Vaksinasi Berbasis Keluarga Akan Libatkan 50 ribu Bidan sebagai Vaksinator
Kamis, 29 Juli 2021 - 14:02 WIB
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ikut berkontribusi dalam percepatan capaian vaksinasi Covid-19 secara nasional dengan melakukan vaksinasi berbasis keluarga. Sasaran utamanya adalah anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh wilayah.
Vaksinasi berbasis keluarga sendiri nantinya akan melibatkan 50 ribu bidan yang kini tengah dilatih menjadi vaksinator Covid-19. Bidan dipilih karena masyarakat cukup mempercayai mereka, selain karena aksesnya dekat dengan warga.
"Kita libatkan Bidan yang memang sudah bermitra sangat erat dengan BKKBN dan sudah mempunyai pengalaman di fasilitas kesehatan lainnya untuk menjadi vaksinator vaksin Covid-19 berbasis keluarga ini," ujar Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN dalam pembukaan Workshop Vaksinator Covid-19 Bagi Bidan Praktek Mandiri, Kamis (29/7).
Hasto menerangkan bahwa vaksin Covid-19 berbasis keluarga ini diharapkan dapat memutus penyebaran Covid-19 klaster keluarga. "Dengan vaksin berbasis keluarga, lebih mudah untuk mengetahui siapa yang sudah divaksin atau yang belum, sehingga diharapkan herd immunity di tingkat keluarga bisa segera terbentuk," tambahnya.
Selain itu secara pencatatan administrasi pun vaksin keluarga diharapkan dapat tercatat dengan baik sehingga di tingkat desa atau kelurahan dapat mengetahui berapa keluarga yang sudah divaksin atau yang belum.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah memberikan pelatihan bagi 50 ribu Bidan Praktek Mandiri. Alokasi vaksin untuk program ini pun tengah dirancang Kemenkes.
"Jumlah bidan yang besar dan tersebar di desa-desa serta kedekatannya dengan masyarakat dan sudah mempunyai pengalaman di fasilitas kesehatan lainnya menjadi potensi besar untuk turut serta dalam penanganan pandemi Covid-19," ungkap Hasto.
Lebih lanjut, Oos Fatimah Rosyati, M.Kes, Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI menerangkan bahwa tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus diperhatikan untuk memperlancar proses vaksinasi.
"Setelah mengikuti pelatihan, maka peserta yang terdiri dari para bidan mandiri ini akan mendapatkan keterampilan dan mampu melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan protokol," ujar Oos.
Vaksinasi berbasis keluarga sendiri nantinya akan melibatkan 50 ribu bidan yang kini tengah dilatih menjadi vaksinator Covid-19. Bidan dipilih karena masyarakat cukup mempercayai mereka, selain karena aksesnya dekat dengan warga.
"Kita libatkan Bidan yang memang sudah bermitra sangat erat dengan BKKBN dan sudah mempunyai pengalaman di fasilitas kesehatan lainnya untuk menjadi vaksinator vaksin Covid-19 berbasis keluarga ini," ujar Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN dalam pembukaan Workshop Vaksinator Covid-19 Bagi Bidan Praktek Mandiri, Kamis (29/7).
Hasto menerangkan bahwa vaksin Covid-19 berbasis keluarga ini diharapkan dapat memutus penyebaran Covid-19 klaster keluarga. "Dengan vaksin berbasis keluarga, lebih mudah untuk mengetahui siapa yang sudah divaksin atau yang belum, sehingga diharapkan herd immunity di tingkat keluarga bisa segera terbentuk," tambahnya.
Selain itu secara pencatatan administrasi pun vaksin keluarga diharapkan dapat tercatat dengan baik sehingga di tingkat desa atau kelurahan dapat mengetahui berapa keluarga yang sudah divaksin atau yang belum.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah memberikan pelatihan bagi 50 ribu Bidan Praktek Mandiri. Alokasi vaksin untuk program ini pun tengah dirancang Kemenkes.
"Jumlah bidan yang besar dan tersebar di desa-desa serta kedekatannya dengan masyarakat dan sudah mempunyai pengalaman di fasilitas kesehatan lainnya menjadi potensi besar untuk turut serta dalam penanganan pandemi Covid-19," ungkap Hasto.
Lebih lanjut, Oos Fatimah Rosyati, M.Kes, Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI menerangkan bahwa tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus diperhatikan untuk memperlancar proses vaksinasi.
"Setelah mengikuti pelatihan, maka peserta yang terdiri dari para bidan mandiri ini akan mendapatkan keterampilan dan mampu melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan protokol," ujar Oos.
(nug)
tulis komentar anda