Ramah Lingkungan, Baju yang Dipakai Ganjar-Mahfud usai Debat Cawapres Bermakna Harapan Perempuan Indonesia

Senin, 22 Januari 2024 - 06:45 WIB
Sementara untuk bahan kancing yang digunakan pada baju tersebut diproduksi di Makassar, Sulawesi Selatan. Kancing dijahit oleh ibu-ibu di desa Badung, Bali, yang menggambarkan semangat serta kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik bagi keluarga.

Untuk menjadi sebuah baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu produksi selama tiga bulan.

“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1.700-an kehidupan. Terdiri dari petani hingga penjahit. Juga berhasil mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah serta mengubah tanah kering menjadi agroforestri,” tutur Mahfud MD.





“Sebelumnya, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak,” tambahnya.

Dari proses pembuatan tersebut dapat disimpulkan bahwa baju yang dikenakan oleh Ganjar-Mahfud setelah selesai debat sangatlah melestarikan alam, sejalan dengan topik Debat Cawapres yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

“Kisah yang saya sampaikan tadi membuktikan bahwa kita bisa membangun Indonesia unggul yang adil dan lestari untuk seluruh rakyat. Kita bisa hidup layak dan berkembang di rumah kita sendiri dengan menjaga kearifan lokal dan keberagaman. Pembangunan ke depan harus melihat, bukan hanya aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” pungkas Mahfud MD.
(tsa)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More