fatal, yang merupakan penyakit warisan langka yang memengaruhi otak Anda yang bertanggung jawab mengendalikan tidur.
Ini sering dimulai pada usia paruh baya, dengan gejala termasuk insomnia progresif, penurunan berat badan, kurang nafsu makan, suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan demensia yang cepat progresif.
Seiring perkembangan penyakit ini, penderita mungkin mulai berhalusinasi dan mengalami kebingungan parah dan kejang otot, dengan demensia berkembang sampai pada titik di mana penderita tidak dapat lagi berjalan dan berbicara. Saat ini tidak ada obat untuk insomnia jenis ini.
Insomnia didefinisikan oleh The National Health Service (NHS) Inggris sebagai kondisi sulit tidur. Gejala insomnia termasuk sulit tertidur, terbangun dalam waktu lama di malam hari, terbangun beberapa kali setiap malam dan tidak merasa segar saat Anda bangun.
Terlepas dari kelelahan mereka, penderita mungkin juga sulit tidur siang hari, dan mungkin berjuang untuk berkonsentrasi atau menjadi lebih mudah tersinggung daripada biasanya karena kurang tidur.
Bagi beberapa orang, serangan insomnia sesekali akan datang dan pergi. Sementara bagi yang lain, bisa menyerang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Penyebab insomnia sampai saat ini tidak terlalu jelas. Tapi stres dan kecemasan adalah pemicu yang umum.
Lingkungan tidur yang buruk, seperti tempat tidur yang tidak nyaman atau kamar tidur yang bising, juga bisa menjadi penyebabnya. Bagi sebagian kalangan, kondisi kesehatan fisik dan mental bisa menjadi pemicu juga.
Penderita insomnia biasanya mengira bahwa obat tidur bakal membantu mereka mengatasi masalah ini. Tapi, ini pun bukan tanpa efek samping. Obat tidur bisa menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan bagi pengonsumsinya.
Yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah sulit tidur adalah berkonsultasi dengan dokter. Para dokter biasanya menyarankan untuk menyimpan buku harian tidur dan akan memeriksa riwayat kesehatan Anda karena suatu alasan jika tindakan di atas tidak membantu meringankan insomnia Anda.
Selain itu, para pakar biasanya juga akan menyarankan penderita insomnia untuk mengatur waktu reguler untuk tidur dan bangun. Penderita juga disarankan agar bersantai sebelum tidur dengan cara mandi dengan air hangat atau mendengarkan musik.
Saat hendak tidur, penderita bisa menggunakan tirai tebal, masker mata dan penutup telinga untuk mencegah terbangun oleh cahaya dan kebisingan yang bisa mengganggu tidur mereka. Selain itu, mematikan televisi atau gawai bisa membantu untuk cepat tertidur.
Sebelum tidur, penderita hendak tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, nikotin, alkohol serta tidak makan makanan berat. Menghindari tidur di siang hari juga akan membantu penderita insomnia mengatasi masalah gangguan tidur di malam hari.
Efek yang ditimbulkan insomnia tergolong berat. Apalagi, jika seseorang menderita insomnia fatal, yang merupakan penyakit warisan langka yang memengaruhi otak Anda yang bertanggung jawab mengendalikan tidur.
Ini sering dimulai pada usia paruh baya, dengan gejala termasuk insomnia progresif, penurunan berat badan, kurang nafsu makan, suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan demensia yang cepat progresif.
Seiring perkembangan penyakit ini, penderita mungkin mulai berhalusinasi dan mengalami kebingungan parah dan kejang otot, dengan demensia berkembang sampai pada titik di mana penderita tidak dapat lagi berjalan dan berbicara. Saat ini tidak ada obat untuk insomnia jenis ini.
(alv)