Sikap Amanah Petugas Cleaning Service Stasiun Tugu Jogja Berbuah Hadiah Umroh
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Sudaryanto, cleaning service Stasiun KAI Tugu Jogja yang menyerahkan tas temuannya berisi uang Rp44.108.000 serta sebuah handphone di area cetak tiket baru ke Pos Pengamanan pada 21 Januari lalu, dihadiahi umroh oleh Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian.
Ary yang salut dengan kejujuran petugas kebersihan Kereta Api Indonesia (KAI) itu menyebut bahwa Sudaryanto telah mengimplementasikan salah satu values BUMN AKHLAK yaitu Amanah atau kejujuran yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan diperluas Presiden Joko Widodo dengan Ber-AKHLAK untuk ASN.
"Saya serahkan hadiah umroh kepada Pak Sudaryanto bersama istrinya karena sudah mengimplementasikan salah satu values BUMN yaitu Amanah (kejujuran). Semoga ber-AKHLAK menjadi karakter bangsa kelak, dan Indonesia Emas 2045 saya yakin bisa terwujud," ujar Ary Ginanjar saat penyerahan hadiah di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada Selasa (31/1/2023).
"Izinkan kami atas nama masyarakat Indonesia, atas nama 1,8 juta alumni ESQ dan ACT Consulting International memberikan penghargaan berupa hadiah umroh untuk Pak Sudaryanto bersama istri," terangnya.
Ia menilai bahwa yang dilakukan oleh Sudaryanto merupakan berita gembira berkat implementasi ber-AKHLAK yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi dan diimplementasikan oleh BUMN termasuk dalam hal ini PT KAI.
"Semoga apa yang dilakukan oleh KAI ini menjadi core values untuk KAI, untuk BUMN, untuk Bapak Presiden yang telah meluncurkan BerAKHLAK sehingga ini menjadi berita gembira," imbuh Ary.
Ary sempat menganggap kejujuran hanya ada di Kereta Api Shinkansen di Jepang. Namun ia menuturkan bahwa ternyata kejujuran juga sudah ditemukan di Kereta Api Indonesia. Untuk itu, ia pun memberikan apresiasi kepada Direktur Utama PT KAI yang sudah berhasil membangun core values AKHLAK di lingkup KAI.
"Ini adalah bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Sudaryanto di bawah pimpinan Pak Dirut komitmennya untuk membangun AKHLAK sangat luar biasa," jelasnya.
Ary Ginanjar yang merupakan penulis buku AKHLAK BUMN bersama Erick Thohir tersebut mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang menggunakan fasilitas KAI untuk tidak menilai seseorang ketika berbuat kesalahan, namun lihat juga ketika melakukan kebaikan.
"Jangan hanya menilai seseorang itu ketika ia berbuat kesalahan saja. Namun tolong temukan ketika orang tersebut berbuat kebaikan. Dan Pak Sudaryanto telah melakukan kebaikan," tuturnya.
Atas kebaikan yang dilakukan Sudaryanto tersebut, Ary juga memberikan beasiswa penuh hingga lulus sarjana di ESQ Business School untuk anak Sudaryanto yang masih berusia 8 tahun. Anak tersebut bernama Fino.
"Kamu nanti kalau sudah besar, akan kuliah S-1 gratis sampai jadi sarjana. Harapannya kamu bisa seperti Dirut KAI Pak Didiek saat sudah dewasa nanti, jadi penerusnya ya. Mudah-mudahan ini menjadi pahlawannya KAI dan jadi pahlawannya AKHLAK," ucap Ary.
Sudaryanto sangat terharu mendengar paparan dan terima hadiah dari Ary Ginanjar.
"Saya tidak ambil uang beserta isinya karena saya tahu bahwa itu bukanlah milik saya. Saya harus kembalikan kepada pemiliknya. Sudah tertanam dalam hati saya untuk selalu jadi orang yang baik dan jujur," tutur Sudaryanto.
Sudaryanto bersama anak dan istri kembali mendapatkan rezeki yang tak terkira. Pasalnya Dirut KAI juga turut serta memberikan penghargaan kepada Sudaryanto berupa piagam, tiket naik kereta api dengan gratis, serta emas.
Dalam kesempatan itu, Dirut KAI mengucapkan terima kasih kepada Ary Ginanjar beserta tim yang telah memberikan penghargaan kepada salah satu pegawai di PT KAI.
"Apa yang disampaikan Pak Ary itu merupakan perwujudan implementasi core values atau nilai-nilai dasar perusahaan yang dicanangkan oleh Pak Erick Thohir yaitu AKHLAK. Ketika para insan KAI sudah ber-AKHLAK maka kejujuran itu pasti ditemukan dalam setiap individu maupun lingkupnya," ujar Didiek.
Didiek berharap penerapan core values dilakukan dengan disiplin dan konsisten oleh seluruh jajarannya. "Dengan mengimplementasikan core values AKHLAK tersebut, KAI bisa menghadirkan transportasi pilihan masyarakat yang berkelanjutan," tutupnya.
Ary yang salut dengan kejujuran petugas kebersihan Kereta Api Indonesia (KAI) itu menyebut bahwa Sudaryanto telah mengimplementasikan salah satu values BUMN AKHLAK yaitu Amanah atau kejujuran yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan diperluas Presiden Joko Widodo dengan Ber-AKHLAK untuk ASN.
"Saya serahkan hadiah umroh kepada Pak Sudaryanto bersama istrinya karena sudah mengimplementasikan salah satu values BUMN yaitu Amanah (kejujuran). Semoga ber-AKHLAK menjadi karakter bangsa kelak, dan Indonesia Emas 2045 saya yakin bisa terwujud," ujar Ary Ginanjar saat penyerahan hadiah di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada Selasa (31/1/2023).
"Izinkan kami atas nama masyarakat Indonesia, atas nama 1,8 juta alumni ESQ dan ACT Consulting International memberikan penghargaan berupa hadiah umroh untuk Pak Sudaryanto bersama istri," terangnya.
Ia menilai bahwa yang dilakukan oleh Sudaryanto merupakan berita gembira berkat implementasi ber-AKHLAK yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi dan diimplementasikan oleh BUMN termasuk dalam hal ini PT KAI.
"Semoga apa yang dilakukan oleh KAI ini menjadi core values untuk KAI, untuk BUMN, untuk Bapak Presiden yang telah meluncurkan BerAKHLAK sehingga ini menjadi berita gembira," imbuh Ary.
Ary sempat menganggap kejujuran hanya ada di Kereta Api Shinkansen di Jepang. Namun ia menuturkan bahwa ternyata kejujuran juga sudah ditemukan di Kereta Api Indonesia. Untuk itu, ia pun memberikan apresiasi kepada Direktur Utama PT KAI yang sudah berhasil membangun core values AKHLAK di lingkup KAI.
"Ini adalah bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Sudaryanto di bawah pimpinan Pak Dirut komitmennya untuk membangun AKHLAK sangat luar biasa," jelasnya.
Ary Ginanjar yang merupakan penulis buku AKHLAK BUMN bersama Erick Thohir tersebut mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang menggunakan fasilitas KAI untuk tidak menilai seseorang ketika berbuat kesalahan, namun lihat juga ketika melakukan kebaikan.
"Jangan hanya menilai seseorang itu ketika ia berbuat kesalahan saja. Namun tolong temukan ketika orang tersebut berbuat kebaikan. Dan Pak Sudaryanto telah melakukan kebaikan," tuturnya.
Atas kebaikan yang dilakukan Sudaryanto tersebut, Ary juga memberikan beasiswa penuh hingga lulus sarjana di ESQ Business School untuk anak Sudaryanto yang masih berusia 8 tahun. Anak tersebut bernama Fino.
"Kamu nanti kalau sudah besar, akan kuliah S-1 gratis sampai jadi sarjana. Harapannya kamu bisa seperti Dirut KAI Pak Didiek saat sudah dewasa nanti, jadi penerusnya ya. Mudah-mudahan ini menjadi pahlawannya KAI dan jadi pahlawannya AKHLAK," ucap Ary.
Sudaryanto sangat terharu mendengar paparan dan terima hadiah dari Ary Ginanjar.
"Saya tidak ambil uang beserta isinya karena saya tahu bahwa itu bukanlah milik saya. Saya harus kembalikan kepada pemiliknya. Sudah tertanam dalam hati saya untuk selalu jadi orang yang baik dan jujur," tutur Sudaryanto.
Sudaryanto bersama anak dan istri kembali mendapatkan rezeki yang tak terkira. Pasalnya Dirut KAI juga turut serta memberikan penghargaan kepada Sudaryanto berupa piagam, tiket naik kereta api dengan gratis, serta emas.
Dalam kesempatan itu, Dirut KAI mengucapkan terima kasih kepada Ary Ginanjar beserta tim yang telah memberikan penghargaan kepada salah satu pegawai di PT KAI.
"Apa yang disampaikan Pak Ary itu merupakan perwujudan implementasi core values atau nilai-nilai dasar perusahaan yang dicanangkan oleh Pak Erick Thohir yaitu AKHLAK. Ketika para insan KAI sudah ber-AKHLAK maka kejujuran itu pasti ditemukan dalam setiap individu maupun lingkupnya," ujar Didiek.
Didiek berharap penerapan core values dilakukan dengan disiplin dan konsisten oleh seluruh jajarannya. "Dengan mengimplementasikan core values AKHLAK tersebut, KAI bisa menghadirkan transportasi pilihan masyarakat yang berkelanjutan," tutupnya.
(tsa)