Janda Muda Makin Menjamur di Pedesaan, Ini 4 Penyebabnya
Jum'at, 18 Februari 2022 - 06:29 WIB
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi menjadi salah satu faktor yang paling umum untuk dijadikan alasan dalam perceraian. Hal tersebut tidak bisa dibantah, karena faktor ekonomi yang buruk biasanya akan menciptakan rumah tangga yang kurang harmonis.
Faktor ekonomi ini sangat berpengaruh dalam meningkatnya angka janda muda di desa-desa. Mungkin bagi sebagian warga desa, hidup secara sederhana sudahlah cukup. Namun, ada juga sebagian yang merasa kurang ketika kebutuhan sehari-harinya tidak terpenuhi. Hal tersebut yang menyulut pertengkaran antara suami dan istri, lalu berakhir dengan perceraian.
Faktor ekonomi yang buruk diperparah dengan keadaan pandemi corona yang saat ini masih melanda. Banyak suami yang kehilangan mata pencaharian. Mereka di PHK, usaha mereka bangkrut, dan berbagai alasan lain menyebabkan suami tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan juga cukup berpengaruh pada peningkatan angka janda muda di desa-desa. Hal ini biasanya terjadi karena sang suami telah meninggal dunia dan menjadikan istrinya berstatus janda.
Selain itu, ada juga faktor tentang kondisi kesehatan buruk yang dialami seorang suami atau istri menjadikan salah satu di antara mereka memilih untuk berpisah. Sebagai contoh, hal ini terjadi ketika suami merasa lelah untuk merawat istrinya yang sakit-sakitan, sehingga jalan pintas yang dicarinya hanyalah melalui perceraian.
4. Faktor Ditinggalkan Suami
Faktor terakhir yang menyebabkan meningkatnya angka janda muda di desa adalah ditinggalkan suami. Ini sering terjadi ketika suami istri tersebut sudah tidak memiliki rasa cinta dan hubungan yang harmonis. Hal tersebut membuat suami memilih wanita lain dan meninggalkan istrinya.
Selain itu, biasanya alasan suami yang tega meninggalkan istrinya adalah karena utang. Sehingga si suami kabur dan meninggalkan istrinya menjadi seorang janda.
Faktor ekonomi menjadi salah satu faktor yang paling umum untuk dijadikan alasan dalam perceraian. Hal tersebut tidak bisa dibantah, karena faktor ekonomi yang buruk biasanya akan menciptakan rumah tangga yang kurang harmonis.
Faktor ekonomi ini sangat berpengaruh dalam meningkatnya angka janda muda di desa-desa. Mungkin bagi sebagian warga desa, hidup secara sederhana sudahlah cukup. Namun, ada juga sebagian yang merasa kurang ketika kebutuhan sehari-harinya tidak terpenuhi. Hal tersebut yang menyulut pertengkaran antara suami dan istri, lalu berakhir dengan perceraian.
Faktor ekonomi yang buruk diperparah dengan keadaan pandemi corona yang saat ini masih melanda. Banyak suami yang kehilangan mata pencaharian. Mereka di PHK, usaha mereka bangkrut, dan berbagai alasan lain menyebabkan suami tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan juga cukup berpengaruh pada peningkatan angka janda muda di desa-desa. Hal ini biasanya terjadi karena sang suami telah meninggal dunia dan menjadikan istrinya berstatus janda.
Selain itu, ada juga faktor tentang kondisi kesehatan buruk yang dialami seorang suami atau istri menjadikan salah satu di antara mereka memilih untuk berpisah. Sebagai contoh, hal ini terjadi ketika suami merasa lelah untuk merawat istrinya yang sakit-sakitan, sehingga jalan pintas yang dicarinya hanyalah melalui perceraian.
4. Faktor Ditinggalkan Suami
Faktor terakhir yang menyebabkan meningkatnya angka janda muda di desa adalah ditinggalkan suami. Ini sering terjadi ketika suami istri tersebut sudah tidak memiliki rasa cinta dan hubungan yang harmonis. Hal tersebut membuat suami memilih wanita lain dan meninggalkan istrinya.
Selain itu, biasanya alasan suami yang tega meninggalkan istrinya adalah karena utang. Sehingga si suami kabur dan meninggalkan istrinya menjadi seorang janda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda