Lewat Startalks M20 Suarakan Kesejahteraan, Hak Intelektual hingga Konser Ramah Lingkungan

Jum'at, 30 September 2022 - 19:24 WIB
Kegiatan bertajuk ‘StarsTalk’ ini merupakan pre event pertama dari rangkaian event Music 20 (M20), yang menjadi bagian dari event Presidensi G20. Foto/Ist
JAKARTA - Sejumlah musisi lintas genre dan generasi Tanah Air akan berdiskusi membahas berbagai isu di dunia musik serta isu prioritas yang menjadi fokus pembahasan Presidensi G20 . Kegiatan bertajuk ‘StarsTalk’ ini merupakan pre event pertama dari rangkaian event Music 20 (M20), yang menjadi bagian dari event Presidensi G20. Sebagaimana diketahui, Indonesia tahun ini menjadi Ketua dan tuan rumah forum internasional Presidensi G20, yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan.

Ketua Komite Pelaksana Music 20 Tantowi Yahya menjelaskan, rangkaian acara M20 terdiri dari tiga kegiatan. Pertama, seminar pre event ‘StarsTalk’ yang diadakan hari ini (30 September 2022). Seminar ini berlangsung secara virtual dan bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat melalui YouTube live stream atau registrasi online di http://bit.ly/m20StarsTalk.

Dalam Starstalks akan membahas isu prioritas dari G20 melalui musik, mulai dari hak intelektual, keberlangsungan industri musik yang adil dan inklusif, transformasi digital berkelanjutan dalam industri musik, hingga konser ramah lingkungan dan kesejahteraan pekerja kreatif.

Adapun sejumlah musisi kenamaan Tanah Air pun akan terlibat, antara lain Anggun C. Sasmi, Iwan Fals, Tulus, Yura Yunita, Irfan Aulia, Addie MS hingga Jovial Da Lopez. Pre event kedua akan berlangsung pada 14 Oktober 2022, yang merupakan konferensi pertama dari perwakilan negara-negara G20 dan sembilan negara undangan.





Konferensi pre event kedua ini, para musisi termasuk komunitas music akan membahas kekuatan musik sebagai platform untuk mendorong perdamaian, perubahan iklim, dan transisi energi yang adil. “Puncaknya adalah M20 Summit pada 31 Oktober 2022. Kegiatan ini bakal diikuti oleh perwakilan negara-negara G20 yang hadir di KTT. Produknya adalah pernyataan bersama mengenai isu-isu prioritas yang jadi sorotan,” kata Tantowi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Jumat (30/9/2022) sore.

Kakak kandung master game Helmi Yahya ini menambahkan, inklusivitas dalam musik di era streaming saat ini, memiliki dua sisi mata pisau yang berbeda. Era ini memudahkan musisi generasi muda mengekspresikan karya dengan lebih mudah di sosial media secara instan. Namun, kesejahteraan para musisi semakin tidak terperhatikan dan bias karena persaingan yang begitu luas. “Inilah yang melatarbelakangi hadirnya Music 20. Kami mendorong transformasi digital di industri musik yang adil dan inklusif,” ujarnya.

Anggun C. Sasmi, salah satu musisi yang terlibat ambil bagian dalam M20 menambahkan, di era digital saat ini musisi membutuhkan keadilan dan transparansi dari platform penyedia layanan streaming seperti Youtube. Platform streaming bisa membuat agreement dengan pihak iklan atau sponsor.

“Kami sebagai seniman tidak pernah tahu dan tidak memiliki akses untuk mengetahui berapa pendapatan sebenarnya yang diperoleh oleh platform streaming dari sponsor. Yang jelas pendapatan si artis sangat kecil. Di sinilah dibutuhkan adanya fairness dan mekanisme yang saling menguntungkan sehingga musisi bisa terus berkarya,” kata Anggun.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More