Ini Upaya untuk Gen Z Jalankan Ibadah Puasa Tanpa Gangguan Maag

Kamis, 14 Maret 2024 - 19:04 WIB
Pada gelaran perdana acara ini di Aula Bung Hatta UNJ, Promag mengundang Habib Husein Ja’far Al Hadar, ustadz milenial yang memiliki 5 juta pengikut di Instagram.

“Siapa yang memberi kehidupan pada satu orang, dia seperti memberi kehidupan kepada seluruh umat manusia. Siapa yang membunuh satu orang, dia seperti membunuh seluruh umat manusia. Makanya peduli kepada orang yang sakit maag itu memiliki suatu kemuliaan tersendiri, karena kita menyelamatkan satu orang,” ucap Habib Husein Ja’far Al Hadar.

Tidak hanya itu, Promag juga mengajak para mahasiswa yang menghadiri acara ini untuk mencoba melakukan maag meter. Dengan tes ini, mereka bisa mendeteksi kesehatan lambung dengan menjawab beberapa pertanyaan secara online.

Tidak ketinggalan, Promag juga menyediakan berbagai games seru dan kegiatan menarik lainnya yang terdapat di booth Promag. Selain itu, edukasi juga dilakukan dengan memanfaatkan Spotify, platform musik nomor satu di Indonesia. Promag telah menyediakan playlist musik serta podcast Tanpa Dramaag sebagai sarana edukasi untuk menjalankan ibadah puasa dengan nyaman.

Adanya usaha ini membuat Promag optimis dapat mengedukasi hingga lebih dari enam juta Gen Z di Indonesia. Penderita penyakit maag dan gerd diperkenankan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

“Tentu diperbolehkan puasa, namun perlu diperhatikan juga mengenai makanan dan minuman yang dikonsumsi saat waktu sahur dan berbuka puasa," kata Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi.

Dia mengatakan bahwa para penderita maag dan gerd harus tetap mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin dan memperbanyak minum air putih.

Selain itu, Helmin juga berpesan untuk menghindari makanan yang mengandung pedas dan berbumbu kental, seperti gulai dan makanan bersantan. Sedangkan untuk minuman agar menjauhkan minuman yang mengandung alkohol dan kafein.

"Kalau makanan dan minuman yang dijauhkan itu tetap dikonsumsi akan memungkinkan memancing kandungan asam dan menimbulkan penyakit maag dan gerdnya," ujarnya.

GM Marketing Kalbe Consumer Health, Irwan Wijaya menuturkan dalam kegiatan "Gerakan Ramadhan Tanpa Dramaag" itu, pihaknya menghadirkan diskusi interaktif yang diikuti oleh ratusan mahasiswa.

“Kami memberikan informasi dan mengedukasi kalangan Gen-Z tentang sakit maag dan gerd dan bagaimana pencegahan dan pengobatannya agar puasanya lancar dan nyaman," ujarnya. Hal itu mengingat penderita penyakit tersebut meningkat hingga 14 persen dalam satu tahun terakhir (survei NeuroSensum).

Faktor penyakit tersebut didominasi makan tidak teratur, makan makanan berminyak, berlemak, pedas, kopi berlebih hingga gangguan kecemasan atau depresi. Penyakit ini meningkat drastis dari 22 persen ke 36 persen di kategori usia 17-24 tahun atau kalangan mahasiswa dan "first jobber".
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More