Berkunjung dan Mengenal Lebih Dekat Sejarah Museum Lawang Sewu
Rabu, 16 Desember 2020 - 14:20 WIB
Dirancang Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam, saat ini Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia. Koleksi yang dipamerkan antara lain koleksi alkmaar, mesin edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lain-lain.
Lawang Sewu pun menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api. "Bangunan ini murni gedung PT KAI. Ada 114 ruangan dan ruangannya berhubungan biar bisa berkomunikasi," kata Hariyono.
( )
Protokol kesehatan ini sejalan dengan program yang diusung Kemenparekraf/Barekraf, yakni CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment). Adapun di masa pendemi diharapkan masyarakat tetap menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan berwisata #DiIndonesiaAja untuk menikmati #WonderfulIndonesia serta tetap menerapkan protokol kesehatan 3M.
Lihat Juga: Manfaatkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sandiaga Uno Berharap IHSA Bisa Naikkan Kunjungan Wisata
Lawang Sewu pun menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api. "Bangunan ini murni gedung PT KAI. Ada 114 ruangan dan ruangannya berhubungan biar bisa berkomunikasi," kata Hariyono.
( )
Protokol kesehatan ini sejalan dengan program yang diusung Kemenparekraf/Barekraf, yakni CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment). Adapun di masa pendemi diharapkan masyarakat tetap menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan berwisata #DiIndonesiaAja untuk menikmati #WonderfulIndonesia serta tetap menerapkan protokol kesehatan 3M.
Lihat Juga: Manfaatkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sandiaga Uno Berharap IHSA Bisa Naikkan Kunjungan Wisata
(nug)
tulis komentar anda