Kontribusi Pelaku Industri Percetakan Digital dalam Mengubah Limbah Jadi Berkah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konsep berkelanjutan tengah digalakkan di banyak sektor. Salah satu industri percetakan digital.
Adalah Wellen Print yang telah melakukan hal itu. Sebagai pelaku industri percetakan digital yang berproduksi secara berkelanjutan, Wellen Print mengelola limbah produksi dengan melakukan pencegahan, daur ulang, dan penggunaan kembali sehingga tidak berdampak signifikan bagi lingkungan.
“Untuk menjalani kewajiban industri dalam menangani limbah dengan tepat, kami bekerja sama dengan pihak ketiga agar limbah bisa diolah dengan pemberdayaan masyarakat di daerah Sepatan, Tangerang. Kemudian hasil olahannya bisa dijual untuk kehidupan sehari-hari mereka,” kata Pemilik Wellen Print David Wellen dalam keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).
Menurut David, langkah itu seiring dengan Agenda SDGs 2030 atau pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah bagi para pelaku industri.
“Sejak dulu, Wellen Print telah mengedukasi karyawan agar mereka juga berkontribusi dalam meminimalisir limbah percetakan dan pengelolaannya di dalam lokasi produksi Wellen sehingga bisa diserahkan ke pihak ketiga,” kata David lagi.
Senada dengan David, Hasanudin selaku pengurus CV yang bekerja sama dengan Wellen Print, yakni Alfina Jaya Makmur (AJM), mengatakan bahwa Wellen Print selalu rutin memberikan limbah percetakan yang bisa didaur ulang sekitar dua sampai tiga truk setiap minggu.
“Setelah limbahnya diberikan, Wellen Print juga memberdayakan masyarakat Sepatan, Tangerang, untuk mengolah limbah tersebut menjadi barang seperti paralon, karpet, serta barang-barang lain yang bisa dijual dan keuntungannya untuk menambah penghasilan warga,” kata Hasanudin.
Hasanudin menjelaskan, limbah dari Wellen Print biasanya melalui proses yang cukup panjang seperti memilah sampah mana yang bisa didaur ulang, kemudian limbah padat tersebut dilebur menjadi biji plastik.
“Setelah menjadi biji-bijian, maka dimasukkan ke mesin dan diolah dengan bahan-bahan lain sehingga bisa menjadi barang yang bisa dipakai,” terangnya.
Produk dari limbah Wellen Print ini, kata Hasanudin, bisa bernilai tambah ekonomi dan memberikan peluang kerja baru bagi mereka serta meminimalisir pencemaran lingkungan.
Lihat Juga: Rheem Perkuat Komitmen untuk Jaga Keberlanjutan lewat Rangkaian Produk Inovatif dan Ramah Lingkungan
Adalah Wellen Print yang telah melakukan hal itu. Sebagai pelaku industri percetakan digital yang berproduksi secara berkelanjutan, Wellen Print mengelola limbah produksi dengan melakukan pencegahan, daur ulang, dan penggunaan kembali sehingga tidak berdampak signifikan bagi lingkungan.
“Untuk menjalani kewajiban industri dalam menangani limbah dengan tepat, kami bekerja sama dengan pihak ketiga agar limbah bisa diolah dengan pemberdayaan masyarakat di daerah Sepatan, Tangerang. Kemudian hasil olahannya bisa dijual untuk kehidupan sehari-hari mereka,” kata Pemilik Wellen Print David Wellen dalam keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).
Menurut David, langkah itu seiring dengan Agenda SDGs 2030 atau pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah bagi para pelaku industri.
“Sejak dulu, Wellen Print telah mengedukasi karyawan agar mereka juga berkontribusi dalam meminimalisir limbah percetakan dan pengelolaannya di dalam lokasi produksi Wellen sehingga bisa diserahkan ke pihak ketiga,” kata David lagi.
Senada dengan David, Hasanudin selaku pengurus CV yang bekerja sama dengan Wellen Print, yakni Alfina Jaya Makmur (AJM), mengatakan bahwa Wellen Print selalu rutin memberikan limbah percetakan yang bisa didaur ulang sekitar dua sampai tiga truk setiap minggu.
“Setelah limbahnya diberikan, Wellen Print juga memberdayakan masyarakat Sepatan, Tangerang, untuk mengolah limbah tersebut menjadi barang seperti paralon, karpet, serta barang-barang lain yang bisa dijual dan keuntungannya untuk menambah penghasilan warga,” kata Hasanudin.
Hasanudin menjelaskan, limbah dari Wellen Print biasanya melalui proses yang cukup panjang seperti memilah sampah mana yang bisa didaur ulang, kemudian limbah padat tersebut dilebur menjadi biji plastik.
“Setelah menjadi biji-bijian, maka dimasukkan ke mesin dan diolah dengan bahan-bahan lain sehingga bisa menjadi barang yang bisa dipakai,” terangnya.
Produk dari limbah Wellen Print ini, kata Hasanudin, bisa bernilai tambah ekonomi dan memberikan peluang kerja baru bagi mereka serta meminimalisir pencemaran lingkungan.
Lihat Juga: Rheem Perkuat Komitmen untuk Jaga Keberlanjutan lewat Rangkaian Produk Inovatif dan Ramah Lingkungan
(tsa)