Buang Air Sembarangan Dijelaskan dalam Al Quran, Bisa Sebabkan Tipes hingga Infeksi Liver
loading...
A
A
A
Jika kita lihat dengan mata jernih faedah-faedah mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah di atas, maka akan mendapatkan hikmah di balik semuanya.
Ilmu pengetahuan modern menyimpulkan adanya hubungan antara ketidak-bersihan dan pencemaran dengan timbulnya penyakit, baik oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa penyakit yang bisa menular melalui makanan atau air yang tercemar kotoran (melalui lubang anus atau mulut). Misalnya, demam tipes atau tifoid, kolera, disentri amuba, infeksi liver dan flu usus yang gejalanya berupa mencret dan muntah berat.
Demam tipes adalah penyakit umum yang timbul akibat bakteri Salmonella dan hanya menyerang manusia saja. Secara klinis, gejalanya berupa tubuh lemas, demam dan gangguan pada perut, pembengkakan pada limpa, serta kekurangan sel darah putih. Bakteri Salmonella akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Salmonella tipus ini bisa keluar bersama tinja, sebagaimana juga melalui urine. Walau pasien demam tipus telah sembuh, ia tetap membawa bakteri Salmonella. Bakteri ini mengendap di dua tempat; pada kantong empedu dan ginjal. Pertama, dari kantong empedu, bakteri ini bergerak menuju usus lalu keluar bersama feses.
Kedua, dari ginjal, bakteri ini akan keluar melalui urine. Dengan demikian, sungguh benar sabda Rasulullah yang melarang kita untuk buang air besar di jalanan dan buang air kecil di air tergenang.
Sebab, tinja dan urine penderita demam tipus dapat mencemari tanah, debu dan air dengan bakteri Salmonella. Apalagi bakteri ini dapat bertahan hidup di tanah bersama fase selama enam minggu, sedang di air minimal selama empat minggu.
Rasulullah juga memerintahkan kita untuk mencuci tangan dan tidak menggunakan tangan kanan untuk membersihkan diri sehabis buang air.
Sementara, ditinjau secara ilmiah, terbukti bahwa sebagian besar kasus keracunan makanan, tipus dan disentri usus disebabkan oleh orang-orang yang membawa mikroba penyakit, tidak menjaga kesehatannya dan tidak mengikuti sunnah serta petunjuk Rasulullah SAW.
Ilmu pengetahuan modern menyimpulkan adanya hubungan antara ketidak-bersihan dan pencemaran dengan timbulnya penyakit, baik oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa penyakit yang bisa menular melalui makanan atau air yang tercemar kotoran (melalui lubang anus atau mulut). Misalnya, demam tipes atau tifoid, kolera, disentri amuba, infeksi liver dan flu usus yang gejalanya berupa mencret dan muntah berat.
Demam tipes adalah penyakit umum yang timbul akibat bakteri Salmonella dan hanya menyerang manusia saja. Secara klinis, gejalanya berupa tubuh lemas, demam dan gangguan pada perut, pembengkakan pada limpa, serta kekurangan sel darah putih. Bakteri Salmonella akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Salmonella tipus ini bisa keluar bersama tinja, sebagaimana juga melalui urine. Walau pasien demam tipus telah sembuh, ia tetap membawa bakteri Salmonella. Bakteri ini mengendap di dua tempat; pada kantong empedu dan ginjal. Pertama, dari kantong empedu, bakteri ini bergerak menuju usus lalu keluar bersama feses.
Kedua, dari ginjal, bakteri ini akan keluar melalui urine. Dengan demikian, sungguh benar sabda Rasulullah yang melarang kita untuk buang air besar di jalanan dan buang air kecil di air tergenang.
Sebab, tinja dan urine penderita demam tipus dapat mencemari tanah, debu dan air dengan bakteri Salmonella. Apalagi bakteri ini dapat bertahan hidup di tanah bersama fase selama enam minggu, sedang di air minimal selama empat minggu.
Rasulullah juga memerintahkan kita untuk mencuci tangan dan tidak menggunakan tangan kanan untuk membersihkan diri sehabis buang air.
Sementara, ditinjau secara ilmiah, terbukti bahwa sebagian besar kasus keracunan makanan, tipus dan disentri usus disebabkan oleh orang-orang yang membawa mikroba penyakit, tidak menjaga kesehatannya dan tidak mengikuti sunnah serta petunjuk Rasulullah SAW.