Mister Aladin Paparkan Cara Berdayakan Industri Pariwisata Lokal dalam Webinar Bersama Kemenparekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberdayaan pelaku industri pariwisata lokal merupakan aspek penting dalam membangun destinasi wisata yang kompetitif. Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Marhen Yono selaku Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara dalam webinar yang diadakan Mister Aladin, Selasa (20/6/2023).
"Dengan memberikan dukungan yang tepat kepada para pelaku industri, mereka dapat menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing destinasi wisata tersebut," ujar Dwi Marhen Yono.
Tidak hanya itu, untuk mewujudkan industri pariwisata lokal yang bersaing, Dwi Marhen Yono juga menyampaikan pentingnya strategi Pentahelix Pariwisata. Strategi ini berakar pada prinsip pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia tidak pernah bisa berjalan sendiri, perlu adanya kerja sama dalam pengembangan pariwisata. Mulai dari sisi bisnis, pemerintah, komunitas, akademisi, dan media.
Pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, sosial dan budaya perlu dibangun antara pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata. Tujuannya untuk memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan dan menciptakan pengalaman serta nilai manfaat pariwisata,tambah Dwi Marhen Yono.
Melihat pentingnya fasilitas dalam sebuah pemberdayaan wisata lokal, di webinar yang sama ini pun turut dihadiri oleh Primasari Setyaningrum selaku Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Financial (PERSERO) yang siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung pengembangan pariwisata lokal dari sisi pembangunan akomodasi seperti homestay.
Sebagai upaya lanjutan membantu pariwisata lokal, kami akan memfasilitasi pembangunan atau peremajaan homestaydi daerah wisata lokal seperti desa-desa wisata. Hal ini tentu bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Jadi, sebelum dipasarkan, homestaydi daerah wisata lokal yang berpotensi harus dipoles supaya memiliki daya jual tinggi,tutur Primasari Setyaningrum.
Di sisi lain, selain fasilitas yang memadai, pemberdayaan industri pariwisata lokal juga merangkap tiga hal krusial lainnya. Hal ini disampaikan oleh Praktisi Pemasaran Pariwisata Indonesia, Wisnu Arimbawa.
Tiga hal krusial pemberdayaan pariwisata lokal mencakup keunggulan produk, product delivery,dan pemasaran digital. Pertama, harus dikonsentrasikan pada keunggulan produk yang dijual, setelah fasilitas yang dipoles. Kita sebagai pelaku industri pariwisata harus paham akan originalitas dari yang kita jual, daya tariknya bagaimana, tren yang sedang digandrungi masyarakat seperti apa,sebut Wisnu Arimbawa.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah product deliveryyang ditawarkan oleh pelaku pariwisata lokal. Product deliveryyang baik dari pihak penjual kepada pelanggan memiliki kepentingan yang besar dalam membangun kepercayaan, memenuhi ekspektasi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Konsentrasi yang terakhir mengacu pada pemasaran produk yang dijual secara digital. Seiring perkembangan zaman yang modern, tentu moderator penjualan pun harus secara modern dan digital. Masyarakat cenderung akan melirik produk pariwisata yang dijual melalui platformdigital seperti website, aplikasi, sosial media, hingga marketplace. Dibutuhkan adaptasi juga bagi para pelaku pariwisata lokal untuk belajar memasarkan produknya bukan secara konvensional lagi, melainkan digital (online),tambah Wisnu.
Melihat hal tersebut, dalam rangka mewujudkan pemberdayaan pariwisata lokal menuju destinasi bersaing, Mister Aladin yang diwakili oleh Nitha Sudewo selaku Chief Operating Officer menyampaikan bahwa peran digital sangat penting dalam memasarkan produk pariwisata lokal dan mendorong eksistensi potensi wisata lokal yang ada.
Nitha Sudewo pun dalam kesempatan yang sama mengajak semua pelaku pariwisata lokal seperti Desa Wisata maupun Local Tour Operator(LTO) untuk bergabung dan memasarkan produknya di Mister Aladin.
Benefityang dapat dirasakan bagi pelaku industri pariwisata lokal jika bergabung bersama kami salah satu yang signifikan adalah jangkauan yang luas. Melalui platformdigital, seperti situs web, media sosial, dan aplikasi perjalanan seperti Mister Aladin, informasi tentang produk pariwisata lokal dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang di berbagai lokasi. Selain itu, potensi wisata lokal dapat dikenal oleh lebih banyak orang, baik dalam negeri maupun mancanegara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai penjualan,ujar Nitha.
Sebagai penutup, Nitha menambahkan, pemasaran yang terukur juga menjadi tolak ukur yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, salah satu keuntungan pemasaran digital produk-produk pariwisata lokal adalah kemampuannya untuk dilacak dan diukur. Kita dapat memantau dan menganalisis data tentang kinerja kampanye pemasaran, perilaku pengguna, dan konversi penjualan. Ini memberikan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan nilai penjualan, dan memaksimalkan eksistensi potensi wisata lokal,pungkas Nitha.
"Dengan memberikan dukungan yang tepat kepada para pelaku industri, mereka dapat menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing destinasi wisata tersebut," ujar Dwi Marhen Yono.
Tidak hanya itu, untuk mewujudkan industri pariwisata lokal yang bersaing, Dwi Marhen Yono juga menyampaikan pentingnya strategi Pentahelix Pariwisata. Strategi ini berakar pada prinsip pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia tidak pernah bisa berjalan sendiri, perlu adanya kerja sama dalam pengembangan pariwisata. Mulai dari sisi bisnis, pemerintah, komunitas, akademisi, dan media.
Pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, sosial dan budaya perlu dibangun antara pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata. Tujuannya untuk memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan dan menciptakan pengalaman serta nilai manfaat pariwisata,tambah Dwi Marhen Yono.
Melihat pentingnya fasilitas dalam sebuah pemberdayaan wisata lokal, di webinar yang sama ini pun turut dihadiri oleh Primasari Setyaningrum selaku Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Financial (PERSERO) yang siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung pengembangan pariwisata lokal dari sisi pembangunan akomodasi seperti homestay.
Sebagai upaya lanjutan membantu pariwisata lokal, kami akan memfasilitasi pembangunan atau peremajaan homestaydi daerah wisata lokal seperti desa-desa wisata. Hal ini tentu bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Jadi, sebelum dipasarkan, homestaydi daerah wisata lokal yang berpotensi harus dipoles supaya memiliki daya jual tinggi,tutur Primasari Setyaningrum.
Di sisi lain, selain fasilitas yang memadai, pemberdayaan industri pariwisata lokal juga merangkap tiga hal krusial lainnya. Hal ini disampaikan oleh Praktisi Pemasaran Pariwisata Indonesia, Wisnu Arimbawa.
Tiga hal krusial pemberdayaan pariwisata lokal mencakup keunggulan produk, product delivery,dan pemasaran digital. Pertama, harus dikonsentrasikan pada keunggulan produk yang dijual, setelah fasilitas yang dipoles. Kita sebagai pelaku industri pariwisata harus paham akan originalitas dari yang kita jual, daya tariknya bagaimana, tren yang sedang digandrungi masyarakat seperti apa,sebut Wisnu Arimbawa.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah product deliveryyang ditawarkan oleh pelaku pariwisata lokal. Product deliveryyang baik dari pihak penjual kepada pelanggan memiliki kepentingan yang besar dalam membangun kepercayaan, memenuhi ekspektasi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Konsentrasi yang terakhir mengacu pada pemasaran produk yang dijual secara digital. Seiring perkembangan zaman yang modern, tentu moderator penjualan pun harus secara modern dan digital. Masyarakat cenderung akan melirik produk pariwisata yang dijual melalui platformdigital seperti website, aplikasi, sosial media, hingga marketplace. Dibutuhkan adaptasi juga bagi para pelaku pariwisata lokal untuk belajar memasarkan produknya bukan secara konvensional lagi, melainkan digital (online),tambah Wisnu.
Melihat hal tersebut, dalam rangka mewujudkan pemberdayaan pariwisata lokal menuju destinasi bersaing, Mister Aladin yang diwakili oleh Nitha Sudewo selaku Chief Operating Officer menyampaikan bahwa peran digital sangat penting dalam memasarkan produk pariwisata lokal dan mendorong eksistensi potensi wisata lokal yang ada.
Nitha Sudewo pun dalam kesempatan yang sama mengajak semua pelaku pariwisata lokal seperti Desa Wisata maupun Local Tour Operator(LTO) untuk bergabung dan memasarkan produknya di Mister Aladin.
Benefityang dapat dirasakan bagi pelaku industri pariwisata lokal jika bergabung bersama kami salah satu yang signifikan adalah jangkauan yang luas. Melalui platformdigital, seperti situs web, media sosial, dan aplikasi perjalanan seperti Mister Aladin, informasi tentang produk pariwisata lokal dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang di berbagai lokasi. Selain itu, potensi wisata lokal dapat dikenal oleh lebih banyak orang, baik dalam negeri maupun mancanegara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai penjualan,ujar Nitha.
Sebagai penutup, Nitha menambahkan, pemasaran yang terukur juga menjadi tolak ukur yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, salah satu keuntungan pemasaran digital produk-produk pariwisata lokal adalah kemampuannya untuk dilacak dan diukur. Kita dapat memantau dan menganalisis data tentang kinerja kampanye pemasaran, perilaku pengguna, dan konversi penjualan. Ini memberikan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan nilai penjualan, dan memaksimalkan eksistensi potensi wisata lokal,pungkas Nitha.
(nug)