Tips Tetap Sehat dan Tidak Mudah Lemas saat Menjalani Ibadah Puasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Umat muslim sangatdisarankan untuk menjaga kebutuhan cairan dalam tubuh selama menjalani ibadah puasa Ramadan. Langkah ini perlu diperhatikan agar tubuh tidak mudah lemas.
Sebagaimana diungkapkan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro , kebutuhan air minum tidak dapat dilakukan dalam satu waktu, akan tetapi berkala.
"Waktu yang paling gampang pada saat puasa adalah perhitungannya 8 gelas, yaitu 1 gelas setelah kita bangun tidur, 1 gelas menuju kita sahur, 2 gelas saat sahur. Terus waktu buka dan tarawih sampai mau tidur sudah bisa 8 gelas," terang dr. Reisa dalam Siaran Sehat, dikutip Kamis (30/3/2023).
Bukan hanya air putih, cairan tubuh juga bisa diperoleh dari minuman lainnya. Meskipun begitu, dr. Reisa menyarankan untuk memilih menu yang sehat.
"Kebutuhan kita orang Indonesia kurang lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas minum sehari. Jadi kebutuhan air itu bukan hanya dari air mineral, tapi juga dari sumber lainnya biar enggak jenuh, bisa dari susu, jus buah atau makanan berkuah, tapi kebutuhan cairan itu harus masuk," paparnya.
Selain asupan air minum, dr. Reisa juga mengingatkan agar menghindari buka puasa dengan menyantap makanan besar atau berat. Karena hal tersebut akan menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan.
"Ketika berbuka puasa jangan langsung makan makanan berat, jadi sebaiknya dijeda dulu. Tujuannya agar tidak mual, sakit perut atau nggak enak pencernaannya," ungkapnya.
"Makan langsung banyak ternyata gula darahnya juga bisa meningkat, bisa ganggu kita melanjutkan aktivitas jadi tidak bersemangat atau mudah ngantuk," lanjut dr. Reisa.
Dan yang tidak kalah penting, dr. Reisa juga berharap masyarakat tetap memenuhi vaksinasi Covid-19, terutama booster.
"Alhamdulilah bahwa kondisinya sudah terkendali, tapi kita semua harus kembali mengoptimalkan melakukan vaksinasi booster. Kan sudah ada fatwa MUI kalau vaksinasi Covid-19 pada saat puasa tidak membatalkan puasa," terangnya.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Sebagaimana diungkapkan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro , kebutuhan air minum tidak dapat dilakukan dalam satu waktu, akan tetapi berkala.
"Waktu yang paling gampang pada saat puasa adalah perhitungannya 8 gelas, yaitu 1 gelas setelah kita bangun tidur, 1 gelas menuju kita sahur, 2 gelas saat sahur. Terus waktu buka dan tarawih sampai mau tidur sudah bisa 8 gelas," terang dr. Reisa dalam Siaran Sehat, dikutip Kamis (30/3/2023).
Baca Juga
Bukan hanya air putih, cairan tubuh juga bisa diperoleh dari minuman lainnya. Meskipun begitu, dr. Reisa menyarankan untuk memilih menu yang sehat.
"Kebutuhan kita orang Indonesia kurang lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas minum sehari. Jadi kebutuhan air itu bukan hanya dari air mineral, tapi juga dari sumber lainnya biar enggak jenuh, bisa dari susu, jus buah atau makanan berkuah, tapi kebutuhan cairan itu harus masuk," paparnya.
Selain asupan air minum, dr. Reisa juga mengingatkan agar menghindari buka puasa dengan menyantap makanan besar atau berat. Karena hal tersebut akan menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan.
"Ketika berbuka puasa jangan langsung makan makanan berat, jadi sebaiknya dijeda dulu. Tujuannya agar tidak mual, sakit perut atau nggak enak pencernaannya," ungkapnya.
"Makan langsung banyak ternyata gula darahnya juga bisa meningkat, bisa ganggu kita melanjutkan aktivitas jadi tidak bersemangat atau mudah ngantuk," lanjut dr. Reisa.
Dan yang tidak kalah penting, dr. Reisa juga berharap masyarakat tetap memenuhi vaksinasi Covid-19, terutama booster.
"Alhamdulilah bahwa kondisinya sudah terkendali, tapi kita semua harus kembali mengoptimalkan melakukan vaksinasi booster. Kan sudah ada fatwa MUI kalau vaksinasi Covid-19 pada saat puasa tidak membatalkan puasa," terangnya.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(nug)