Makna Tradisi Nyadran Jelang Ramadan di Bantul, Ziarah hingga Bagi-Bagi Makanan

Senin, 04 Maret 2024 - 19:35 WIB
"Disebut Bodho karena dia tidak mau mewarisi tahta Adipati (Gubernur) di Terung, Sidoarjo, itu bagian dari Kadipaten Majapahit yang terakhir, dia tidak mau mewarisi dan milih mensyiarkan agama Islam," ucapnya.

Pada 1600 Masehi Panembahan Bodho meninggal dan dimakamkan di Makam Sewu. Hariyadi juga menjelaskan mengapa kompleks pemakaman seluas 4 hektare ini bernama Makam Sewu bukan kompleks makam Panembahan Bodho.

Awalnya, kata dia, Panembahan Bodho adalah orang pertama yang dimakamkan di tempat tersebut. Karena areanya luas, makam tersebut digunakan untuk menguburkan keluarga Panembahan dan warga sekitar sehingga bertambah banyak.

"Kenapa sewu? Zaman dulu hitungan sewu itu sudah banyak banget, jadi semuanya yang istilahnya banyak dan tidak terbatas itu sewu, belum ada istilah juta maupun milyar. Makanya makam sewu itu makam yang banyak," imbuh Hariyadi.

Hariyadi mengatakan, tradisi nyadran sendiri merupakan penggabungan dari budaya Islam dan Hindu Jawa. Hal ini tampak pada jenis sesajian yang menyerupai orang Hindu namun memiliki makna atau filosofi Islam.

"Tapi maknanya tidak seperti mereka, kita maknanya untuk sedekah. Seperti nasi uduk, nasi putih, ada ingkung sebagai simbol dari pengorbanan diri, dipecah dan dinikmati bareng-bareng anak cucu," ujarnya.

"Selanjutnya ketan, kolak dan apem. Ketan itu kotokan, kotokan itu artinya kesalahan, apem itu afwan, afwan itu pengampunan. Jadi dengan ubo rampe itu diharapkan semua kesalahan yang sudah meninggal itu diampuni," kata dia lagi.



Sementara itu, Lasimin (65) mengatakan hampir setiap tahunnya ia ikut dalam acara nyadran ini. Sebab, salah satu anggota keluarganya juga dimakamkan di makam tersebut.

"Orangtua dari istri (mertua) yang dimakamkan di sini. Kalau setiap jelang puasa pasti nyekar," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More