Demi Bahagiakan Pasangan, Banyak Wanita Lakukan Fake Orgasm, dr. Boyke: Itu Kekerasan Seks
Selasa, 18 Oktober 2022 - 07:45 WIB
JAKARTA - Kenikmatan dalam berhubungan seks dipengaruhi oleh dua orang sebagai pasangan. Baik pria maupun wanita memiliki peran masing-masing agar kegiatan seks berjalan normal. Namun, ternyata masih banyak pasangan yang memiliki masalah dalam berhubungan seks.
Seksolog dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, mengungkapkan, masalah seks yang kerap terjadi dan banyak ditemukan antara lain disfungsi ereksi, kehilangan gairah, hingga sulit orgasme yang banyak dialami wanita.
“Kasus yang cukup banyak itu, kalau pada pria biasanya disfungsi ereksi, kalau perempuan biasanya kehilangan gairah pada pasangannya, sama juga susah orgasme,” ujar dr. Boyke, dilansir dari kanal YouTube Vindes, Selasa (18/10/2022).
Faktanya, menurut sebuah studi, 2 dari 3 wanita di Indonesia kerap memiliki masalah kesulitan orgasme saat berhubungan seks. Dibanding pria, bisa dibilang wanita lebih sulit orgasme atau mencapai puncak kenikmatan saat berhubungan seks.
Alih-alih mendapatkan kepuasan, lanjut dr. Boyke, pada kebanyakan kasus wanita justru lebih memilih melakukan fake orgasm atau orgasme palsu demi memuaskan atau tidak mengecewakan pasangan.
Padahal, menurut dr. Boyke, wanita atau pasangan yang tidak merasakan orgasme berarti tidak menikmati hubungan seks, dan bahkan masuk dalam kategori kekerasan seksual.
Seksolog dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, mengungkapkan, masalah seks yang kerap terjadi dan banyak ditemukan antara lain disfungsi ereksi, kehilangan gairah, hingga sulit orgasme yang banyak dialami wanita.
“Kasus yang cukup banyak itu, kalau pada pria biasanya disfungsi ereksi, kalau perempuan biasanya kehilangan gairah pada pasangannya, sama juga susah orgasme,” ujar dr. Boyke, dilansir dari kanal YouTube Vindes, Selasa (18/10/2022).
Faktanya, menurut sebuah studi, 2 dari 3 wanita di Indonesia kerap memiliki masalah kesulitan orgasme saat berhubungan seks. Dibanding pria, bisa dibilang wanita lebih sulit orgasme atau mencapai puncak kenikmatan saat berhubungan seks.
Alih-alih mendapatkan kepuasan, lanjut dr. Boyke, pada kebanyakan kasus wanita justru lebih memilih melakukan fake orgasm atau orgasme palsu demi memuaskan atau tidak mengecewakan pasangan.
Padahal, menurut dr. Boyke, wanita atau pasangan yang tidak merasakan orgasme berarti tidak menikmati hubungan seks, dan bahkan masuk dalam kategori kekerasan seksual.
tulis komentar anda