Mitos atau Fakta, Posisi Doggy Style saat Berhubungan Seks Bisa Bikin Vagina Rusak?
Jum'at, 05 Mei 2023 - 21:21 WIB
Dokter Dara juga mengungkapkan alasan mengapa mitos terkait posisi doggy style saat berhubungan intim bisa merusak vagina tidak benar. Salah satunya adalah karena vagina itu sangat elastis, sehingga tidak mudah rusak saat penetrasi penis dengan posisi apa pun. Apalagi, bayi yang ukurannya lebih besar dari penis saja bisa keluar lewat vagina.
“Vagina itu sangat elastis. Jadi enggak akan gampang untuk rusak. Bayi aja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis,” ungkapnya.
Justru, lanjut dr. Dara, doggy style menjadi salah satu posisi menyenangkan bagi kebanyakan perempuan. Pasalnya, posisi ini membuat penis pasangan masuk lebih dalam.
“Justru doggy style ini menyenangkan karena perempuan itu terasa terdorong banget, penis suaminya ke dalam vaginanya. Sehingga dia merasa lebih “eh”, lebih kena,” tuturnya.
“Nah, jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget,” sambung dr Dara.
Namun, hal ini menjadi pengecualian jika hubungan seksual dilakukan dalam pemaksaan. Dokter Dara menyebut, pemaksaan dalam hubungan seks bisa saja ‘merusak’ vagina.
“Kecuali pada kasus-kasus, mohon maaf, kasus pemaksaan hubungan seksual. “Kerusakan” bisa saja terjadi karena ada pemaksaan,” terangnya.
“Tetapi ketika tidak dipaksa, doggy style ataupun gaya-gaya yang lain tidak ada bahayanya untuk vagina,” tandasnya.
“Vagina itu sangat elastis. Jadi enggak akan gampang untuk rusak. Bayi aja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis,” ungkapnya.
Justru, lanjut dr. Dara, doggy style menjadi salah satu posisi menyenangkan bagi kebanyakan perempuan. Pasalnya, posisi ini membuat penis pasangan masuk lebih dalam.
“Justru doggy style ini menyenangkan karena perempuan itu terasa terdorong banget, penis suaminya ke dalam vaginanya. Sehingga dia merasa lebih “eh”, lebih kena,” tuturnya.
Baca Juga
“Nah, jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget,” sambung dr Dara.
Namun, hal ini menjadi pengecualian jika hubungan seksual dilakukan dalam pemaksaan. Dokter Dara menyebut, pemaksaan dalam hubungan seks bisa saja ‘merusak’ vagina.
“Kecuali pada kasus-kasus, mohon maaf, kasus pemaksaan hubungan seksual. “Kerusakan” bisa saja terjadi karena ada pemaksaan,” terangnya.
“Tetapi ketika tidak dipaksa, doggy style ataupun gaya-gaya yang lain tidak ada bahayanya untuk vagina,” tandasnya.
tulis komentar anda