Peneliti Mungkin Tak Pernah Mengembangkan Kekebalan Terhadap Covid-19

Sabtu, 25 Juli 2020 - 12:03 WIB
loading...
A A A
"Temuan kami memiliki implikasi penting untuk kekebalan kawanan, terapi berbasis antibodi, strategi kesehatan masyarakat, dan pengembangan vaksin," ungkapnya.

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengatakan bahwa tes antibodi mungkin tidak cukup untuk mengetahui apakah seseorang telah terinfeksi, dan keberadaan antibodi seperti IgG mungkin belum tentu memberikan kekebalan nantinya. "Gagasan sertifikat kekebalan untuk pasien Covid-19 yang dipulihkan tidak valid," tulis Wang.

Sementara, sebuah studi terpisah oleh tim di Universitas Tsinghua di Beijing menunjukkan bahwa semakin banyak antibodi yang diproduksi oleh pasien Covid-19, semakin buruk hasilnya, di mana pasien dengan respons antibodi terkuat dalam studi ini meninggal.

Peneliti menunjuk sebuah fenomena yang dikenal sebagai peningkatan yang tergantung pada antibodi, di mana virus mencari tumpangan pada antibodi untuk menginfeksi sel yang tidak bisa mereka masuki sebaliknya. Wang mengatakan itu adalah masalah besar untuk diawasi secara ketat.

Tetapi Wu Yingsong, direktur penelitian rekayasa antibodi di Universitas Kedokteran Selatan di Guangzhou, memaparkan bahwa studi Wuhan harus diperlakukan dengan hati-hati. Dia mencatat bahwa sebagian besar tes antibodi hanya memeriksa beberapa antibodi untuk menghemat waktu dan biaya dan itu bisa berarti hasil yang salah.

“Masih ada banyak hal mendasar tentang virus corona baru yang tidak kita mengerti,” papar Wu Yingsong.
(tdy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)