Cuaca Panas Melanda Indonesia, Waspada Dehidrasi dan Kenali Gejalanya
Jum'at, 28 April 2023 - 07:22 WIB
JAKARTA - Cuaca panas tengah melanda Indonesia belakangan ini. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya yang harus diwaspadai.
Cuaca panas , dikatakan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi IDAI dr Himawan Aulia Rahman, SpA tidak hanya menyebabkan dehidrasi pada usia dewasa tapi juga berisiko dialami oleh anak-anak saat berada di luar ruangan.
“Memang benar suhu ekstrim panas ini sedang terjadi. BMKG mengumumkan paparan sinar UV-nya ini cukup tinggi di Indonesia,” kata Himawan saat webinar pada Kamis, 27 April 2023.
“Dan itu bisa menyebabkan risiko pada anak-anak sering terpapar di luar ruangan menimbulkan dehidrasi,” lanjutnya.
Adapun gejala dehidrasi, dijelaskan Himawan meliputi demam, rasa haus dan mulut yang terasa kering. Gejala lain dehidrasi di antaranya adalah warna urine yang berubah menjadi lebih pekat.
“Dehidrasi itu kan kekurangan cairan tubuh dan terjadi pada anak-anak itu biasanya berupa demam kemudian mulutnya atau lidahnya jadi kering. Namun pada kondisi yang ekstrem itu juga bisa air pipisnya itu menjadi sedikit atau berwarna lebih pekat," jelas Himawan.
"Apabila anak dengan kondisi air seni yang lebih pekat itu tanda-tanda anak mengalami dehidrasi.Sampai juga anak dengan seperti rasa kehausan, umumnya itu terjadi secara ringan tapi bisa diatasi di rumah," sambungnya.
Selain itu, dehidrasi berat juga bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran. Sementara dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa memicu diare, kulit kering atau bersisik, sembelit, kelelahan konstan, kelemahan otot yang berkelanjutan dan sering sakit kepala.
"Tapi kalau dehidrasinya berat apalagi sampai pingsan atau tidak sadarkan diri itu harus segera ditangani di rumah sakit pada kondisi dehidrasi berat,” ungkap Himawan.
“Apalagi anak memiliki gejala yang lain seperti muntah-muntah atau diare itu bisa menyebabkan dehidrasi jadi lebih berat," tandasnya.
Cuaca panas , dikatakan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi IDAI dr Himawan Aulia Rahman, SpA tidak hanya menyebabkan dehidrasi pada usia dewasa tapi juga berisiko dialami oleh anak-anak saat berada di luar ruangan.
“Memang benar suhu ekstrim panas ini sedang terjadi. BMKG mengumumkan paparan sinar UV-nya ini cukup tinggi di Indonesia,” kata Himawan saat webinar pada Kamis, 27 April 2023.
“Dan itu bisa menyebabkan risiko pada anak-anak sering terpapar di luar ruangan menimbulkan dehidrasi,” lanjutnya.
Adapun gejala dehidrasi, dijelaskan Himawan meliputi demam, rasa haus dan mulut yang terasa kering. Gejala lain dehidrasi di antaranya adalah warna urine yang berubah menjadi lebih pekat.
“Dehidrasi itu kan kekurangan cairan tubuh dan terjadi pada anak-anak itu biasanya berupa demam kemudian mulutnya atau lidahnya jadi kering. Namun pada kondisi yang ekstrem itu juga bisa air pipisnya itu menjadi sedikit atau berwarna lebih pekat," jelas Himawan.
"Apabila anak dengan kondisi air seni yang lebih pekat itu tanda-tanda anak mengalami dehidrasi.Sampai juga anak dengan seperti rasa kehausan, umumnya itu terjadi secara ringan tapi bisa diatasi di rumah," sambungnya.
Selain itu, dehidrasi berat juga bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran. Sementara dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa memicu diare, kulit kering atau bersisik, sembelit, kelelahan konstan, kelemahan otot yang berkelanjutan dan sering sakit kepala.
Baca Juga
"Tapi kalau dehidrasinya berat apalagi sampai pingsan atau tidak sadarkan diri itu harus segera ditangani di rumah sakit pada kondisi dehidrasi berat,” ungkap Himawan.
“Apalagi anak memiliki gejala yang lain seperti muntah-muntah atau diare itu bisa menyebabkan dehidrasi jadi lebih berat," tandasnya.
(dra)
tulis komentar anda