Mengenal Trigeminal Neuralgia, Nyeri Saraf Wajah yang Sakitnya Melebihi Melahirkan
Senin, 10 Juli 2023 - 06:30 WIB
Dokter Mustaqim Prasetya dan sang pasien, Rianty. Foto/SINDOnews/Inda Susanti
Rianty curiga dirinya terkena malpraktik dan sempat ingin mengajukan tuntutan. Selama setahun dia mengunjungi banyak klinik dan puluhan rumah sakit di Jakarta untuk mencari kebenaran. Hingga akhirnya dokter menyimpulkan biang keladi nyerinya bukan dari gigi melainkan saraf trigeminal.
“Kata dokter, kalau orang giginya sakit itu diketok-ketok bakal terasa ngilu, tapi saya nggak. Jadi, ini masalahnya bukan pada gigi dan mau keliling ke dokter gigi mana pun nggak akan sembuh,” bebernya.
“Ibu itu kena saraf, trigeminal neuralgia. Minum aja obat saraf,” tambah Rianty, menirukan perkataan dokter yang menanganinya.
Edi juga sangat awam, bahkan tak pernah mendengar istilah trigeminal neuralgia. Pria 71 tahun itu mengira rasa sakit di bagian rahang yang muncul pada akhir tahun lalu akibat kondisi giginya yang rusak dan menyisakan akar gigi.
Dia pun mendatangi dokter gigi dan pada pertemuan kedua dilakukan pencabutan gigi. Namun, hal itu tak menyelesaikan masalah.
“Rasa sakit masih sering datang dan saya hanya minum obat pereda nyeri. Sampai akhirnya saya dirujuk ke dokter saraf,” bebernya.
Biasanya dokter saraf akan bertanya tentang frekuensi dan intensitas rasa sakit, hal-hal yang kerap memicu rasa sakit, dan yang membuat rasa sakit jadi membaik atau memburuk.
Lantaran tidak ada tes tunggal untuk TN, mengetahui sifat nyeri adalah kunci dari diagnosis dan dokter yang menangani juga harus paham betul.
Rianty curiga dirinya terkena malpraktik dan sempat ingin mengajukan tuntutan. Selama setahun dia mengunjungi banyak klinik dan puluhan rumah sakit di Jakarta untuk mencari kebenaran. Hingga akhirnya dokter menyimpulkan biang keladi nyerinya bukan dari gigi melainkan saraf trigeminal.
“Kata dokter, kalau orang giginya sakit itu diketok-ketok bakal terasa ngilu, tapi saya nggak. Jadi, ini masalahnya bukan pada gigi dan mau keliling ke dokter gigi mana pun nggak akan sembuh,” bebernya.
“Ibu itu kena saraf, trigeminal neuralgia. Minum aja obat saraf,” tambah Rianty, menirukan perkataan dokter yang menanganinya.
Edi juga sangat awam, bahkan tak pernah mendengar istilah trigeminal neuralgia. Pria 71 tahun itu mengira rasa sakit di bagian rahang yang muncul pada akhir tahun lalu akibat kondisi giginya yang rusak dan menyisakan akar gigi.
Dia pun mendatangi dokter gigi dan pada pertemuan kedua dilakukan pencabutan gigi. Namun, hal itu tak menyelesaikan masalah.
“Rasa sakit masih sering datang dan saya hanya minum obat pereda nyeri. Sampai akhirnya saya dirujuk ke dokter saraf,” bebernya.
Diagnosis Trigeminal Neuralgia
Diagnosis Trigeminal Neuralgia melibatkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis terperinci untuk menyingkirkan penyebab nyeri wajah lainnya.Biasanya dokter saraf akan bertanya tentang frekuensi dan intensitas rasa sakit, hal-hal yang kerap memicu rasa sakit, dan yang membuat rasa sakit jadi membaik atau memburuk.
Lantaran tidak ada tes tunggal untuk TN, mengetahui sifat nyeri adalah kunci dari diagnosis dan dokter yang menangani juga harus paham betul.
Lihat Juga :
tulis komentar anda