5 Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Sinusitis yang Perlu Diketahui, Jangan Keliru!
Jum'at, 06 Januari 2023 - 20:55 WIB
Dalam kebanyakan kasus, bakteri yang jadi penyebab sinusitis adalah Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis.
Untuk menghindarinya sebaiknya jaga daya tahan tubuh, jaga higienitas, rajin cuci tangan dan gunakan masker jika sedang flu atau daya tahan tubuh sedang menurun.
2. Mitos bahwa lendir yang berwarna hijau atau kuning pasti disebabkan oleh infeksi bakteri
Banyak yang beranggapan bahwa cairan lendir dari hidung yang berwarna hijau atau kuning merupakan salah satu tanda umum infeksi sinus. Padahal sebenarnya perubahan warna lendir ini disebabkan oleh kematian sel darah putih yang berhasil melawan infeksi.
Jadi, warna dari cairan lendir tidak dapat mengindikasikan apakah suatu infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus. Namun, apabila infeksi yang dialami berlangsung semakin lama, kemungkinan perubahan warna lendir tersebut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.
3. Mitos bahwa semua sinusitis membutuhkan antibiotik
Mitos ini juga sering beredar di kalangan penderita penyakit sinus. Padahal, faktanya tidak semua infeksi sinusitis membutuhkan antibiotik. Infeksi sinus yang baru terjadi pada umumnya 98 persen disebabkan oleh virus.
Karena itu, penggunaan antibiotik tidak dianjurkan. Beberapa panduan menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik hanya diberikan pada sinusitis yang terjadi lebih dari 10 hari.
Jika disebabkan oleh infeksi virus, terapi yang diberikan biasanya hampir sama dengan terapi influenza.
Sedangkan untuk sinusitis kronis, biasanya dibutuhkan tindakan yang lebih invasif seperti drainase untuk memperlancar aliran lendir atau operasi.
Untuk menghindarinya sebaiknya jaga daya tahan tubuh, jaga higienitas, rajin cuci tangan dan gunakan masker jika sedang flu atau daya tahan tubuh sedang menurun.
2. Mitos bahwa lendir yang berwarna hijau atau kuning pasti disebabkan oleh infeksi bakteri
Banyak yang beranggapan bahwa cairan lendir dari hidung yang berwarna hijau atau kuning merupakan salah satu tanda umum infeksi sinus. Padahal sebenarnya perubahan warna lendir ini disebabkan oleh kematian sel darah putih yang berhasil melawan infeksi.
Jadi, warna dari cairan lendir tidak dapat mengindikasikan apakah suatu infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus. Namun, apabila infeksi yang dialami berlangsung semakin lama, kemungkinan perubahan warna lendir tersebut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.
3. Mitos bahwa semua sinusitis membutuhkan antibiotik
Mitos ini juga sering beredar di kalangan penderita penyakit sinus. Padahal, faktanya tidak semua infeksi sinusitis membutuhkan antibiotik. Infeksi sinus yang baru terjadi pada umumnya 98 persen disebabkan oleh virus.
Karena itu, penggunaan antibiotik tidak dianjurkan. Beberapa panduan menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik hanya diberikan pada sinusitis yang terjadi lebih dari 10 hari.
Jika disebabkan oleh infeksi virus, terapi yang diberikan biasanya hampir sama dengan terapi influenza.
Sedangkan untuk sinusitis kronis, biasanya dibutuhkan tindakan yang lebih invasif seperti drainase untuk memperlancar aliran lendir atau operasi.
tulis komentar anda