Chef Chandra Yudasswara Berbagi Rahasia Bagian Daging Sapi yang Nikmatnya Luar Biasa
Kamis, 10 Februari 2022 - 18:00 WIB
“Jadi, event MLA Take Over ini kita baru aktivasi di tahun kemarin mulainya. Dan kita sudah kolaborasi dengan beberapa hotel dan restoran. Intinya dari pengenalan chef take over itu kita introducing cuts beef yang berbeda-beda, utilize karakter beef yang berbeda-beda supaya nanti mereka pada khususnya bisa mengaplikasikan gitu lho.”
Dengan begitu, kata dia olahan daging sapi menjadi lebih bervariasi dalam penyajiannya. “Jadi ga boring kita bisa sama-sama bikin kreativitas baru dari bagian-bagian daging yang belum dieksplor. Aku memang men-lead ini kepada chef-chef supaya bisa lebih banyak dan terekpos dengan potongan daging yang baru, karena kan biasanya cuma sirloin, tenderloin. Nah kita explore dengan bagian-bagian lainnya.”
Acara MLA Chef Take Over ini juga bermaksud untuk mengajak para chef berkolaborasi membuat kreativitas dengan menggunakan daging Australia yang dikenal dengan kualitas daging terbaiknya.
“Mencoba untuk meningkatkan kreativitas chef-chef dan juga kita supaya bisa mencicipi masakan yang berbeda,” jelas Valeska, Chief Representative Meat and Livestock Australia (MLA) Indonesia.
Daging Australia dikenal dengan kualitas dagingnya yang penuh nutrisi dan juga bersertifikasi halal. Selain itu, daging Australia juga termasuk jenis daging yang mudah diolah. Bahkan, menurut Chef Chandra, olahan sederhana dari daging Australia menjadi favoritnya, seperti pan-seared beef yang bisa diolah hanya menggunakan pan dan tentu bisa dicoba di rumah.
Saat mengolah daging, Chef Chandra juga memberikan beberapa tips saat mengolah daging blade. Salah satunya, tips memotong daging blade yang harus sesuai dengan arahnya. Hal ini dikarenakan daging blade memiliki dua serat, sehingga harus dipotong sesuai dengan anjuran butchery, sesuai dengan alurnya. Meski demikian, mengolah daging blade juga termasuk yang mudah menurutnya.
“Sebenernya masaknya sih nggak ribet, pan fried atau pan roast even grill not much treatment dan itu udah good quality beef cuman memang kita motongnya jangan sampe alurnya itu salah. Jadi memang kalo kita udah motong di sini terus di sini ada, jadi dia ada dua serat. Jadi kalo yang kita mesti ketahuin blade ini harus bisa kita lihat mana yang kita potong sesuai dengan apa namanya anjuran butchery. Bahwa itu harus dipotong sesuai alurnya,” ungkap Chef Chandra.[VV1]
Tidak hanya itu, Chef Chandra juga memberikan tips saat mengolah daging topside yang merupakan menu olahan terakhir pada acara intimate dinner kali ini. Menurutnya, mengolah daging topside dengan cara di-pan pun bisa memberikan cita rasa yang menggugah selera.
“Hmm, dagingnya bener-bener enak, tender, juicy, perpaduan sempurna dengan yuzu sauce-nya,” ungkap Felix yang merupakan food blogger @kokokuliner saat mencicipi menu pertama, yakni Pan roasted oyster blade yuzu soyu onion leeks, Baked zuchini and Carrot cheese souffle.
Dengan begitu, kata dia olahan daging sapi menjadi lebih bervariasi dalam penyajiannya. “Jadi ga boring kita bisa sama-sama bikin kreativitas baru dari bagian-bagian daging yang belum dieksplor. Aku memang men-lead ini kepada chef-chef supaya bisa lebih banyak dan terekpos dengan potongan daging yang baru, karena kan biasanya cuma sirloin, tenderloin. Nah kita explore dengan bagian-bagian lainnya.”
Acara MLA Chef Take Over ini juga bermaksud untuk mengajak para chef berkolaborasi membuat kreativitas dengan menggunakan daging Australia yang dikenal dengan kualitas daging terbaiknya.
“Mencoba untuk meningkatkan kreativitas chef-chef dan juga kita supaya bisa mencicipi masakan yang berbeda,” jelas Valeska, Chief Representative Meat and Livestock Australia (MLA) Indonesia.
Daging Australia dikenal dengan kualitas dagingnya yang penuh nutrisi dan juga bersertifikasi halal. Selain itu, daging Australia juga termasuk jenis daging yang mudah diolah. Bahkan, menurut Chef Chandra, olahan sederhana dari daging Australia menjadi favoritnya, seperti pan-seared beef yang bisa diolah hanya menggunakan pan dan tentu bisa dicoba di rumah.
Saat mengolah daging, Chef Chandra juga memberikan beberapa tips saat mengolah daging blade. Salah satunya, tips memotong daging blade yang harus sesuai dengan arahnya. Hal ini dikarenakan daging blade memiliki dua serat, sehingga harus dipotong sesuai dengan anjuran butchery, sesuai dengan alurnya. Meski demikian, mengolah daging blade juga termasuk yang mudah menurutnya.
“Sebenernya masaknya sih nggak ribet, pan fried atau pan roast even grill not much treatment dan itu udah good quality beef cuman memang kita motongnya jangan sampe alurnya itu salah. Jadi memang kalo kita udah motong di sini terus di sini ada, jadi dia ada dua serat. Jadi kalo yang kita mesti ketahuin blade ini harus bisa kita lihat mana yang kita potong sesuai dengan apa namanya anjuran butchery. Bahwa itu harus dipotong sesuai alurnya,” ungkap Chef Chandra.[VV1]
Tidak hanya itu, Chef Chandra juga memberikan tips saat mengolah daging topside yang merupakan menu olahan terakhir pada acara intimate dinner kali ini. Menurutnya, mengolah daging topside dengan cara di-pan pun bisa memberikan cita rasa yang menggugah selera.
“Hmm, dagingnya bener-bener enak, tender, juicy, perpaduan sempurna dengan yuzu sauce-nya,” ungkap Felix yang merupakan food blogger @kokokuliner saat mencicipi menu pertama, yakni Pan roasted oyster blade yuzu soyu onion leeks, Baked zuchini and Carrot cheese souffle.
tulis komentar anda