BPOM Temukan Takjil Berformalin: 1,1 Persen Mengandung Bahan Dilarang

Senin, 17 April 2023 - 12:30 WIB
loading...
BPOM Temukan Takjil Berformalin: 1,1 Persen Mengandung Bahan Dilarang
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kembali menemukan takjil berformalin. Makanan yang beredar di pasaran ini terbukti mengandung bahan yang berbahaya. Foto/Muhammad Sukardi
A A A
JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kembali menemukan takjil berformalin . Makanan yang beredar di pasaran ini terbukti mengandung bahan yang berbahaya untuk kesehatan.

Temuan ini berdasarakan dari hasil pengawasan pangan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri di seluruh Indonesia. Di mana menunjukkan bahwa jumlahnya mengalami penurunan.

"Dari 8.600 sampel takjil buka puasa di seluruh Indonesia, masih ada sekitar 1,1 persen takjil yang mengandung bahan dilarang digunakan untuk pangan," kata Kepala BPOM Penny K Lukito di Jakarta pada Senin (17/4/2023).

Bahan dilarang yang masih dipakai pada takjil, dijelaskan Penny, adalah formalin, rhodamin, dan boraks. "Formalin terutama yang masih dipakai di produk takjil," jelas Penny.





Angka temuan itu diketahui terus menurun dari tahun sebelumnya. BPOM menjelaskan, penurunan penggunaan bahan dilarang untuk pangan takjil dari tahun sebelumnya sebesar 7,3 persen.

Menurut Penny, ini terjadi karena edukasi yang terus dilakukan oleh timnya. Khususnya sebelum bulan Ramadan.

"BPOM sebelum Ramadan datang selalu mengumpulkan pengusaha atau pedagang takjil untuk memberikan informasi dan edukasi terkait standar mengolah pangan dan seperti apa pangan yang memenuhi standar pangan yang baik," ujar Penny.

"Dan dari data ini, di mana angkanya terus menurun. Kami berterima kasih sekali kepada pedagang dan pengusaha takjil yang sudah memahami pentingnya standar tersebut," tambahnya.



Meski jumlah takjil mengandung formalin terus menurun, BPOM memastikan sudah menindaklanjuti temuan sampel tersebut. Salah satunya dengan menarik sampel dari pasar.

BPOM juga tidak lupa memberikan pemahaman kepada pemilik usaha untuk tidak lagi menggunakan boraks, formalin, dan rhodamin, untuk pangan, khususnya takjil Ramadan.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)