Curhat Isyana Sarasvati di Lembaran Buku
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi papan atas Tanah Air Isyana Sarasvati, mengawali tahun baru dengan menyuguhkan single kedua dari album “Paradox“ yang berjudul Lembaran Buku.
Menurutnya, lagu itu adalah curahan hati dari sesuatu yang dirasakannya saat mencipta lagu tersebut. Inspirasi kerap datang saat sedang jalanjalan atau liburan. Ini juga yang terjadi pada penyanyi berusia 24 tahun itu.
Saat berada di Swedia, Isyana tergerak untuk menulis lagu bertema move on. “Konsep lagu ini yaitu aku mengajak cewek-cewek dan cowok-cowok untuk menutup lembaran lama yang membuat mereka tenggelam dalam kesedihan. Aku mengajak mereka membuka lembaran baru,” ujar Isyana seusai acara peluncuran video klip Lembaran Buku di CGV Blitz Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Menurut dia, lagu tersebut benar-benar menggambarkan perasaannya saat berada di Skandinavia. “Ketika aku bikin lagu, prosesnya itu beda-beda, tapi untuk lagu ini, emosi (yang ada di lagu) itu benar-benar lagi aku rasain di Swedia. Jadi, aku tumpahin apa yang terjadi,” ungkapnya.
Sesampainya di Jakarta, Isyana lantas meminta Rendy Pandugo untuk memoles lagunya dengan mengisi bagian gitar. “Saya mikir, siapa ya yang main gitarnya nyerenyes, teringat Rendy Pandugo. Kebetulan kami satu label. Ternyata hasilnya memang pas banget,” urai Isyana.
Selain Rendy, penyanyi kelahiran Bandung, 2 Mei 1993, ini pun menjelaskan, proses lagu ini juga dibantu musisi Swedia, Olof Lindskog dan Hayley Aitken, yang juga membantunya saat menggarap album pertamanya, “Explore!”
Adapun musik videonya, Isyana menyuguhkan konsep yang ekstrem. “Aku mau ide yang sangat ekstrem karena di album “Paradox” ini temanya memang sangat paradoksikal dan perasaan Isyana yang sangat ekstrem. Makanya, aku juga menggandeng (sutradara video musik) Sakti Marendra,” kata Isyana yang turut mengajak aktor Arifin Putra sebagai lawan mainnya dalam video tersebut.
Lebih lanjut, lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura, dan Royal College of Music, Britania Raya, ini mengaku, ini adalah video musik pertamanya yang digarap serius karena menggunakan aktor profesional. Isyana pun turut berakting bersama Arifin di video tersebut.
Penyanyi yang menguasai beberapa instrumen musik, seperti piano, biola, dan saksofon, ini mengaku, berakting dalam video klip cukup memberi tantangan. Berbeda dengan video klip sebelumnya, dia dituntut banyak mengeluarkan emosi.
Beruntung, Arifin banyak memberi masukan dan memancingnya untuk marah. “Aku merasa terbantu banget sama Arifin Putra. Dia aktingnya bagus banget sampai memancing emosi. Jadi, ada satu adegan yang benar-benar bikin aku mendadak emosi. Tetapi, ternyata justru bikin tambah bagus aktingnya kata sutradara,” tuturnya.
Lembaran Buku bercerita tentang seseorang yang berusaha melupakan masa lalu dan ingin membuka lembaran hidup yang baru.
Pengalaman itu coba diinterpretasikan dalam video yang memperlihatkan Isyana mengumpulkan barang-barang kenangan pada masa lalu bersama kekasihnya. Ketika barang-barang itu terkumpul, muncullah masa lalu Isyana di kehidupan nyata. Agar bisa melupakan masa lalunya itu, Isyana akhirnya membuang benda-benda kenangan tersebut. (Thomasmanggalla)
Menurutnya, lagu itu adalah curahan hati dari sesuatu yang dirasakannya saat mencipta lagu tersebut. Inspirasi kerap datang saat sedang jalanjalan atau liburan. Ini juga yang terjadi pada penyanyi berusia 24 tahun itu.
Saat berada di Swedia, Isyana tergerak untuk menulis lagu bertema move on. “Konsep lagu ini yaitu aku mengajak cewek-cewek dan cowok-cowok untuk menutup lembaran lama yang membuat mereka tenggelam dalam kesedihan. Aku mengajak mereka membuka lembaran baru,” ujar Isyana seusai acara peluncuran video klip Lembaran Buku di CGV Blitz Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Menurut dia, lagu tersebut benar-benar menggambarkan perasaannya saat berada di Skandinavia. “Ketika aku bikin lagu, prosesnya itu beda-beda, tapi untuk lagu ini, emosi (yang ada di lagu) itu benar-benar lagi aku rasain di Swedia. Jadi, aku tumpahin apa yang terjadi,” ungkapnya.
Sesampainya di Jakarta, Isyana lantas meminta Rendy Pandugo untuk memoles lagunya dengan mengisi bagian gitar. “Saya mikir, siapa ya yang main gitarnya nyerenyes, teringat Rendy Pandugo. Kebetulan kami satu label. Ternyata hasilnya memang pas banget,” urai Isyana.
Selain Rendy, penyanyi kelahiran Bandung, 2 Mei 1993, ini pun menjelaskan, proses lagu ini juga dibantu musisi Swedia, Olof Lindskog dan Hayley Aitken, yang juga membantunya saat menggarap album pertamanya, “Explore!”
Adapun musik videonya, Isyana menyuguhkan konsep yang ekstrem. “Aku mau ide yang sangat ekstrem karena di album “Paradox” ini temanya memang sangat paradoksikal dan perasaan Isyana yang sangat ekstrem. Makanya, aku juga menggandeng (sutradara video musik) Sakti Marendra,” kata Isyana yang turut mengajak aktor Arifin Putra sebagai lawan mainnya dalam video tersebut.
Lebih lanjut, lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura, dan Royal College of Music, Britania Raya, ini mengaku, ini adalah video musik pertamanya yang digarap serius karena menggunakan aktor profesional. Isyana pun turut berakting bersama Arifin di video tersebut.
Penyanyi yang menguasai beberapa instrumen musik, seperti piano, biola, dan saksofon, ini mengaku, berakting dalam video klip cukup memberi tantangan. Berbeda dengan video klip sebelumnya, dia dituntut banyak mengeluarkan emosi.
Beruntung, Arifin banyak memberi masukan dan memancingnya untuk marah. “Aku merasa terbantu banget sama Arifin Putra. Dia aktingnya bagus banget sampai memancing emosi. Jadi, ada satu adegan yang benar-benar bikin aku mendadak emosi. Tetapi, ternyata justru bikin tambah bagus aktingnya kata sutradara,” tuturnya.
Lembaran Buku bercerita tentang seseorang yang berusaha melupakan masa lalu dan ingin membuka lembaran hidup yang baru.
Pengalaman itu coba diinterpretasikan dalam video yang memperlihatkan Isyana mengumpulkan barang-barang kenangan pada masa lalu bersama kekasihnya. Ketika barang-barang itu terkumpul, muncullah masa lalu Isyana di kehidupan nyata. Agar bisa melupakan masa lalunya itu, Isyana akhirnya membuang benda-benda kenangan tersebut. (Thomasmanggalla)
(nfl)