RedDoorz Berhasil Implementasikan Program Sertifikasi Higienitas
Kamis, 16 Juli 2020 - 15:31 WIB
Rangking pada tabel di atas memperlihatkan merek Hotel di Indonesia dengan rata-rata angka pertimbangan tertinggi setiap bulan dalam rentang waktu 1 Januari 2020 hingga 31 Mei 2020.
“Kami ingin memberikan tanggung jawab dan perhatian lebih sebagai pemimpin pasar di industri ini. Wisatawan Indonesia memberikan kepercayaan yang besar kepada upaya kami sehingga RedDoorz menjadi merek hotel yang tetap menjadi pilihan utama meskipun di masa krisis, berdasarkan hasil riset dari YouGov BrandIndex. Hal ini semakin menguatkan posisi RedDoorz sebagai pemimpin di industri perhotelan dan pariwisata,” jelas Adil.
Berdasarkan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel meningkat sebesar 30 persen di akhir pekan, yang mana masyarakat mulai bepergian dan melakukan staycations, yang juga didorong oleh pemerintah.
Dengan semakin dibukanya akses untuk bepergian, hotel perlu untuk meningkatkan pelayanan berbasis kesehatan dan keamanan, yang mana masyarakat masih cemas akan potensi tertular COVID-19 ketika bepergian.
'HygienePass', properti yang tersertifikasi mendapatkan peningkatan okupansi lebih dari 100 persen dibanding properti yang tidak tersertifikasi, seiring dengan semakin dibukanya akses mobilitas masyarakat dan berkat peran program pemasaran yang RedDoorz lakukan.
Tamu dapat dengan mudah melihat properti mana yang sudah tersertifikasi di aplikasi dan website RedDoorz, yang semakin meyakinkan mereka bahwa properti tersebut telah menjalankan standard kebersihan dan higienitas yang menyeluruh yang telah diawasi oleh ahli kesehatan masyarakat dari IAKMI.
Properti yang mengikuti program ini menjalani dua tahap audit secara komprehensif dari RedDoorz dan IAKMI, sebelum mendapatkan sertifikasi 'HygienePass'”. Audit pertama dilakukan melalui teknologi digital yang khusus dikembangkan RedDoorz untuk 'HygienePass', yang memungkinkan elemen kunci dari proses audit dan sertifikasi diimplementasikan secara digital, mengingat pembatasan mobilitas dilakukan di seluruh Asia Tenggara.
IAKMI kemudian secara independen melakukan asesmen terhadap setiap bangunan hotel sebelum memberikan sertifikasi 'HygienePass'. 'HygienePass' juga terbuka bagi hotel di luar RedDoorz yang ingin mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan standard kebersihan dan sanitasi hotelnya.
Raditya, salah seorang pemilik hotel RedDoorz yang propertinya telah mendapatkan sertifikasi, memberikan pendapatnya tentang keberhasilan implementasi program 'HygienePass'. Menurutnya sertifikasi 'HygienePass' tidak hanya memberikan manfaat bagi karyawan hotelnya, tapi juga kepada para tamu hotel yang menginap terutama di masa sulit ini. "Dengan sertifikasi ini dan standard kebersihan yang kami implementasikan, siapapun akan merasa aman dan nyaman berada di properti kami,” kata Raditya.
Dia berharap upaya yang dilakukannya ini lebih dari cukup untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan mengingat implementasi sanitasi yang dilakukan pihaknya merupakan yang terbaik di kelasnya.
“Kami ingin memberikan tanggung jawab dan perhatian lebih sebagai pemimpin pasar di industri ini. Wisatawan Indonesia memberikan kepercayaan yang besar kepada upaya kami sehingga RedDoorz menjadi merek hotel yang tetap menjadi pilihan utama meskipun di masa krisis, berdasarkan hasil riset dari YouGov BrandIndex. Hal ini semakin menguatkan posisi RedDoorz sebagai pemimpin di industri perhotelan dan pariwisata,” jelas Adil.
Berdasarkan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel meningkat sebesar 30 persen di akhir pekan, yang mana masyarakat mulai bepergian dan melakukan staycations, yang juga didorong oleh pemerintah.
Dengan semakin dibukanya akses untuk bepergian, hotel perlu untuk meningkatkan pelayanan berbasis kesehatan dan keamanan, yang mana masyarakat masih cemas akan potensi tertular COVID-19 ketika bepergian.
'HygienePass', properti yang tersertifikasi mendapatkan peningkatan okupansi lebih dari 100 persen dibanding properti yang tidak tersertifikasi, seiring dengan semakin dibukanya akses mobilitas masyarakat dan berkat peran program pemasaran yang RedDoorz lakukan.
Tamu dapat dengan mudah melihat properti mana yang sudah tersertifikasi di aplikasi dan website RedDoorz, yang semakin meyakinkan mereka bahwa properti tersebut telah menjalankan standard kebersihan dan higienitas yang menyeluruh yang telah diawasi oleh ahli kesehatan masyarakat dari IAKMI.
Properti yang mengikuti program ini menjalani dua tahap audit secara komprehensif dari RedDoorz dan IAKMI, sebelum mendapatkan sertifikasi 'HygienePass'”. Audit pertama dilakukan melalui teknologi digital yang khusus dikembangkan RedDoorz untuk 'HygienePass', yang memungkinkan elemen kunci dari proses audit dan sertifikasi diimplementasikan secara digital, mengingat pembatasan mobilitas dilakukan di seluruh Asia Tenggara.
IAKMI kemudian secara independen melakukan asesmen terhadap setiap bangunan hotel sebelum memberikan sertifikasi 'HygienePass'. 'HygienePass' juga terbuka bagi hotel di luar RedDoorz yang ingin mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan standard kebersihan dan sanitasi hotelnya.
Raditya, salah seorang pemilik hotel RedDoorz yang propertinya telah mendapatkan sertifikasi, memberikan pendapatnya tentang keberhasilan implementasi program 'HygienePass'. Menurutnya sertifikasi 'HygienePass' tidak hanya memberikan manfaat bagi karyawan hotelnya, tapi juga kepada para tamu hotel yang menginap terutama di masa sulit ini. "Dengan sertifikasi ini dan standard kebersihan yang kami implementasikan, siapapun akan merasa aman dan nyaman berada di properti kami,” kata Raditya.
Dia berharap upaya yang dilakukannya ini lebih dari cukup untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan mengingat implementasi sanitasi yang dilakukan pihaknya merupakan yang terbaik di kelasnya.
tulis komentar anda