Berkerumun Sebabkan Penularan Covid-19 Meski Sudah Divaksin

Jum'at, 28 Mei 2021 - 10:37 WIB
Berkerumun Sebabkan Penularan Covid-19 Meski Sudah Divaksin. Foto/Reuters.
JAKARTA - Berkerumun menjadi salah satu cara penularan Covid-19 yang paling tidak disadari manusia. Karena itu, pemerintah megimbau masyarakat untuk tidak berkerumun meski sudah divaksin Covid-19 .

Merangkum dari postingan Instagram Kementerian Kesehatan (Kemenkes), @kemenkes_ri, Jumat (28/5), mencoba untuk memberikan penjelasannya terkait hal tersebut.

Berdasarkan dara Satgas Covid-19, pada 10,4 juta orang Indonesia yang di swab, 1,7 juta positif Covid-19. Artinya apabila semua orang dalam kerumunan itu di swab, maka setiap 6-7 orang berkerumun, ada satu orang yang positif Covid-19 tanpa gejala .





Alhasil mereka berpotensi menularkan penyakit ke banyak orang lain di kerumunan tersebut. Di kerumunan banyak orang yang tidak memakai masker, masker melorot, longgar, terlalu tipis, ramai berbicara hingga tertawa.

Hal tersebut memungkinkan virus corona baru akan menyebar karena di kerumunan sangat sulit menjaga jarak. Kondisi ini juga berlaku untuk masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 sebanyak dua kali.

Berkerumun tidak dianjurkan sebab perlindungan vaksin Covid-19 sekira 65% (uji klinik 2020), sampai sekira 94% (Balitbangkes 2021). Artinya sekira 6-35% orang yang sudah divaksin Covid dua kali, masih bisa tertular Covid-19. Maka saat berada di luar rumah harus tetap melakukan protokol kesehatan .



Sementara itu, pandemi Covid-19 di Tanah Air kian memprihatinkan pasca libur Lebaran . Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono memprediksi bahwa puncak kasus Covid-19 bakal terjadi pada pertengahan Juni 2021.
(dra)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More