Mengenal Probiotik, Bakteri Baik di Dalam Tubuh yang Tak Sama Kebaikannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anda tentu sering mendengar istilah probiotik. Probiotik sendiri merupakan sekumpulan bakteri baik yang hidup secara alami di dalam tubuh manusia.
Fungsi bakteri baik sangat penting untuk menjaga imunitas, mendorong produksi antibodi, melawan toxin, alergen, dan mikroorganisme berbahaya, hingga merawat kesehatan pencernaan. Bakteri ini harus terus ditingkatkan jumlahnya agar mampu memberikan manfaat kesehatan bagi kita.
“Konsumsi suplemen probiotik yang tepat bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di tubuh kita,” ungkap praktisi kesehatan dr. Reisa Broto Asmoro.
Namun, ternyata tak semua probiotik sama manfaatnya. “Bukan berarti semua yang berlabel probiotik sama manfaatnya,” tandas dr. Reisa, menanggapi semakin banyaknya produk makanan dan minuman yang mencantumkan kata probiotik di labelnya.
Menurut WHO, probiotik diartikan sebagai bakteri hidup yang jika diberikan dalam dosis cukup dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Lebih lanjut, WHO menetapkan bahwa masing-masing jenis atau strain bakteri mempunyai manfaat serta keamanan yang berbeda-beda.
Contoh, meski sama-sama berasal dari genus Lactobacillus, Lactobacillus Reuteri dan Lactobacillus Acidophillus ternyata sangat berbeda baik dari sisi manfaat, dosis, maupun tingkat keamanannya.
“Suplemen probiotik yang tepat dapat menunjang kesehatan sejak sebelum lahir sampai lanjut usia. Apalagi di 1.000 hari pertama anak, yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Ini adalah periode penting yang akan mempengaruhi kesehatan anak sepanjang hayatnya,” beber dr. Reisa, yang juga brand ambassador brand suplemen probiotik Interlac.
“Mengonsumsi suplemen probiotik bermanfaat pula untuk bayi yang lahir dengan metode caesar. Bayi yang lahir tanpa melalui persalinan per vaginam melewatkan proses transfer bakteri baik dari ibu. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian suplemen probiotik yang tepat," lanjutnya.
Tapi lagi-lagi, tidak semua suplemen probiotik aman dan cocok untuk dikonsumsi oleh segala usia.
“Itulah mengapa masyarakat perlu kritis dan memahami suplemen probiotik apa yang tepat untuk mereka konsumsi. Salah satu tanda suplemen probiotik yang tepat adalah jika suplemen tersebut teruji klinis dan aman dikonsumsi oleh segala usia, mulai bayi yang baru lahir hingga lansia," beber dr. Reisa.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan suplemen probiotik yang tepat manfaat, terjamin keamanannya, serta teruji klinis, Interlac telah hadir di Indonesia sejak 2012. Interlac merupakan produk hasil kerja sama PT Interbat dengan BioGaia, salah satu perusahaan probiotik terbesar di dunia asal Swedia.
Produk suplemen probiotik ini menggunakan strain-strain Lactobacillus Reuteri yang telah dipatenkan, teruji klinis, serta memenuhi syarat probiotik dari WHO. Strain Lactobacillus Reuteri yang terkandung dalam Interlac telah teruji klinis mendukung pemulihan dari berbagai gangguan kesehatan seperti diare, konstipasi, kolik, dispepsia, infeksi saluran napas, imunitas, dan lain-lain.
“Lactobacillus Reuteri adalah strain berpaten dengan uji klinik terbanyak di dunia. Di seluruh dunia, sampai Desember 2022, strain Lactobacillus Reuteri yang digunakan Interlac sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan,” jelas Isabelle Ducellier, CEO BioGaia.
“Bukti efektivitas dan keamanan adalah dua hal terpenting saat memilih suplemen probiotik untuk kita maupun keluarga. Untuk kedua hal ini, kualitas dan keamanan Interlac bagi seluruh anggota keluarga sudah tidak perlu diragukan lagi,” pungkas Derrick Sukamto, Vice President PT Interbat.
Fungsi bakteri baik sangat penting untuk menjaga imunitas, mendorong produksi antibodi, melawan toxin, alergen, dan mikroorganisme berbahaya, hingga merawat kesehatan pencernaan. Bakteri ini harus terus ditingkatkan jumlahnya agar mampu memberikan manfaat kesehatan bagi kita.
“Konsumsi suplemen probiotik yang tepat bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di tubuh kita,” ungkap praktisi kesehatan dr. Reisa Broto Asmoro.
Namun, ternyata tak semua probiotik sama manfaatnya. “Bukan berarti semua yang berlabel probiotik sama manfaatnya,” tandas dr. Reisa, menanggapi semakin banyaknya produk makanan dan minuman yang mencantumkan kata probiotik di labelnya.
Menurut WHO, probiotik diartikan sebagai bakteri hidup yang jika diberikan dalam dosis cukup dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Lebih lanjut, WHO menetapkan bahwa masing-masing jenis atau strain bakteri mempunyai manfaat serta keamanan yang berbeda-beda.
Contoh, meski sama-sama berasal dari genus Lactobacillus, Lactobacillus Reuteri dan Lactobacillus Acidophillus ternyata sangat berbeda baik dari sisi manfaat, dosis, maupun tingkat keamanannya.
“Suplemen probiotik yang tepat dapat menunjang kesehatan sejak sebelum lahir sampai lanjut usia. Apalagi di 1.000 hari pertama anak, yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Ini adalah periode penting yang akan mempengaruhi kesehatan anak sepanjang hayatnya,” beber dr. Reisa, yang juga brand ambassador brand suplemen probiotik Interlac.
“Mengonsumsi suplemen probiotik bermanfaat pula untuk bayi yang lahir dengan metode caesar. Bayi yang lahir tanpa melalui persalinan per vaginam melewatkan proses transfer bakteri baik dari ibu. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian suplemen probiotik yang tepat," lanjutnya.
Tapi lagi-lagi, tidak semua suplemen probiotik aman dan cocok untuk dikonsumsi oleh segala usia.
“Itulah mengapa masyarakat perlu kritis dan memahami suplemen probiotik apa yang tepat untuk mereka konsumsi. Salah satu tanda suplemen probiotik yang tepat adalah jika suplemen tersebut teruji klinis dan aman dikonsumsi oleh segala usia, mulai bayi yang baru lahir hingga lansia," beber dr. Reisa.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan suplemen probiotik yang tepat manfaat, terjamin keamanannya, serta teruji klinis, Interlac telah hadir di Indonesia sejak 2012. Interlac merupakan produk hasil kerja sama PT Interbat dengan BioGaia, salah satu perusahaan probiotik terbesar di dunia asal Swedia.
Produk suplemen probiotik ini menggunakan strain-strain Lactobacillus Reuteri yang telah dipatenkan, teruji klinis, serta memenuhi syarat probiotik dari WHO. Strain Lactobacillus Reuteri yang terkandung dalam Interlac telah teruji klinis mendukung pemulihan dari berbagai gangguan kesehatan seperti diare, konstipasi, kolik, dispepsia, infeksi saluran napas, imunitas, dan lain-lain.
“Lactobacillus Reuteri adalah strain berpaten dengan uji klinik terbanyak di dunia. Di seluruh dunia, sampai Desember 2022, strain Lactobacillus Reuteri yang digunakan Interlac sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan,” jelas Isabelle Ducellier, CEO BioGaia.
“Bukti efektivitas dan keamanan adalah dua hal terpenting saat memilih suplemen probiotik untuk kita maupun keluarga. Untuk kedua hal ini, kualitas dan keamanan Interlac bagi seluruh anggota keluarga sudah tidak perlu diragukan lagi,” pungkas Derrick Sukamto, Vice President PT Interbat.
(tsa)