Waspada! Kasus Covid-19 di 105 Kabupaten Naik Selama 2 Minggu Terakhir
Senin, 25 Oktober 2021 - 18:53 WIB
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan selama 2 minggu terakhir. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus terjadi di 105 kabupaten kota di seluruh Indonesia yang tersebar di 30 provinsi.
Meski demikian, peningkatan kasus ini tidak signifikan seperti kasus yang terjadi pada Juli 2021. Di mana Indonesia kala itu sedang mengalami gelombang kedua Covid-19 .
"Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan masih berada di bawah benchmark batas amannya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tapi kita mencoba mengantisipasi secara lebih dini agar jangan sampai euforia yang berlebihan membuat masyarakat jadi lengah dan tidak waspada," kata Budi saat jumpa pers, Senin (25/10/2021).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan kenaikan kasus di 105 kabupaten kota ini, jangan sampai menjadi tidak terkontrol. Oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa upaya untuk mencegahnya sejak dini. Setidaknya ada dua cara yang dapat dilakukan.
"Pertama adalah dari sisi surveilans kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko tersebut terbesar dari penyebaran," jelas Budi.
"Selain kasus konfirmasi seluruh kotak berat harus dilakukan testingnya, jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," sambungnya.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah strategi untuk memastikan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat dipercepat. Terutama untuk para kelompok lanjut usia (Lansia).
"Karena ini adalah orang-orang yang beresiko tinggi untuk masuk rumah sakit dan wafat bila nanti ada lonjakan kasus Covid-19 yang kita harapkan tidak terjadi," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Meski demikian, peningkatan kasus ini tidak signifikan seperti kasus yang terjadi pada Juli 2021. Di mana Indonesia kala itu sedang mengalami gelombang kedua Covid-19 .
"Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan masih berada di bawah benchmark batas amannya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tapi kita mencoba mengantisipasi secara lebih dini agar jangan sampai euforia yang berlebihan membuat masyarakat jadi lengah dan tidak waspada," kata Budi saat jumpa pers, Senin (25/10/2021).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan kenaikan kasus di 105 kabupaten kota ini, jangan sampai menjadi tidak terkontrol. Oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa upaya untuk mencegahnya sejak dini. Setidaknya ada dua cara yang dapat dilakukan.
Baca Juga
"Pertama adalah dari sisi surveilans kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko tersebut terbesar dari penyebaran," jelas Budi.
"Selain kasus konfirmasi seluruh kotak berat harus dilakukan testingnya, jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," sambungnya.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah strategi untuk memastikan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat dipercepat. Terutama untuk para kelompok lanjut usia (Lansia).
"Karena ini adalah orang-orang yang beresiko tinggi untuk masuk rumah sakit dan wafat bila nanti ada lonjakan kasus Covid-19 yang kita harapkan tidak terjadi," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(dra)
tulis komentar anda