Mengenal Trigeminal Neuralgia, Nyeri Saraf Wajah yang Sakitnya Melebihi Melahirkan
Senin, 10 Juli 2023 - 06:30 WIB
Menurut Tyo, TN dikenal juga dengan istilah penyakit bunuh diri (suicide disease). Berdasarkan literatur, nyeri pada saraf trigeminal ini merupakan rasa nyeri paling berat yang dirasakan oleh manusia. Satu atau lebih dari cabang saraf trigeminal dapat mengalami nyeri luar biasa yang dipicu hal-hal yang semestinya tidak menyebabkan nyeri.
Saat serangan nyeri datang, otomatis orang tersebut tidak bisa makan atau minum dan bagi yang bekerja juga terganggu produktivitasnya.
Berdasarkan pengakuan pasien, sebut Tyo, rasa nyerinya bermacam-macam, paling sering seperti tersengat listrik, panas, tersayat, terbakar. Rasa sakit itu tidak bisa hilang dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
“Sebenarnya TN bukan penyakit yang mengancam nyawa secara langsung, tapi sungguh mengganggu kualitas hidup seseorang karena nyeri hebat yang dialami. Nyeri luar biasa hilang-timbul, minum pereda nyeri tidak hilang, mau bekerja juga nggak bisa,” papar Tyo melalui siaran di kanal YouTube Kata Dokter.
Jadi, sambung Tyo, secara psikologis dan biologis memang pasien mengalami penderitaan luar biasa. Ditambah lagi kadang orang sekitar menganggap lebay alias berlebihan karena penderita TN tampilan luarnya seperti orang normal pada umumnya.
“Penderitaan luar biasa itu yang membuat putus asa sehingga muncul ide mengakhiri hidup mereka,” ujarnya.
Hal ini dialami oleh Rianty dan Edi. Rianty bercerita, sebelum didiagnosis TN pada 1997, dirinya mengalami sakit gigi.
“Saya cabut gigi tahun 1994. Kata dokter ada akar gigi yang ketinggalan, harus dioperasi, saya diperlihatkan dan percaya. Tahun 1996 kok sakit lagi dan lebih dahsyat,” tuturnya.
Saat serangan nyeri datang, otomatis orang tersebut tidak bisa makan atau minum dan bagi yang bekerja juga terganggu produktivitasnya.
Berdasarkan pengakuan pasien, sebut Tyo, rasa nyerinya bermacam-macam, paling sering seperti tersengat listrik, panas, tersayat, terbakar. Rasa sakit itu tidak bisa hilang dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
“Sebenarnya TN bukan penyakit yang mengancam nyawa secara langsung, tapi sungguh mengganggu kualitas hidup seseorang karena nyeri hebat yang dialami. Nyeri luar biasa hilang-timbul, minum pereda nyeri tidak hilang, mau bekerja juga nggak bisa,” papar Tyo melalui siaran di kanal YouTube Kata Dokter.
Jadi, sambung Tyo, secara psikologis dan biologis memang pasien mengalami penderitaan luar biasa. Ditambah lagi kadang orang sekitar menganggap lebay alias berlebihan karena penderita TN tampilan luarnya seperti orang normal pada umumnya.
“Penderitaan luar biasa itu yang membuat putus asa sehingga muncul ide mengakhiri hidup mereka,” ujarnya.
Sering Dikira Sakit Gigi
Gejala pada TN bisa serupa dengan yang disebabkan oleh masalah gigi. Sering kali orang dengan TN yang tidak terdiagnosis mencoba melakukan beberapa prosedur gigi untuk mengendalikan rasa sakit.Hal ini dialami oleh Rianty dan Edi. Rianty bercerita, sebelum didiagnosis TN pada 1997, dirinya mengalami sakit gigi.
“Saya cabut gigi tahun 1994. Kata dokter ada akar gigi yang ketinggalan, harus dioperasi, saya diperlihatkan dan percaya. Tahun 1996 kok sakit lagi dan lebih dahsyat,” tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda