5 Penyakit yang Akan Muncul Jika Konsumsi Kopi secara Rutin
Selasa, 05 Desember 2023 - 14:24 WIB
Orang yang sensitif terhadap kafein mungkin akan mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau gangguan tidur lainnya setelah mengonsumsi kopi terlalu banyak.
Bagi sebagian orang, kopi dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Ini bisa menyebabkan gejala penyakit seperti sakit maag, perut kembung, atau refluks asam lambung.
Bagi yang memiliki masalah pencernaan, terutama gastroparesis atau GERD (gastroesophageal reflux disease), konsumsi kopi berlebih dapat memperparah kondisi ini.
Kafein dalam kopi adalah zat adiktif. Konsumsi kopi secara teratur dalam jumlah besar dapat menyebabkan ketergantungan.
Ketika seseorang terbiasa dengan asupan kafein tinggi, mereka mungkin akan sulit beraktivitas tanpa minuman kopi. Kecanduan kafein bisa memicu gejala penarikan diri seperti sakit kepala, kelelahan, atau bahkan iritabilitas.
Konsumsi kopi yang berlebihan juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah pada beberapa individu. Hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau aritmia jantung (detak jantung tidak teratur).
2. Gangguan Lambung
Bagi sebagian orang, kopi dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Ini bisa menyebabkan gejala penyakit seperti sakit maag, perut kembung, atau refluks asam lambung.
Bagi yang memiliki masalah pencernaan, terutama gastroparesis atau GERD (gastroesophageal reflux disease), konsumsi kopi berlebih dapat memperparah kondisi ini.
3. Ketergantungan
Kafein dalam kopi adalah zat adiktif. Konsumsi kopi secara teratur dalam jumlah besar dapat menyebabkan ketergantungan.
Ketika seseorang terbiasa dengan asupan kafein tinggi, mereka mungkin akan sulit beraktivitas tanpa minuman kopi. Kecanduan kafein bisa memicu gejala penarikan diri seperti sakit kepala, kelelahan, atau bahkan iritabilitas.
4. Gangguan Jantung
Konsumsi kopi yang berlebihan juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah pada beberapa individu. Hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau aritmia jantung (detak jantung tidak teratur).
tulis komentar anda