Obat Covid-19 Oral Molnupiravir Diklaim Mampu Cegah Kematian
Senin, 04 Oktober 2021 - 09:39 WIB
Ditemukan bahwa 7,3% dari mereka yang diberi Molnupiravir dua kali sehari selama 5 hari perawatan di rumah sakit, tidak ada yang meninggal dunia dalam 29 hari setelah obat diberikan. Ini dibandingkan dengan tingkat rawat inap kelompok plasebo sebesar 14,1% dan 8 kasus meninggal dunia dilaporkan.
"Perawatan antivirus yang dapat dilakukan di rumah untuk menjauhkan orang dengan Covid-19 perlu perawatan di rumah sakit sangat dibutuhkan," kata Wendy Holman, CEO Ridgeback, lewat keterangan resminya.
Dari 775 pasien yang terlibat, mereka memiliki kondisi ringan hingga sedang yang terkonfirmasi positif. Gejala mereka tidak lebih dari 5 hari.
"Semua pasien setidaknya memiliki satu faktor risiko yang terkait dengan kondisi perburukan, seperti obesitas atau lansia," terang laporan tersebut.
Di sisi lain, obat setara dengan Molnupiravir dilaporkan memiliki efek kecacatan lahir dalam penelitian pada hewan. Sedangkan Molnupiravir, MSD memastikan, tidak memengaruhi DNA mamalia sama sekali, termasuk pada manusia.
"Pil Molnupiravir ini tidak mampu mendorong perubahan genetik pada sel manusia, tetapi pria yang terdaftar dalam uji cobanya harus berpantang dari hubungan seksual atau setuju menggunakan kontrasepsi selama uji coba dilakukan. Pada wanita, penggunaan obat tidak menghambat kehamilan dan mereka juga diminta menggunakan alat kontrasepsi," terang MSD.
MSD mengatakan, pengurutan virus yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa Molnupiravir efektif terhadap semua varian Covid-19 termasuk Delta yang sangat mudah menular.
Lihat Juga: Balita di Surabaya Dicekoki Obat Keras selama Setahun oleh Babysitter, Begini Kondisinya
"Perawatan antivirus yang dapat dilakukan di rumah untuk menjauhkan orang dengan Covid-19 perlu perawatan di rumah sakit sangat dibutuhkan," kata Wendy Holman, CEO Ridgeback, lewat keterangan resminya.
Dari 775 pasien yang terlibat, mereka memiliki kondisi ringan hingga sedang yang terkonfirmasi positif. Gejala mereka tidak lebih dari 5 hari.
"Semua pasien setidaknya memiliki satu faktor risiko yang terkait dengan kondisi perburukan, seperti obesitas atau lansia," terang laporan tersebut.
Di sisi lain, obat setara dengan Molnupiravir dilaporkan memiliki efek kecacatan lahir dalam penelitian pada hewan. Sedangkan Molnupiravir, MSD memastikan, tidak memengaruhi DNA mamalia sama sekali, termasuk pada manusia.
"Pil Molnupiravir ini tidak mampu mendorong perubahan genetik pada sel manusia, tetapi pria yang terdaftar dalam uji cobanya harus berpantang dari hubungan seksual atau setuju menggunakan kontrasepsi selama uji coba dilakukan. Pada wanita, penggunaan obat tidak menghambat kehamilan dan mereka juga diminta menggunakan alat kontrasepsi," terang MSD.
MSD mengatakan, pengurutan virus yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa Molnupiravir efektif terhadap semua varian Covid-19 termasuk Delta yang sangat mudah menular.
Lihat Juga: Balita di Surabaya Dicekoki Obat Keras selama Setahun oleh Babysitter, Begini Kondisinya
(tsa)
tulis komentar anda