Sirup Obat yang Beredar Aman Dikonsumsi selama Ikuti Anjuran Pakai
Senin, 27 Februari 2023 - 13:13 WIB
Setelah produk sirup obat Praxion dinyatakan aman, maka menarik untuk mencermati pendapat yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati, yang menyatakan perlunya dilakukan investigasi lebih lanjut yang mendalam mengenai faktor-faktor lain yang bisa menjadi penyebab, dengan melakukan case study dan kontrol dengan data yang lebih lengkap. Usahakan mendapatkan sampel darah dan urin yang cukup untuk pemeriksaan di kemudian hari, untuk memastikan apakah kasusnya benar-benar terkonfirmasi akibat intoksinasi EG/DEG, atau karena penyebab lain, yang bisa pula berasal dari faktor internal pasien.
Sementara itu, asosiasi industri farmasi, GP Farmasi, menyatakan bahwa seluruh kasus dan isu kesehatan yang terkait dengan kualitas obat perlu dicermati secara menyeluruh, obyektif, scientific dan transparan dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan agar tidak menarik kesimpulan dengan terburu-buru. Melainkan dengan metodologi dan data yang valid dan lengkap.
Dalam mencari kebenaran dan solusi atas permasalahan yang ada, GP Farmasi mengimbau pihak berwenang dan otoritas kesehatan untuk melakukan pengujian sirup obat, serta tidak tergesa-gesa melakukan pengumuman kepada masyarakat sebelum ada fakta dan data final yang tervalidasi.
Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia Drs. Elfiano Rizaldi mengingatkan bahwa GP Farmasi perlu senantiasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis tentang penghentian, pemeriksaan, atau penyediaan kembali sirup obat pada sarana pelayanan kefarmasian, sehingga masyarakat selaku stakeholder utama (konsumen) produk obat dan farmasi, merasa aman dan percaya kepada produsen obat serta farmasi nasional.
Di sisi lain GP Farmasi Indonesia juga mengapresiasi dan mendukung upaya yang dilakukan oleh otoritas kesehatan bersama berbagai pihak melanjutkan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti gagal ginjal akut yang terjadi di awal Februari 2023.
Sementara itu, asosiasi industri farmasi, GP Farmasi, menyatakan bahwa seluruh kasus dan isu kesehatan yang terkait dengan kualitas obat perlu dicermati secara menyeluruh, obyektif, scientific dan transparan dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan agar tidak menarik kesimpulan dengan terburu-buru. Melainkan dengan metodologi dan data yang valid dan lengkap.
Dalam mencari kebenaran dan solusi atas permasalahan yang ada, GP Farmasi mengimbau pihak berwenang dan otoritas kesehatan untuk melakukan pengujian sirup obat, serta tidak tergesa-gesa melakukan pengumuman kepada masyarakat sebelum ada fakta dan data final yang tervalidasi.
Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia Drs. Elfiano Rizaldi mengingatkan bahwa GP Farmasi perlu senantiasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis tentang penghentian, pemeriksaan, atau penyediaan kembali sirup obat pada sarana pelayanan kefarmasian, sehingga masyarakat selaku stakeholder utama (konsumen) produk obat dan farmasi, merasa aman dan percaya kepada produsen obat serta farmasi nasional.
Di sisi lain GP Farmasi Indonesia juga mengapresiasi dan mendukung upaya yang dilakukan oleh otoritas kesehatan bersama berbagai pihak melanjutkan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti gagal ginjal akut yang terjadi di awal Februari 2023.
(tsa)
tulis komentar anda