Apakah Penyakit Jantung Koroner Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter
Senin, 05 Agustus 2024 - 15:51 WIB
JAKARTA - Penyakit jantung koroner masih menempati urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia. Pemicu utamanya yaitu gaya hidup, rokok, manajemen stres yang buruk, serta pola makan yang tidak sehat.
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyumbatan di dinding nadi koroner yang disebabkan oleh endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
“Kita lihat ada 18,6 juta orang tiap tahun meninggal karena penyakit kardioskular, 75 persen dari kematian itu terjadi di negara seperti kita, yang low and middle income. Penyakit jantung ini menempati 33 persen dari seluruh kematian manusia-manusia di dunia. Jadi cukup tinggi. Nah, yang nomor satunya ini ischemic heart disease,” beber Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Prof. dr. Dasaad Mulijono di acara Transformasi Bethsaida Hospital Gading Serpong: Inovasi dan Keunggulan Pelayanan Medis dalam Satu Atap, yang digelar di Bethsaida Hospital, Tangerang, baru-baru ini.
Prof Dasaad menyebut, penyakit jantung koroner bisa disembuhkan.
“Penyakit jantung koroner sebetulnya bisa disembuhkan. Tapi banyak orang yang nggak tau,” ujarnya
Prof Dasaad menambahkan, salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner adalah melakukan upaya preventif dan promotif. Sayang, upaya ini jarang dilakukan oleh dokter-dokter di rumah sakit.
Lebih lanjut Prof Dasaad menjelaskan, upaya preventif dan promotif yang bisa dilakukan untuk menangani penyakit jantung koroner dan penyakit tidak menular lainnya adalah dengan menerapkan metode lifestyle atau gaya hidup.
“Maka itu, Rumah Sakit Bethsaida konsentrasi ke pelayanan ischemic heart disease atau penyakit jantung koroner. Jadi lifestyle center itu kita bukan mengobati penyakitnya saja, tetapi pasiennya juga,” jelas Prof Dasaad.
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyumbatan di dinding nadi koroner yang disebabkan oleh endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
“Kita lihat ada 18,6 juta orang tiap tahun meninggal karena penyakit kardioskular, 75 persen dari kematian itu terjadi di negara seperti kita, yang low and middle income. Penyakit jantung ini menempati 33 persen dari seluruh kematian manusia-manusia di dunia. Jadi cukup tinggi. Nah, yang nomor satunya ini ischemic heart disease,” beber Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Prof. dr. Dasaad Mulijono di acara Transformasi Bethsaida Hospital Gading Serpong: Inovasi dan Keunggulan Pelayanan Medis dalam Satu Atap, yang digelar di Bethsaida Hospital, Tangerang, baru-baru ini.
Prof Dasaad menyebut, penyakit jantung koroner bisa disembuhkan.
“Penyakit jantung koroner sebetulnya bisa disembuhkan. Tapi banyak orang yang nggak tau,” ujarnya
Prof Dasaad menambahkan, salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner adalah melakukan upaya preventif dan promotif. Sayang, upaya ini jarang dilakukan oleh dokter-dokter di rumah sakit.
Lebih lanjut Prof Dasaad menjelaskan, upaya preventif dan promotif yang bisa dilakukan untuk menangani penyakit jantung koroner dan penyakit tidak menular lainnya adalah dengan menerapkan metode lifestyle atau gaya hidup.
“Maka itu, Rumah Sakit Bethsaida konsentrasi ke pelayanan ischemic heart disease atau penyakit jantung koroner. Jadi lifestyle center itu kita bukan mengobati penyakitnya saja, tetapi pasiennya juga,” jelas Prof Dasaad.
tulis komentar anda