Begini Cara Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Tempat Umum
Kamis, 11 Juni 2020 - 14:17 WIB
JAKARTA - Selain di tempat kerja, protokol kesehatan juga harus diterapkan di tempat umum lainnya seperti pasar atau tempat perbelanjaan. Disamping menggunakan masker dan jaga jarak satu meter, sebaiknya hindari menyentuh wajah, hidung, mulut, dan mata selama berbelanja, dan cuci tangan setelah meninggalkan tempat belanja.
"Di India masyarakatnya sudah bisa melakukannya. Contohnya menjaga jarak ketika berbelanja," kata Dr. dr. Erlina Burhan, SpP, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dalam dalam Diskusi Online ASTHIN yang diadakan SOHO.
Sementara untuk pencegahan penularan di kendaraan umum, selain beberapa aturan yang sudah disebutkan, dr. Erlina mengingatkan agar tidak menyentuh pegangan bus/kereta, menjauhlah dari orang yang batuk/bersin, dan hindari jam sibuk. Bagi yang ingin makan di restoran, dr. Erlina sarankan untuk membawa pulang makanan yang dipesan. (Baca: Delapan Kelurahan di Depok Dinyatakan Bebas Covid-19)
Yang juga penting, sampai di rumah hindari menyentuh apapun di dalam rumah dan segera cuci tangan, segera lepas pakaian dan masukkan ke tempat cucian tertutup, segera mandi sebelum beraktivitas dalam rumah, dan menyemprot disinfektan pada alat yang dipakai (laptop, ponsel, pakaian, alas kaki).
Untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi new normal, Spesialis Alergi-imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, menganjurkan konsumsi antioksidan. Antioksidan bekerja menetralisir molekul radikal bebas di dalam tubuh. Artinya, antioksidan adalah suatu substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas (zat-zat yang dapat menimbulkan racun di dalam tubuh).
Dengan antioksidan, radikal bebas dapat ditangkal. Sehingga tubuh kita juga dapat menangkal peradangan, antara lain radang sendi.
"Kalau kita tidak yakin dengan kecukupan mengonsumsi buah dan sayur, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi suplemen. Contohnya, suplemen yang mengandung Astaxhantin yang memang sangat khas mengandung antioksidan," kata Prof. Iris. (Baca juga: Siap Beroperasi, Mal FX Sudirman Akan Terapkan New Normal)
Namun, bagi yang sudah yakin dengan konsumsi buah dan sayur, tidak apa jika tidak melengkapinya dengan suplemen. Menurut Prof. Iris, Astaxhantin sebetulnya ada di dalam tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan dan hewan tertentu, yang bisa dikonsumsi untuk memperoleh antioksidan.
Sayangnya, konsumsi sayur dan buah sehari-hari sering tidak cukup. WHO menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram per hari. Sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya konsumsi 173 gram perhari (data BPS 2016). Padahal, bila antioksidan dalam tubuh bagus, maka orang akan lebih fit, lebih bergairah, lebih bersemangat, tidak lemah dan lesu, dan sebagainya. Bahkan, antioksidan juga bagus untuk kulit.
Sebaliknya, bila kekurangan antioksidan, daya tahan tubuh akan menurun. Seperti diketahui, vitamin C juga mempengaruhi sistem imun. Artinya, tanpa vitamin, tubuh tidak bisa membentuk sistem imun yang baik. Oleh karena itu, vitamin itu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan sistem imun kita. (Sri Noviarni)
"Di India masyarakatnya sudah bisa melakukannya. Contohnya menjaga jarak ketika berbelanja," kata Dr. dr. Erlina Burhan, SpP, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dalam dalam Diskusi Online ASTHIN yang diadakan SOHO.
Sementara untuk pencegahan penularan di kendaraan umum, selain beberapa aturan yang sudah disebutkan, dr. Erlina mengingatkan agar tidak menyentuh pegangan bus/kereta, menjauhlah dari orang yang batuk/bersin, dan hindari jam sibuk. Bagi yang ingin makan di restoran, dr. Erlina sarankan untuk membawa pulang makanan yang dipesan. (Baca: Delapan Kelurahan di Depok Dinyatakan Bebas Covid-19)
Yang juga penting, sampai di rumah hindari menyentuh apapun di dalam rumah dan segera cuci tangan, segera lepas pakaian dan masukkan ke tempat cucian tertutup, segera mandi sebelum beraktivitas dalam rumah, dan menyemprot disinfektan pada alat yang dipakai (laptop, ponsel, pakaian, alas kaki).
Untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi new normal, Spesialis Alergi-imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, menganjurkan konsumsi antioksidan. Antioksidan bekerja menetralisir molekul radikal bebas di dalam tubuh. Artinya, antioksidan adalah suatu substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas (zat-zat yang dapat menimbulkan racun di dalam tubuh).
Dengan antioksidan, radikal bebas dapat ditangkal. Sehingga tubuh kita juga dapat menangkal peradangan, antara lain radang sendi.
"Kalau kita tidak yakin dengan kecukupan mengonsumsi buah dan sayur, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi suplemen. Contohnya, suplemen yang mengandung Astaxhantin yang memang sangat khas mengandung antioksidan," kata Prof. Iris. (Baca juga: Siap Beroperasi, Mal FX Sudirman Akan Terapkan New Normal)
Namun, bagi yang sudah yakin dengan konsumsi buah dan sayur, tidak apa jika tidak melengkapinya dengan suplemen. Menurut Prof. Iris, Astaxhantin sebetulnya ada di dalam tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan dan hewan tertentu, yang bisa dikonsumsi untuk memperoleh antioksidan.
Sayangnya, konsumsi sayur dan buah sehari-hari sering tidak cukup. WHO menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram per hari. Sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya konsumsi 173 gram perhari (data BPS 2016). Padahal, bila antioksidan dalam tubuh bagus, maka orang akan lebih fit, lebih bergairah, lebih bersemangat, tidak lemah dan lesu, dan sebagainya. Bahkan, antioksidan juga bagus untuk kulit.
Sebaliknya, bila kekurangan antioksidan, daya tahan tubuh akan menurun. Seperti diketahui, vitamin C juga mempengaruhi sistem imun. Artinya, tanpa vitamin, tubuh tidak bisa membentuk sistem imun yang baik. Oleh karena itu, vitamin itu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan sistem imun kita. (Sri Noviarni)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda