Single Mom Harus Pintar, Ini 7 Tips Mengelola Keuangan yang Cerdas dan Sehat
Rabu, 15 Desember 2021 - 19:38 WIB
Si ibu harus cermat dalam memilih asuransi pendidikan dan kesehatan dengan mempertimbangkan angsuran bulanan agar tak memberatkan.
2. Cari Pemasukan yang Stabil
Menjadi kepala rumah tangga baru, single parent membutuhkan penghasilan yang stabil untuk mencukupi kebutuhannya dan si kecil. Sehingga mempermudah memperkirakan pengeluaran dalam setiap bulannya.Dengan pemasukan yang stabil, ibu menjadi lebih tenang mengatur keuangan bahkan untuk beberapa bulan ke depan.
Disisi lain memiliki pemasukan yang stabil dapat menabung dengan rutin dan memiliki pandangan berapa lama waktu dan jumlah yang diperlukan saat menabung untuk mencapai nominal tertentu. Ibu bisa cepat mendapatkan pemberitahuan jika ada pengeluaran yang tidak seperti biasanya, sehingga Ibu akan lebih mudah dalam menelusuri untuk apa pengeluaran tersebut digunakan.
3. Utamakan Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi untuk keberlangsungan hidup seperti makanan, pendidikan, dan tempat tinggal yang layak. Tak mudah memenuhi primer bagi single parent yang memiliki penghasilan tunggal dengan segala urusan rumah tangga sembari bertanggung jawab pada anak.Karenanya, lebih bijak bila ibu mengalokasikan dana untuk kebutuhan primer selama tiga bulan ke depan demi mempersiapkan masalah dikemudian hari.
Meski demikian, tak mustahil memprioritaskan keuangan untuk mencukupi kebutuhan primer terlebih dahulu. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, barulah Ibu bisa menyisihkan uang untuk keperluan sekunder dengan tenang, hemat menjadi kunci dalam tips ini.
Selain itu, kecermatan memilih mana hal penting dan mana yang tidak wajib dilakukan. Karenanya, ibu membuat pos-pos keuangan cadangan secara terpisah supaya tak menyentuh alokasi dana kebutuhan primer.
4. Lunasi Utang
Godaan terbesar mengatur keuangan adalah kemudahan berhutang atau mengajukan kredit. Padahal utang hanyalah simalakama, dampak jangka panjang akan terasa.Untuk itu, usahakan melunasi utang dan segala jenis cicilan atau tagihan. Saat ini, beberapa lembaga penyedia utang dan kredit memiliki kebijakan yang bisa meringankan proses pelunasan, misalnya dengan mengurangi nominal pembayaran tiap bulannya dengan menambah jangka waktu pelunasan.
2. Cari Pemasukan yang Stabil
Menjadi kepala rumah tangga baru, single parent membutuhkan penghasilan yang stabil untuk mencukupi kebutuhannya dan si kecil. Sehingga mempermudah memperkirakan pengeluaran dalam setiap bulannya.Dengan pemasukan yang stabil, ibu menjadi lebih tenang mengatur keuangan bahkan untuk beberapa bulan ke depan.
Disisi lain memiliki pemasukan yang stabil dapat menabung dengan rutin dan memiliki pandangan berapa lama waktu dan jumlah yang diperlukan saat menabung untuk mencapai nominal tertentu. Ibu bisa cepat mendapatkan pemberitahuan jika ada pengeluaran yang tidak seperti biasanya, sehingga Ibu akan lebih mudah dalam menelusuri untuk apa pengeluaran tersebut digunakan.
3. Utamakan Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi untuk keberlangsungan hidup seperti makanan, pendidikan, dan tempat tinggal yang layak. Tak mudah memenuhi primer bagi single parent yang memiliki penghasilan tunggal dengan segala urusan rumah tangga sembari bertanggung jawab pada anak.Karenanya, lebih bijak bila ibu mengalokasikan dana untuk kebutuhan primer selama tiga bulan ke depan demi mempersiapkan masalah dikemudian hari.
Meski demikian, tak mustahil memprioritaskan keuangan untuk mencukupi kebutuhan primer terlebih dahulu. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, barulah Ibu bisa menyisihkan uang untuk keperluan sekunder dengan tenang, hemat menjadi kunci dalam tips ini.
Selain itu, kecermatan memilih mana hal penting dan mana yang tidak wajib dilakukan. Karenanya, ibu membuat pos-pos keuangan cadangan secara terpisah supaya tak menyentuh alokasi dana kebutuhan primer.
4. Lunasi Utang
Godaan terbesar mengatur keuangan adalah kemudahan berhutang atau mengajukan kredit. Padahal utang hanyalah simalakama, dampak jangka panjang akan terasa.Untuk itu, usahakan melunasi utang dan segala jenis cicilan atau tagihan. Saat ini, beberapa lembaga penyedia utang dan kredit memiliki kebijakan yang bisa meringankan proses pelunasan, misalnya dengan mengurangi nominal pembayaran tiap bulannya dengan menambah jangka waktu pelunasan.
tulis komentar anda