Di Mana Dapat Menemukan Bunga Edelweis di Indonesia? Ini Lokasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bunga edelweis merupakan tanaman yang begitu menarik perhatian banyak orang. Pasalnya, bunga yang memiliki nama latin Anaphalis Javanica ini merupakan salah satu tumbuhan langka dan dilindungi.
Beberapa cerita tentang bunga edelweis sering seliweran di media sosial. Keindahannya tak jarang membuat masyarakat ingin memetiknya. Namun, aksi tersebut sangat dilarang.
Bicara soal tanaman yang dilindungi, hal tersebut tertulis dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya masih mengatur larangan memetik edelweis. Mereka yang melanggar tentu akan terkena sanksi hukuman.
Sementara itu, bunga edelweis biasa dijumpai di sejumlah gunung dan memiliki daya tarik tersendiri. Tanaman yang biasa disebut bunga abadi itu terlihat sangat indah, terlebih di momen saat bunga tersebut akan mekar.
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (11/3/2023) bunga edelweis sering dijumpai para pendaki saat berada di puncak gunung. Bunga tersebut terlihat indah dengan warna kekuningan dan kelopaknya yang berwarna putih.
Sebagai informasi, bunga ini ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt. Georg menemukan bunga ini ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat pada 1819.
Jika ingin melihat bunga edelweis, Anda bisa mengunjungi beberapa lokasi pegunungan yang ada di Indonesia. Biasanya, bunga ini tumbuh di Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Papandayan, Gunung Gede Pangrango, dan Gunung Rinjani.
Di sana, Anda bisa menikmati indahnya bunga edelweis yang memesona dan memanjakan mata. Apalagi jika Anda mengunjungi Gunung Lawu dan Gunung Rinjani. Di lokasi tersebut terdapat hamparan bunga edelweis hingga bisa menemukannya di sepanjang jalur.
Adapun waktu terbaik untuk melihat bunga edelweis adalah tepat saat mekar yakni April-Agustus. Namun, tetap perlu diingatkan bahwa populasi bunga ini sudah menipis dan dilindungi. Sehingga Anda hanya bisa mengagumi dan tidak boleh memetiknya.
Beberapa cerita tentang bunga edelweis sering seliweran di media sosial. Keindahannya tak jarang membuat masyarakat ingin memetiknya. Namun, aksi tersebut sangat dilarang.
Bicara soal tanaman yang dilindungi, hal tersebut tertulis dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya masih mengatur larangan memetik edelweis. Mereka yang melanggar tentu akan terkena sanksi hukuman.
Sementara itu, bunga edelweis biasa dijumpai di sejumlah gunung dan memiliki daya tarik tersendiri. Tanaman yang biasa disebut bunga abadi itu terlihat sangat indah, terlebih di momen saat bunga tersebut akan mekar.
Baca Juga
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (11/3/2023) bunga edelweis sering dijumpai para pendaki saat berada di puncak gunung. Bunga tersebut terlihat indah dengan warna kekuningan dan kelopaknya yang berwarna putih.
Sebagai informasi, bunga ini ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt. Georg menemukan bunga ini ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat pada 1819.
Jika ingin melihat bunga edelweis, Anda bisa mengunjungi beberapa lokasi pegunungan yang ada di Indonesia. Biasanya, bunga ini tumbuh di Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Papandayan, Gunung Gede Pangrango, dan Gunung Rinjani.
Di sana, Anda bisa menikmati indahnya bunga edelweis yang memesona dan memanjakan mata. Apalagi jika Anda mengunjungi Gunung Lawu dan Gunung Rinjani. Di lokasi tersebut terdapat hamparan bunga edelweis hingga bisa menemukannya di sepanjang jalur.
Adapun waktu terbaik untuk melihat bunga edelweis adalah tepat saat mekar yakni April-Agustus. Namun, tetap perlu diingatkan bahwa populasi bunga ini sudah menipis dan dilindungi. Sehingga Anda hanya bisa mengagumi dan tidak boleh memetiknya.
(dra)