Makin Tinggi Efikasi Vaksin COVID-19, Makin Besar Efek Sampingnya

Minggu, 24 Januari 2021 - 12:00 WIB
“Cukup mengisi lembar screening yang telah disiapkan sebelum vaksinasi, ini dilakukan untuk menentukan apakah seseorang bisa mendapatkan vaksin atau tidak,” pungkas dr. Tolhas.Persentase efek samping yang dihasilkan Pfizer sebanyak 1,5% dan efek samping yang dihasilkan Moderna sebesar 4,1%.

Sementara, vaksin Sinovac sendiri hanya memiliki efek samping 0,1% (sama dengan efek simpang vaksin flu). “Risiko yang ditimbulkan oleh vaksin covid-19 sangat kecil dibandingkan manfaatnya karena dapat menimbulkan herd immunity (kekebalan kelompok),” ujar dr. Tolhas.

Dr. Tolhas menambahkan bahwa vaksin COVID-19 akan merangsang sistim imun tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bagian virus SarsCov2 yang ada dalam vaksin. “Antibodi yang terbentuk ini akan melindungi kita apabila virus SarsCov2 masuk ke dalam tubuh. Dengan vaksinasi, seseorang dapat terhindar dari infeksi virus SarsCov2 atau paling tidak hanya gejala ringan saja yang akan dialami oleh seseorang jika terpapar virus ini,” terang dr. Tolhas.



Namun, perlu diingat bahwa seseorang yang sudah melakukan vaksin COVID-19 masih dapat terserang COVID-19. Sebab pada dasarnya, tidak ada vaksin yang mempunyai efikasi 100 %. Persentase seseorang terpapar COVID-19 setelah dilakukan vaksin COVID-19 akan tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.

Misalnya, vaksin Sinovac di Indonesia mempunyai efikasi 65,3% pada kelompok umur 18 sd 59 tahun. “Artinya, masih ada kemungkinan 34,7% seseorang terkena infeksi COVID-19 meskipun telah dilakukan vaksin,” imbuh dr. Tolhas. Sri Noviarni
(wur)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More