8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Kamis, 25 Mei 2023 - 09:55 WIB
loading...
8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran
Paangan yang sudah menikah sangat penting melakukan pengelolaan keuangan keluarga secara cermat untuk menghindari munculnya persoalan finansial yang bisa menganggu keharmonisan suami-istri. Foto/asianparent
A A A
JAKARTA - Sebelum menikah, semua perencanaan keuangan pasti dilakukan sendiri. Namun ketika sudah menikah dan berkeluarga, semua perencanaan keuangan harus dilakukan bersama-sama.

Hanya saja dalam perjalanan sebuah rumah tangga acapkali muncul riak-riak kecil masalah finansial yang kalau tidak diselesaikan secara baik-baik bisa mengganggu keharmonisan suami dan istri. Yuk kita cari tahu 4 kesalahan dalam pengelolaan keuangan di keluarga.

1. Wajib Komunikasi
8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Foto/dragonimages

Memisahkan ataupun menggabungkan penghasilan, keduanya sah-sah saja. Hal yang terpenting adalah untuk membicarakannya dengan pasangan.

Setelah menikah, banyak tujuan keuangan yang mau tidak mau harus dibicarakan berdua. Misalnya siapa yang membiayai pendidikan anak? Siapa yang akan mengumpulkan dana pensiun? Dan masih banyak lagi. Komunikasi terbuka tentang keuangan adalah kunci utama dalam hal ini.

2. Menghabiskan Dana untuk Satu Tujuan
8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Foto/ist

Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan keluarga adalah menghabiskan sebagian besar atau seluruh dana untuk satu tujuan saja.

Misalnya, seluruh tabungan dihabiskan untuk menikah atau melahirkan, atau digunakan untuk membeli mobil sementara tujuan lain belum mulai untuk direncanakan.

3. Berutang untuk Dana yang Bisa Direncanakan

Ketika mempersiapkan biaya melahirkan, kita punya waktu 9 bulan sebelum melahirkan untuk merencanakannya. Ketika mempersiapkan sekolah untuk anak, kita punya rentang waktu yang sangat panjang untuk menabung atau berinvestasi.

Jika dananya tidak disiapkan, tidak jarang orang mengambil jalan berutang. Padahal ini bisa dihindari dengan perencanaan keuangan yang matang.



4. Mengambil Utang Jangka Panjang Tanpa Pertimbangan

8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Foto/ist

Untuk kondisi ideal, rasio utang maksimal 30% dari penghasilan. Namun pada kenyataannya banyak keluarga yang punya utang, terutama KPR yang sampai 50% hingga 70% dari penghasilan bulanan.

Biasanya orang beralasan karena rumah adalah investasi. Padahal keuangan menjadi pas-pasan dan kita tidak bisa investasi untuk hal lain karena berutang jangka panjang dengan nominal besar tanpa pertimbangan tersebut.

5.Tidak Menabung
8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Foto/ist

Kesalahan satu ini cukup fatal kalau enggak segera diperbaiki. Bagaimana mau kondisi keuangan stabil kalau kamu bahkan tak menabung?

Nah, makanya mulai sekarang, cobalah untuk menabung sedikit demi sedikit. Tabungan akan berguna untuk berbagai keperluan di masa depan, seperti biaya pendidikan anak, renovasi rumah, dan sebagainya.

6.Tidak Ada Perencanaan yang Jelas
8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran

Foto/ist

Kunci utama dalam mengatur keuangan rumah tangga terletak pada perencanaan keuangan yang Anda susun sendiri. Pasangan suami sitri harus tahu ke mana uangnya pergi.

Nah, Anda bisa memulainya dengan menyusun daftar kebutuhan keluarga, mulai dari kebutuhan, keinginan, dan pengeluaran tak terduga. Kebutuhan adalah hal-hal primer yang menjadi keperluan sehari-hari.



7.Pengeluaran yang Tidak Terkontrol

Apabila keuangan rumah tangga tak terencana dengan jelas, maka arus pengeluaranmu otomatis akan kurang terkontrol. Ujung-ujungnya adalah perilaku boros.

Nah, solusi untuk hal ini adalah budgeting. Pasangan suami istri harus tentukan alokasi dana untuk berbagai keperluan keluarga dengan tepat. Kalau ini dibiasakan, bisa berdampak baik untuk finansial keluarga kamu.

8.Tak Menyiapkan Dana Darurat

Banyak orang masih belum memahami pentingnya dana darurat. Kalau sudah berkeluarga, dana ini pasti akan sangat bermanfaat.

Pastikan Anda menyisihkan sejumlah penghasila untuk disimpan sebagai dana darurat. Dana ini tak boleh diusik sama sekali dan harus dipisahkan agar tidak terpakai.
(wyn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1158 seconds (0.1#10.140)