NARSIS DI RESEPSI NIKAH
A
A
A
SELAIN makanan, sudut photo booth kini menjadi area favorit para tamu undangan di resepsi pernikahan. Di area inilah para tamu bisa bernarsis ria, dengan latar dan tema unik, mulai tradisional hingga bohemian.
Area photo booth biasanya ada di dekat meja penerima tamu. Area ini biasanya langsung menarik perhatian karena didesain dengan sangat unik. Ada yang bertema vintage dengan susunan koper dan bangku cantik di depannya, ada yang bertema urban minimalis dengan papan kayu, ada pula yang bergaya tradisional Jawa dengan bunga-bunga merah nan cantik.
Dengan tatanan semenarik itu, tak heran jika banyak tamu undangan tergoda untuk berfotofoto di area tersebut. Cindy misalnya. Mahasiswa magister di perguruan tinggi swasta ini paling hobi bernarsis ria di photo booth . Apalagi, hampir setiap pernikahan yang didatanginya selalu memiliki area berfoto narsis ini. “Aku paling suka pose bebas untuk seru-seruan bareng teman dan sahabat yang barengan datangnya, kan background -nya lucu dan unik tuh,” ujar Cindy yang rela jika harus mengantre demi bisa mengabadikan diri di area photo booth .
Cindy mengungkapkan, seseruan di photo booth juga sekaligus jadi ajang memorable ketika datang ke resepsi. “Buat dokumentasi kita juga bahwa saya dan teman-teman pernah datang ke resepsi ini,” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Wury Puspitasari, karyawan BUMN yang menjadikan photo booth sebagai ajang tempat berfoto-foto bersama temantemannya. Bahkan ketika menikah, dia juga menyediakan sudut photo booth untuk para tamunya sebagai hiburan.
“Photo booth kita pakai karena di berbagai resepsi juga banyak yang pakai. Pokoknya photo booth itu sekarang lagi hit banget,” sebutnya. Bernarsis ria di sudut photo booth memang menyenangkan. Ini karena hasil foto bisa langsung dicetak dalam sekejap dan biasanya tamu boleh berpose bebas. Adapun tema-tema unik dalam desain photo booth juga membuat tamu undangan tak ingin menyianyiakan momen bernarsis ria dengan tetap menggunakan kamera dari ponsel pribadi. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk dipamerkan di media sosial.
Tren photo booth di resepsi pernikahan sebenarnya sudah dimulai sejak lima tahun yang lalu. Hanya, belakangan jenis booth memiliki beragam tema. Tiap booth pun didekorasi dengan aksesori atau dekorasi pelengkap seperti koperkoper kuno, telepon gaya vintage , dan kursi meja yang juga vintage . “Orangorang sekarang suka sekali foto, dan photo both di acara resepsi dengan backgound pernak-pernik lucu jadi media untuk menyalurkan hobi berfoto itu,” sebut Inge Aprian, pemilik Beautifleur by Inge & Grace, yang menyediakan photo booth untuk resepsi pernikahan.
Saat ini menurut Inge, photo booth memang sedang naik daun. Dalam satu bulan, ada sekitar lima klien yang Inge tangani dan biasanya menggunakan paket dengan photo booth . Inge yang bekerja sama dengan Grace biasanya membuat booth sesuai dengan tema pernikahan yang diminta klien. Untuk menciptakan desain yang unik dan menarik, Beautifleur by Inge & Grace juga memiliki barang-barang inventaris sesuai tema.
Sedikit berbeda, Azka Anggun Art yang juga menangani pembuatan dekorasi photo booth sejauh ini banyak menangani tema dekorasi yang tradisional untuk desain uniknya. Tak cuma di acara pernikahan, Azka Anggun Art juga menangani photo booth untuk perusahaan. “Desain unik kami banyak yang bertema tradisional, misalnya tema Betawi, lalu kita dekor dengan desain rumah Betawi gabungan antara dua dan tiga dimensi,” ujar Taufik Arman, pemilik Azka Anggun Art yang memajang berbagai desain boothnya di www.azkaanggunart.com.
Ada pula tema Jawa Gebyok dengan dekorasi meja, kursi, dan gramofon, serta pencahayaan yang baik. Dekorasi unik lainnya, menurut Taufik, dia pernah membuatkan desain konsep pesta rakyat dengan adat Jawa dan disisipi nuansa rocker saat menangani dekorasi untuk pernikahan Tantri “Kotak”.
Berapa biaya untuk menyewa photo booth tersebut? Inge yang membuat paket desain pelaminan sekaligus photo booth memasang harga Rp75-100 juta untuk acara di hotel. Sementara Taufik mematok harga Rp2-5 juta per photo booth.
Dyah ayu pamela
Area photo booth biasanya ada di dekat meja penerima tamu. Area ini biasanya langsung menarik perhatian karena didesain dengan sangat unik. Ada yang bertema vintage dengan susunan koper dan bangku cantik di depannya, ada yang bertema urban minimalis dengan papan kayu, ada pula yang bergaya tradisional Jawa dengan bunga-bunga merah nan cantik.
Dengan tatanan semenarik itu, tak heran jika banyak tamu undangan tergoda untuk berfotofoto di area tersebut. Cindy misalnya. Mahasiswa magister di perguruan tinggi swasta ini paling hobi bernarsis ria di photo booth . Apalagi, hampir setiap pernikahan yang didatanginya selalu memiliki area berfoto narsis ini. “Aku paling suka pose bebas untuk seru-seruan bareng teman dan sahabat yang barengan datangnya, kan background -nya lucu dan unik tuh,” ujar Cindy yang rela jika harus mengantre demi bisa mengabadikan diri di area photo booth .
Cindy mengungkapkan, seseruan di photo booth juga sekaligus jadi ajang memorable ketika datang ke resepsi. “Buat dokumentasi kita juga bahwa saya dan teman-teman pernah datang ke resepsi ini,” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Wury Puspitasari, karyawan BUMN yang menjadikan photo booth sebagai ajang tempat berfoto-foto bersama temantemannya. Bahkan ketika menikah, dia juga menyediakan sudut photo booth untuk para tamunya sebagai hiburan.
“Photo booth kita pakai karena di berbagai resepsi juga banyak yang pakai. Pokoknya photo booth itu sekarang lagi hit banget,” sebutnya. Bernarsis ria di sudut photo booth memang menyenangkan. Ini karena hasil foto bisa langsung dicetak dalam sekejap dan biasanya tamu boleh berpose bebas. Adapun tema-tema unik dalam desain photo booth juga membuat tamu undangan tak ingin menyianyiakan momen bernarsis ria dengan tetap menggunakan kamera dari ponsel pribadi. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk dipamerkan di media sosial.
Tren photo booth di resepsi pernikahan sebenarnya sudah dimulai sejak lima tahun yang lalu. Hanya, belakangan jenis booth memiliki beragam tema. Tiap booth pun didekorasi dengan aksesori atau dekorasi pelengkap seperti koperkoper kuno, telepon gaya vintage , dan kursi meja yang juga vintage . “Orangorang sekarang suka sekali foto, dan photo both di acara resepsi dengan backgound pernak-pernik lucu jadi media untuk menyalurkan hobi berfoto itu,” sebut Inge Aprian, pemilik Beautifleur by Inge & Grace, yang menyediakan photo booth untuk resepsi pernikahan.
Saat ini menurut Inge, photo booth memang sedang naik daun. Dalam satu bulan, ada sekitar lima klien yang Inge tangani dan biasanya menggunakan paket dengan photo booth . Inge yang bekerja sama dengan Grace biasanya membuat booth sesuai dengan tema pernikahan yang diminta klien. Untuk menciptakan desain yang unik dan menarik, Beautifleur by Inge & Grace juga memiliki barang-barang inventaris sesuai tema.
Sedikit berbeda, Azka Anggun Art yang juga menangani pembuatan dekorasi photo booth sejauh ini banyak menangani tema dekorasi yang tradisional untuk desain uniknya. Tak cuma di acara pernikahan, Azka Anggun Art juga menangani photo booth untuk perusahaan. “Desain unik kami banyak yang bertema tradisional, misalnya tema Betawi, lalu kita dekor dengan desain rumah Betawi gabungan antara dua dan tiga dimensi,” ujar Taufik Arman, pemilik Azka Anggun Art yang memajang berbagai desain boothnya di www.azkaanggunart.com.
Ada pula tema Jawa Gebyok dengan dekorasi meja, kursi, dan gramofon, serta pencahayaan yang baik. Dekorasi unik lainnya, menurut Taufik, dia pernah membuatkan desain konsep pesta rakyat dengan adat Jawa dan disisipi nuansa rocker saat menangani dekorasi untuk pernikahan Tantri “Kotak”.
Berapa biaya untuk menyewa photo booth tersebut? Inge yang membuat paket desain pelaminan sekaligus photo booth memasang harga Rp75-100 juta untuk acara di hotel. Sementara Taufik mematok harga Rp2-5 juta per photo booth.
Dyah ayu pamela
(ars)