Ahli Pastikan Informasi Covid-19 Bisa Sembuh dengan Aspirin Adalah Hoaks
Kamis, 24 November 2022 - 14:34 WIB
"Informasi seperti ini sebetulnya sudah ramai menjelang akhir 2020. Tapi, ini ternyata sudah dimodifikasi sama yang bikin kabar hoaks, ditambah dan dikurangi. Padahal, intinya sama yaitu kabar hoaks," tuturnya.
Soal pengentalan darah yang terjadi pada penderita Covid-19, dr. Dicky tak menampik itu memang terjadi. Tapi, tidak semua pasien Covid-19 mengalami kondisi tersebut.
"Riset membuktikan bahwa penderita Covid-19 akan mengalami pengentalan darah yang bisa berpotensi fatal, yaitu mematikan karena pasien bisa saja mengalami emboli paru, terjadi sumbatan di jantung termasuk stroke," jelas dia.
Epidemiolog Griffith University Australia itu pun menerangkan bahwa kondisi pengentalan darah risikonya bisa dikurangi dengan vaksinasi dan terapi yang cepat.
"Artinya, temuan kasus yang cepat menjadi penting dan proteksi vaksin juga penting mencegah pengentalan darah tersebut," kata dia.
Dalam penjelasannya, dr. Dicky juga menyinggung soal obat aspirin yang diklaim dalam kabar hoaks itu sebagai obat Covid-19. Padahal, konsumsi aspirin yang tidak tepat malah berisiko bahayakan kesehatan.
"Hati-hati, tidak semua pasien dan penyintas Covid-19 yang mengonsumsi aspirin itu sembuh. Hati-hati, aspirin juga punya efek samping, salah satunya bisa terjadi perdarahan. Karena itu, penggunaannya harus berdasar saran dokter," ungkap dr. Dicky.
"Jadi, bisa ditegaskan sekali lagi bahwa informasi yang menyatakan Covid-19 itu bukan virus dan bisa sembuh dengan aspirin itu kabar hoaks. Jangan disebarkan lagi, ya," sambungnya.
Soal pengentalan darah yang terjadi pada penderita Covid-19, dr. Dicky tak menampik itu memang terjadi. Tapi, tidak semua pasien Covid-19 mengalami kondisi tersebut.
"Riset membuktikan bahwa penderita Covid-19 akan mengalami pengentalan darah yang bisa berpotensi fatal, yaitu mematikan karena pasien bisa saja mengalami emboli paru, terjadi sumbatan di jantung termasuk stroke," jelas dia.
Epidemiolog Griffith University Australia itu pun menerangkan bahwa kondisi pengentalan darah risikonya bisa dikurangi dengan vaksinasi dan terapi yang cepat.
"Artinya, temuan kasus yang cepat menjadi penting dan proteksi vaksin juga penting mencegah pengentalan darah tersebut," kata dia.
Dalam penjelasannya, dr. Dicky juga menyinggung soal obat aspirin yang diklaim dalam kabar hoaks itu sebagai obat Covid-19. Padahal, konsumsi aspirin yang tidak tepat malah berisiko bahayakan kesehatan.
"Hati-hati, tidak semua pasien dan penyintas Covid-19 yang mengonsumsi aspirin itu sembuh. Hati-hati, aspirin juga punya efek samping, salah satunya bisa terjadi perdarahan. Karena itu, penggunaannya harus berdasar saran dokter," ungkap dr. Dicky.
"Jadi, bisa ditegaskan sekali lagi bahwa informasi yang menyatakan Covid-19 itu bukan virus dan bisa sembuh dengan aspirin itu kabar hoaks. Jangan disebarkan lagi, ya," sambungnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda